Stafsus Erick Thohir: Pelaku Pinjol Indofarma Rp1,26 Miliar Bakal Dipolisikan

M. Gazali - News
17 July 2024 00:25
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga

JAKARTA -- Pelaku pinjaman online (pinjol) yang menjerat PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) bakal diproses hukum alias dipolisikan jika aksi tersebut merupakan tindakan fraud alias penyelewengan yang membuat rugi perusahaan.

 

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, kasus pinjol Indofarma masih didalami pihak terkait. Dia memastikan bakal diproses hukum jika ada penyelewengan.

 

"Tunggu aja, hasil audit kan kita bawah ke Kejaksaan. Kalau dia pinjol, enggak tahu juga salah apa benar? Saya enggak tahu apa keputusan yang diambil oleh manajemen pada saat itu,” ujar Arya kepada wartawan, Senin (15/7/2024).

 

"Selama dia ada fraud baru boleh, misalnya dia pinjam ada permainan bunganya sangat tinggi, nah itu boleh. Kan masih di BPK, jadi ya, kesalahan kalau bisa bawa ke jalur hukum kalau itu melanggar hukum,” sambungnya.

 

Anggota Holding BUMN farmasi itu terlilit utang pinjol sebesar Rp1,26 miliar. Kementerian BUMN pun melakukan langkah penyelamatan terhadap bisnis perusahaan.

 

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menyebut, INAF harus dikelola secara profesional dan bakal menindak tegas oknum-oknum tertentu yang terlibat pinjol dan fraud di internal Indofarma.

Baca juga:
Nama Besar Jack Ma Masih Bersinar di Alibaba

 

“Bagaimana Indofarma-nya sendiri harus kita kelola dengan baik, ya kita harus melakukan penyelamatan,” ujar Erick.

 

"Kita sudah lakukan koordinasi dengan pihak Kejaksaan, ya kasus fraud ya fraud, korupsi ya kita tangkap gitu,” sambungnya.

 

Erick mengaku punya strategi untuk menyelamatkan anak usaha PT Bio Farma (Persero) tersebut, namun dia enggan merinci lebih jauh. 

 

"Banyak strategi yang bisa kita lakukan, termasuk utang vendor dan macam-macamnya, tentu kita harus selesaikan,” tuturnya.

 

Adapun, dugaan kasus korupsi di Indofarma membuat cash flow perusahaan tertekan berat. Struktur keuangan yang ‘berdarah-darah’ ini membuat perusahaan menyedot anggaran dari induk usahanya, Biofarma dengan nilai fantastis. (*)


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment