Kolom: Kaum Syiah dan Palestina

Supa Athana - Tekno & Sains
18 October 2024 17:15
Muslim Syiah secara faktual terlihat lebih berani melawan entitas rasis yang mencengkram Aqsa

Penulis : Dr.Muhsin Labib
              Direktur Moderate Institute

Tanpa memperhatikan ocehan-ocehan sampah para "komentator",  kaum Muslim Syiah secara faktual terlihat lebih berani melawan entitas rasis yang mencengkram Aqsa karena beberapa alasan berikut:

1. Pengalaman Sejarah
Beberapa kelompok Syiah dapat merasa terpinggirkan atau dianiaya oleh negara-negara yang bersekutu dengan Israel, seperti Amerika Serikat atau Arab Saudi. Pengalaman sejarah ketidakadilan dan penindasan ini dapat membangkitkan semangat perlawanan dan keberanian dalam menentang Israel.

2. Kepercayaan kepada Pemimpin Agama
Kaum Syiah cenderung memiliki struktur otoritas keagamaan yang lebih kuat, dengan pemimpin agama (marja taqlid) yang dihormati dan diikuti oleh banyak penganutnya. Jika pemimpin agama Syiah menyerukan perlawanan terhadap Israel, para pengikutnya merasa memiliki kewajiban moral dan spiritual dalam mendukung perlawanan tersebut.

3. Pengalaman Konflik Regional
Di beberapa negara dengan mayoritas penduduk Syiah, seperti Iran dan Lebanon, ada kelompok-kelompok bersenjata yang berpartisipasi dalam perlawanan terhadap Israel. Pengalaman ini dapat memperkuat rasa keberanian dan kesiapan untuk melawan Istael di kalangan penganut Syiah.

4. Dukungan dari pemerintah Iran. 
Dukungan ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan dan keberanian kaum Syiah dalam menghadapi Israel dan membantu Hamas di Gaza. 

Baca juga:
Pemain Muda Potensial MU Antusias Lawan Gurunya Di Euro 2024

5. Doktrin Keadilan 
Salah satu pilar atau rukun Iman dalam teologi Syiah adalah Keadilan. Konsep ini sangat ditekankan dalam ajaran Syiah, bahwa setiap individu memiliki kewajiban untuk menegakkan keadilan dan melawan ketidakadilan. Kaum Syiah yang dikuatkan oleh doktrin keadilan merasa memiliki tanggung jawab moral dan agama untuk melawan penindasan yang dialami oleh rakyat Palestina.

6. Tragedi Karbala dan Semangat Kesyahidan
Peristiwa Karbala, di mana cucu Nabi Muhammad, Al-Husain, dan keluarganya melawan kekuasaan zalim yang tidak adil, dikenal sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Syiah. Tragedi itu menumbuhkan cinta kepada kesyahidan dalam masyarakat Syiah dari masa ke masa. Semangat ini memperkuat keberanian dan kesiapan kaum Syiah dalam menghadapi Israel.

7. Filosofi Eskatologi Mahdisme
Dalam teologi Syiah, terdapat keyakinan akan kebangkitan yang dipimpin oleh Imam Mahdi, yang diyakini akan membawa keadilan global.


Keyakinan akan kehadiran Imam Mahdi memberikan motivasi ekstra bagi penganutnya untuk berjuang melawan penindasan dan kezaliman, termasuk Israel sebagai Yazidisme kontemporer.

 


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment