Kolom: Makna Haul هول (“kengerian” atau “ketakutan besar”)

Supa Athana - Tekno & Sains
01 December 2024 19:37
Haul atau kengerian yang dihadapi di dunia atau akhirat dapat mengingatkan umat untuk selalu kembali kepada Allah, menjaga amal perbuatan, serta memperdalam pengenalan terhadap-Nya
Penulis: Muhammad Taufiq Ali Yahya
             Pelayan Pesantren Pertanian dan Pengamalan Al-Quran
 
Kata هول (hawl) dalam bahasa Arab memiliki arti yang beragam tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam Al-Qur’an dan bahasa Arab klasik, هول biasanya merujuk pada perasaan yang sangat mendalam terkait ketakutan, kebingungan, atau keterkejutan yang besar. Berikut makna utama dari kata هول:
 
1. Ketakutan Besar (Kengerian)
‎ • هول sering diartikan sebagai rasa takut yang sangat mendalam atau kengerian yang luar biasa. Dalam Al-Qur’an, hal ini menggambarkan suasana yang menggetarkan hati, terutama pada Hari Kiamat. Dalam Surat Al-Anbiya (21:103):
‎ “لَا يَحْزُنُهُمُ ٱلْفَزَعُ ٱلْأَكْبَرُ…”
(Mereka tidak merasa takut pada kegemparan yang dahsyat…)
Meskipun kata هول tidak disebut langsung, makna faza’ akbar memiliki kedekatan makna dengan هول sebagai ketakutan besar.
 
2. Peristiwa yang Menggetarkan (Kejadian Dahsyat)
•Kata ini dapat merujuk pada peristiwa atau situasi yang sangat mengejutkan, seperti gempa besar atau Hari Kiamat.
 
3. Guncangan Jiwa (Shock)
•Dalam arti psikologis, هول menggambarkan keadaan jiwa yang terguncang karena kejadian yang tak terduga.
 
4. Kebingungan (Confusion)
‎ • هول dapat menunjukkan keadaan bingung yang diakibatkan oleh rasa takut atau tekanan yang luar biasa.
 
5. Ancaman Besar (Danger)
•Dalam beberapa konteks, هول merujuk pada ancaman yang sangat nyata dan menakutkan, seperti bencana atau hukuman ilahi.
 
6. Kesulitan yang Berat (Distress)
•Kata ini juga digunakan untuk menggambarkan kondisi sulit yang sangat berat, yang membuat seseorang merasa tertekan secara fisik maupun emosional.
 
7. Tanda-tanda Kiamat (Catastrophe)
•Dalam Al-Qur’an, هول sering dikaitkan dengan peristiwa besar yang menandai Hari Kiamat, seperti kehancuran alam semesta.
 
8. Teror yang Mendalam (Dread)
•Dalam bahasa Arab klasik, kata ini sering digunakan untuk menunjukkan rasa takut yang melumpuhkan akibat ancaman atau bencana.
 
9. Perasaan Tak Berdaya (Helplessness)
‎ • هول dapat merujuk pada perasaan tidak berdaya ketika menghadapi situasi yang terlalu berat untuk dihadapi.
 
10. Kengerian yang Melemahkan (Paralyzing Horror)
•Dalam arti paling intens, هول menunjukkan rasa takut yang sangat hebat sehingga seseorang tidak bisa bertindak atau berpikir dengan jelas.
Ayat Al-Qur’an yang Berkaitan
•Meskipun kata هول tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Qur’an, konsep ini dijelaskan melalui istilah lain, seperti:
‎ • الفزع الأكبر (kegemparan besar) - Surat Al-Anbiya (21:103).
‎ • يوم تشخص فيه الأبصار (hari di mana mata terbelalak) - Surat Ibrahim (14:42-43).
‎ • إذا زلزلت الأرض زلزالها (ketika bumi diguncangkan dengan guncangan dahsyat) - Surat Az-Zalzalah (99:1).
 
‎هول mencerminkan rasa takut yang sangat dalam terhadap sesuatu yang luar biasa, baik di dunia maupun di akhirat, terutama yang berkaitan dengan kejadian dahsyat seperti Hari Kiamat.
 
Dalam Al-Qur’an, konsep هول (haul, yang berarti “ketakutan besar” atau “kengerian”) secara langsung tidak disebutkan sebagai kata هول, tetapi ide atau makna dari kata tersebut tercermin melalui istilah lain yang menggambarkan peristiwa dahsyat, ketakutan luar biasa, dan kegemparan yang terjadi, terutama pada Hari Kiamat. Berikut adalah beberapa makna terkait هول yang didasarkan pada Al-Qur’an:
 
1. Ketakutan Besar pada Hari Kiamat
•Al-Qur’an sering menggambarkan ketakutan luar biasa yang dirasakan oleh manusia pada Hari Kiamat. Misalnya:
Surat Al-Anbiya (21:103):
‎ “لَا يَحْزُنُهُمُ ٱلْفَزَعُ ٱلْأَكْبَرُ…”
(Mereka tidak merasa takut pada kegemparan yang dahsyat…)
Frasa الفزع الأكبر (al-faza’ al-akbar, “kegemparan yang sangat besar”) menggambarkan kondisi kengerian pada Hari Kiamat, yang berhubungan dengan makna هول.
 
2. Guncangan Dahsyat Bumi dan Langit
•Al-Qur’an menjelaskan bahwa bumi dan langit akan mengalami kehancuran besar, yang menimbulkan rasa takut luar biasa bagi makhluk hidup:
Surat Al-Hajj (22:1-2):
‎ “يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَىْءٌ عَظِيمٌ”
(Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya guncangan pada Hari Kiamat itu adalah sesuatu yang sangat besar.)
Ayat ini menggambarkan هول dalam bentuk peristiwa dahsyat yang mengguncang bumi.
 
3. Kengerian yang Meliputi Semua Makhluk
•Pada Hari Kiamat, semua makhluk akan terkejut dan ketakutan dengan peristiwa yang terjadi.
Surat Az-Zalzalah (99:6):
‎ “يَوْمَئِذٍۢ يُصْدِرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًۭا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ”
(Pada hari itu manusia keluar dalam keadaan yang bermacam-macam untuk diperlihatkan kepada mereka perbuatan mereka.)
Ayat ini menunjukkan suasana mencekam yang berhubungan dengan هول.
 
4. Kengerian pada Peristiwa Alam Semesta
•Langit dan bumi akan berubah secara dahsyat sehingga menimbulkan ketakutan yang luar biasa. Surat At-Takwir (81:1-3):
‎ “إِذَا ٱلشَّمْسُ كُوِّرَتْ * وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتْ * وَإِذَا ٱلْجِبَالُ سُيِّرَتْ”
(Apabila matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, dan gunung-gunung dihancurkan.)
Peristiwa ini menggambarkan هول dalam arti kekacauan besar pada alam semesta.
 
5. Ketakutan yang Membuat Manusia Lari dari Keluarganya
•Ketakutan besar membuat manusia tidak peduli kepada orang yang paling dekat dengannya.
Surat Abasa (80:34-37):
‎ “يَوْمَ يَفِرُّ ٱلْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ * وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ * وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ”
(Pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dari ibunya, bapaknya, istri, dan anak-anaknya.)
Ini adalah salah satu deskripsi kuat dari هول pada Hari Kiamat.
 
6. Wajah yang Ketakutan dan Terhina
•Wajah sebagian manusia akan menunjukkan ketakutan dan kehinaan karena dahsyatnya peristiwa yang terjadi.
Surat Al-Ghashiyah (88:2-3):
‎ “وُجُوهٌۭ يَوْمَئِذٍ خَٰشِعَةٌ * عَامِلَةٌۭ نَّاصِبَةٌ”
(Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk, penuh kehinaan, dan kelelahan.)
‎هول di sini tercermin dari kondisi wajah manusia yang dipenuhi rasa takut.
 
7. Ketakutan yang Melanda Semua Makhluk Hidup
•Semua makhluk akan merasa takut tanpa kecuali.
Surat Al-Muzzammil (73:17):
‎ “فَكَيْفَ تَتَّقُونَ إِن كَفَرْتُمْ يَوْمًۭا يَجْعَلُ ٱلْوِلْدَانَ شِيبًۭا”
(Bagaimana kalian akan dapat melindungi diri kalian, jika kalian tetap kafir terhadap hari yang menjadikan anak-anak beruban?)
 
8. Kegemparan yang Membuat Jiwa Tercerai-Berai
•Jiwa manusia akan berada dalam keadaan terpecah dan kacau karena rasa takut.
Surat Al-Qariah (101:4):
‎ “يَوْمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلْفَرَاشِ ٱلْمَبْثُوثِ”
(Pada hari itu manusia seperti laron yang bertebaran.)
 
9. Kengerian yang Tak Terbayangkan
•Hari Kiamat digambarkan sebagai sesuatu yang begitu menakutkan sehingga tidak ada bandingannya. Surat Al-Hajj (22:2):
‎ “تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا”
(Pada hari itu, setiap wanita yang menyusui akan lupa pada anak yang disusuinya, dan setiap wanita hamil akan keguguran.) Ini menunjukkan dampak هول yang ekstrem.
 
10. Ketakutan yang Memecah Kehidupan Sosial
•Ketakutan pada Hari Kiamat akan membuat manusia melupakan hubungan sosial mereka. Surat Al-Infitar (82:1-5):
‎ “إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنفَطَرَتْ * وَإِذَا ٱلْكَوَاكِبُ ٱنتَثَرَتْ * وَإِذَا ٱلْبِحَارُ فُجِّرَتْ”
(Apabila langit terbelah, bintang-bintang berjatuhan, dan lautan meluap.)
 
Kesimpulan; Kata هول secara eksplisit tidak disebutkan dalam Al-Qur’an, tetapi makna dan konsepnya sangat jelas tergambar dalam ayat-ayat yang menggambarkan ketakutan besar, kengerian, dan peristiwa dahsyat, khususnya pada Hari Kiamat. Ayat-ayat tersebut mengingatkan manusia akan kedahsyatan peristiwa akhir zaman dan perlunya bersiap menghadapi hari tersebut.
 
Dalam hadis, kata هول (haul, “kengerian” atau “ketakutan besar”) sering digunakan untuk menggambarkan ketakutan dan peristiwa dahsyat, khususnya yang berkaitan dengan Hari Kiamat atau kondisi manusia di akhirat. Berikut adalah beberapa makna هول yang dijelaskan dalam hadis:
 
1. Kengerian pada Hari Kiamat
Rasulullah ﷺ sering menggambarkan kedahsyatan Hari Kiamat sebagai sesuatu yang membuat manusia ketakutan. Dalam sebuah hadis, disebutkan:
 
‎ “يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ”
(Hari ketika manusia berdiri di hadapan Rabb semesta alam.)
•Ini mengacu pada rasa takut yang luar biasa (هول) saat manusia dihisab, seperti dijelaskan dalam tafsir ayat terkait.
 
2. Ketakutan di Padang Mahsyar
Dalam hadis, diceritakan bagaimana manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar dalam keadaan bingung dan ketakutan. Rasulullah ﷺ bersabda:” Pada hari itu matahari didekatkan kepada manusia sehingga jaraknya hanya sejauh satu mil, lalu mereka tenggelam dalam keringat mereka sesuai dengan amal perbuatannya.” (HR. Muslim)
•Kengerian (هول) ini akan membuat setiap orang hanya memikirkan dirinya sendiri.
 
3. Syafaat Nabi Muhammad ﷺ untuk Mengurangi Kengerian
Rasulullah ﷺ diberi izin untuk memberikan syafaat kepada umatnya agar mereka terbebas dari ketakutan besar di akhirat. Dalam sebuah hadis sahih:”Umatku akan datang kepadaku di bawah bendera pujian, dan aku akan memohon syafaat untuk mereka di tengah-tengah kengerian yang besar.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
•Kata هول di sini merujuk pada ketakutan besar di akhirat.
 
4. Fitnah Kubur
Dalam hadis, Rasulullah ﷺ menggambarkan suasana yang menakutkan di dalam kubur:”Ketika seseorang dimasukkan ke dalam kuburnya, ia akan didatangi oleh dua malaikat yang akan bertanya tentang Tuhannya, agamanya, dan nabinya.”(HR. Abu Dawud)
•Keadaan ini sering dikaitkan dengan هول karena suasana takut dan cemas yang dialami oleh manusia di alam kubur.
 
5. Kengerian yang Membuat Lupa
Rasulullah ﷺ menggambarkan bahwa kengerian Hari Kiamat akan membuat manusia lupa kepada apa yang paling mereka cintai. Beliau bersabda:”Pada hari itu, seorang ibu akan melupakan anaknya, seorang suami akan melupakan istrinya.”
(HR. Muslim)
‎ • هول di sini merujuk pada ketakutan yang sangat besar sehingga memutuskan hubungan emosional manusia.
 
6. Kengerian yang Mempengaruhi Langit dan Bumi
Dalam hadis, disebutkan bagaimana makhluk hidup, termasuk malaikat, merasa ketakutan pada saat terjadi peristiwa besar:”Tidak ada satu tempat pun di langit atau bumi melainkan akan bergetar pada Hari Kiamat.”(HR. Ahmad)
•Ini menunjukkan هول dalam bentuk guncangan fisik dan mental.
 
7. Rasa Aman Bagi Orang yang Beriman
Meskipun ada kengerian besar, Rasulullah ﷺ juga menyampaikan bahwa orang-orang beriman akan diberi rasa aman. Beliau bersabda:
“Barang siapa yang mengucapkan ‘Lā ilāha illallāh’ dengan ikhlas, maka ia akan selamat dari kengerian Hari Kiamat.”
(HR. Bukhari)
•Hadis ini menunjukkan bahwa kengerian (هول) hanya dirasakan oleh orang-orang yang tidak beriman atau banyak dosa.
 
8. Pahala untuk Orang yang Bertakwa dari Kengerian Akhirat
Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa amal kebaikan dapat melindungi seseorang dari kengerian akhirat:
“Sedekah akan menjadi naungan bagi seseorang pada hari ketika tidak ada naungan selain dari naungan Allah.”(HR. Tirmidzi)
•Dalam konteks ini, هول adalah peristiwa mengerikan yang dihindari oleh orang-orang yang bertakwa.
 
9. Doa untuk Terhindar dari Kengerian Besar
Rasulullah ﷺ mengajarkan doa untuk memohon perlindungan dari kengerian Hari Kiamat:”Allahumma ajirna min hawli al-qiyamah wa faza’ al-akhirah.”(Ya Allah, lindungilah kami dari kengerian Hari Kiamat dan ketakutan di akhirat.)
•Ini mencakup makna هول dalam konteks doa.
 
10. Hikmah dari Mengingat Kengerian Akhirat
Rasulullah ﷺ bersabda: “Perbanyaklah mengingat kematian dan apa yang akan datang setelahnya, karena itu akan meringankan hati dan mendorong kalian beramal.”(HR. Tirmidzi)
‎ • هول digunakan untuk mengingatkan manusia akan peristiwa besar yang dapat memotivasi mereka memperbaiki diri.
 
Kesimpulan; Hadis-hadis Nabi ﷺ memberikan deskripsi yang jelas tentang هول (kengerian atau ketakutan besar) yang meliputi peristiwa Hari Kiamat, fitnah kubur, dan kondisi di Padang Mahsyar. Namun, Rasulullah ﷺ juga mengajarkan cara untuk menghadapinya melalui iman, amal saleh, dan doa. Konsep هول menjadi pengingat bagi umat manusia untuk selalu bersiap menghadapi kehidupan akhirat.
 
Dalam pandangan Ahlul Bayt (keluarga Nabi ﷺ), konsep هول (haul, “kengerian” atau “ketakutan besar”) dijelaskan dalam banyak riwayat, khususnya terkait peristiwa-peristiwa dahsyat di akhirat, seperti Hari Kiamat, fitnah kubur, dan Padang Mahsyar. Berikut adalah makna هول menurut hadis-hadis Ahlul Bayt:
1. Kengerian Hari Kiamat
Imam Ali bin Abi Thalib (as) menggambarkan kedahsyatan Hari Kiamat:”Berpikirlah tentang peristiwa besar yang akan tiba, hari ketika manusia dibangkitkan dari kuburnya, dan segala rahasia terbuka. Hari itu adalah hari kengerian besar (هول عظيم), saat segala amal dihitung.”
(Nahjul Balaghah, Khutbah 183)
‎ • هول عظيم di sini menggambarkan ketakutan yang luar biasa akibat pengadilan Ilahi yang akan dihadapi semua manusia.
 
2. Keadaan di Padang Mahsyar
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) menggambarkan suasana Padang Mahsyar:”Pada hari itu, manusia akan berdiri selama 50 ribu tahun di tengah-tengah kengerian (هول) Padang Mahsyar. Tidak ada yang selamat kecuali mereka yang dekat dengan Allah, mengikuti Nabi-Nya, dan mencintai keluarga beliau.”
(Bihar al-Anwar, jilid 7, hal. 176)
•Kengerian ini akan melanda seluruh manusia, kecuali orang-orang yang memiliki amal dan hubungan yang kuat dengan Allah serta Ahlul Bayt.
 
3. Kengerian Kubur dan Alam Barzakh
Imam Ali Zainul Abidin (as) dalam Munajat al-Mukhbitin berkata:
“Ya Allah, selamatkanlah aku dari kengerian kubur (هول القبر) dan kesendirian di alam Barzakh.”
(Shahifah Sajjadiyah, doa ke-31)
•Riwayat ini menunjukkan betapa dahsyatnya ketakutan di alam kubur bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri dengan amal saleh.
 
4. Syafaat untuk Mengurangi Kengerian
Ahlul Bayt menekankan pentingnya syafaat Nabi Muhammad ﷺ dan keluarga beliau untuk mengurangi kengerian di akhirat. Imam Ali Ridha (as) berkata:”Cinta kepada kami (Ahlul Bayt) akan menjadi penyelamat dari kengerian Hari Kiamat (هول القيامة) dan pelindung di tempat hisab.””Uyūn Akhbār ar-Ridha, jilid 2, hal. 178)
•Kecintaan dan pengikutan kepada Ahlul Bayt menjadi jalan perlindungan dari ketakutan besar.
 
5. Kengerian Hari Kiamat Dikhususkan untuk Pelaku Dosa
Imam Muhammad Al-Baqir (as) berkata:”Sesungguhnya orang-orang yang beriman akan diberikan keamanan dari kengerian Hari Kiamat (هول القيامة). Hanya mereka yang menentang kebenaran yang akan dihancurkan oleh ketakutan itu.”(Bihar al-Anwar, jilid 7, hal. 213)
•Ini menunjukkan bahwa kengerian besar akan lebih dirasakan oleh mereka yang mengabaikan ajaran agama.
 
6. Hikmah Mengingat Kengerian Akhirat
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata:”Mengingat kengerian Hari Kiamat (هول يوم القيامة) akan melembutkan hati, memotivasi manusia untuk bertaubat, dan memperbaiki amal.”
(Al-Kafi, jilid 2, hal. 45)
•Mengingat هول menjadi cara untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.
 
7. Doa untuk Terhindar dari Kengerian
Ahlul Bayt mengajarkan doa khusus untuk memohon perlindungan dari kengerian besar:”Ya Allah, lindungilah kami dari kengerian Hari Kiamat (هول القيامة), dan tempatkan kami di bawah naungan rahmat-Mu.”
(Mafatih al-Jinan, Doa Hari Kiamat)
•Doa ini mencerminkan pengharapan kepada rahmat Allah agar terbebas dari ketakutan di akhirat.
 
8. Kengerian yang Membuat Manusia Lari dari Keluarga
Imam Ali (as) berkata:”Pada hari itu, manusia akan melarikan diri dari keluarganya karena kengerian yang luar biasa (هول عظيم), meskipun di dunia mereka sangat mencintai satu sama lain.”
(Nahjul Balaghah, Khutbah 109)
•Ini mengacu pada ayat Al-Qur’an (Abasa: 34-37), yang menggambarkan kengerian Hari Kiamat.
 
9. Amal Saleh sebagai Penyelamat dari Kengerian
Imam Musa Al-Kazhim (as) berkata:
“Setiap amal baik yang dilakukan dengan ikhlas akan menjadi pelindung dari kengerian besar (هول عظيم) di akhirat.”
(Bihar al-Anwar, jilid 71, hal. 278)
•Amal yang tulus menjadi perisai dari ketakutan akhirat.
 
10. Wasilah Ahlul Bayt untuk Mengatasi Kengerian
Ahlul Bayt mengajarkan pentingnya menjadikan mereka sebagai wasilah (perantara) untuk keselamatan di akhirat. Imam Ali (as) berkata:
 
“Kami adalah perahu keselamatan. Barang siapa yang menaikinya akan selamat dari kengerian besar (هول عظيم), dan barang siapa yang meninggalkannya akan tenggelam.”
(Bihar al-Anwar, jilid 2, hal. 293)
•Kecintaan dan keterikatan dengan Ahlul Bayt menjadi jalan keselamatan.
 
Kesimpulan; Hadis-hadis dari Ahlul Bayt memberikan pandangan mendalam tentang هول (kengerian) di akhirat. Mereka menggambarkan kedahsyatan Hari Kiamat, Padang Mahsyar, dan alam kubur. Namun, melalui amal saleh, kecintaan kepada Allah dan Ahlul Bayt, serta syafaat mereka, seseorang dapat dilindungi dari ketakutan besar ini. Ahlul Bayt juga menekankan hikmah mengingat هول sebagai motivasi untuk memperbaiki diri di dunia.
 
Makna هول (haul, “kengerian” atau “ketakutan besar”) menurut para mufassir (ulama tafsir) biasanya dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa akhirat, seperti Hari Kiamat, Padang Mahsyar, dan alam kubur, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an. Para mufassir memberikan beragam penjelasan mengenai konteks kata هول dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan implikasinya. Berikut ini beberapa penjelasan menurut mufassir terkenal:
1. Kengerian Hari Kiamat (هول يوم القيامة)
‎“وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَـٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَـٰرَىٰ وَلَـٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٌ”
(Dan engkau akan melihat manusia dalam keadaan seperti mabuk, padahal mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangatlah dahsyat.)
— QS. Al-Hajj: 2
•Ibnu Katsir: Kengerian yang digambarkan dalam ayat ini adalah kedahsyatan Hari Kiamat. Ketakutan ini begitu hebat sehingga manusia kehilangan kendali, seperti orang mabuk. Kata هول di sini merujuk pada ketakutan yang meliputi semua makhluk.
•Ar-Razi: Ayat ini menegaskan bahwa kengerian ini bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga emosional, yang melampaui segala ketakutan duniawi.
 
2. Kengerian yang Melupakan Hubungan Keluarga
‎“يَوْمَ يَفِرُّ ٱلْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ”
(Pada hari itu manusia lari dari saudaranya.) QS. Abasa: 34-37
•Al-Qurthubi: Ayat ini menggambarkan هول يوم القيامة dalam bentuk manusia melupakan semua hubungan kekeluargaan karena hanya memikirkan keselamatannya sendiri. Kengerian ini adalah puncak ketakutan yang memutuskan ikatan duniawi.
•Fakhruddin Ar-Razi: Hubungan manusia di dunia dilandasi oleh kasih sayang dan tanggung jawab. Namun, karena هول القيامة, bahkan hubungan paling dekat pun tidak lagi bermakna.
 
3. Kengerian Padang Mahsyar
‎“يَوْمَ تُبَدَّلُ ٱلْأَرْضُ غَيْرَ ٱلْأَرْضِ وَٱلسَّمَـٰوَٰتُ وَبَرَزُواْ لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّارِ”
(Pada hari itu bumi diganti dengan bumi yang lain, begitu pula langit, dan mereka semua dihadapkan kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.) QS. Ibrahim: 48
•Ibnu Abbas: Kengerian dalam ayat ini adalah perubahan kosmik besar yang menghilangkan semua rasa aman. Tidak ada tempat bersembunyi, dan manusia hanya dapat berserah kepada Allah.
•Al-Mawardi: هول yang dirasakan manusia di Padang Mahsyar adalah ketakutan akan pengadilan Ilahi yang adil dan transparan, yang tidak memberi peluang untuk berbohong atau menyembunyikan dosa.
 
4. Kengerian Azab Allah
‎“وَهُوَ شَدِيدُ ٱلْمِحَالِ”
(Sesungguhnya Dia Mahaperkasa dan Mahakeras siksa-Nya.) QS. Ar-Ra’d: 13
•Al-Qurthubi: Ayat ini menggambarkan kengerian terhadap azab Allah bagi orang-orang yang durhaka. هول dalam konteks ini adalah ketakutan yang dirasakan oleh orang-orang zalim saat melihat kekuasaan Allah yang tidak terbatas.
•As-Sa’di: Ketakutan ini merupakan bagian dari rahmat Allah karena dapat menjadi pengingat bagi orang-orang yang beriman untuk kembali kepada-Nya.
 
5. Kengerian Alam Kubur dan Barzakh
‎“ثُمَّ أَمَاتَهُۥ فَأَقْبَرَهُۥ”
(Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur.)
— QS. Abasa: 21
•Ibnu Katsir: Setelah kematian, manusia akan menghadapi هول القبر (kengerian kubur) berupa pertanyaan malaikat, kesendirian, dan perasaan tidak berdaya.
•Al-Alusi: Kengerian ini tergantung pada amal seseorang. Orang yang beriman akan merasakan kedamaian, sedangkan orang yang durhaka akan menghadapi rasa takut yang luar biasa.
 
6. Ketakutan pada Tiupan Sangkakala
‎“وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ”
(Dan sangkakala ditiup, maka matilah siapa saja yang di langit dan di bumi.) QS. Az-Zumar: 68
•Al-Qurthubi: Tiupan pertama sangkakala menciptakan هول luar biasa karena mengakibatkan kehancuran total. Ketakutan ini melanda seluruh makhluk, baik di langit maupun di bumi.
•At-Thabari: Tiupan ini adalah tanda kekuasaan Allah, yang menyebabkan ketakutan besar bahkan di kalangan malaikat.
 
7. Perlindungan dari Kengerian Hari Kiamat
‎“إِنَّ ٱلَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُم مِّنَّا ٱلْحُسْنَىٰٓ أُو۟لَـٰٓئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ * لَا يَسْمَعُونَ حَسِيسَهَا وَهُمْ فِى مَا ٱشْتَهَتْ أَنفُسُهُمْ خَـٰلِدُونَ”
(Sesungguhnya orang-orang yang telah ditetapkan bagi mereka kebaikan dari Kami, mereka dijauhkan dari neraka. Mereka tidak mendengar suara desisnya, dan mereka kekal dalam apa yang diinginkan oleh jiwa mereka.)
— QS. Al-Anbiya: 101-102
•As-Sa’di: Orang-orang beriman akan dijauhkan dari kengerian Hari Kiamat (هول القيامة) melalui rahmat Allah dan amal saleh mereka.
•Al-Qurtubi: Ayat ini menunjukkan perbedaan antara orang beriman yang akan mendapatkan ketenangan dan orang kafir yang akan mengalami ketakutan besar.
 
Kesimpulan; Menurut para mufassir, هول dalam Al-Qur’an merujuk pada kengerian di berbagai tahapan kehidupan akhirat, termasuk Hari Kiamat, Padang Mahsyar, dan alam kubur. Ketakutan ini meliputi aspek fisik, emosional, dan spiritual, yang menggambarkan kedahsyatan pengadilan Ilahi. Namun, orang-orang beriman akan mendapatkan perlindungan melalui amal mereka, rahmat Allah, dan hubungan mereka dengan Rasulullah ﷺ dan Ahlul Bayt. هول juga menjadi peringatan bagi manusia agar mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan setelah kematian.
 
Dalam tafsir para mufassir Syiah, makna هول (haul, “kengerian” atau “ketakutan besar”) berkaitan erat dengan peristiwa akhirat, seperti Hari Kiamat, alam Barzakh, dan pengadilan Ilahi. Tafsir mereka menekankan pentingnya hubungan manusia dengan Allah, Rasulullah ﷺ, dan Ahlul Bayt sebagai kunci keselamatan dari kengerian ini. Berikut penjelasan makna هول berdasarkan tafsir Syiah:
 
1. Kengerian Hari Kiamat
‎“وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَـٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَـٰرَىٰ وَلَـٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٌ”
(Dan engkau akan melihat manusia dalam keadaan seperti mabuk, padahal mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangatlah dahsyat.)
— QS. Al-Hajj: 2
•Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan): Ayat ini menjelaskan kedahsyatan Hari Kiamat yang membuat manusia kehilangan kendali, seperti orang mabuk. هول القيامة (kengerian Hari Kiamat) ini mencerminkan konsekuensi amal buruk manusia. Hubungan mereka dengan Allah yang lemah membuat mereka tidak mampu menghadapi ketakutan ini.
•Syekh Mufid: Manusia yang tidak taat kepada Allah dan menjauh dari Ahlul Bayt akan merasakan kengerian ini sepenuhnya, sedangkan orang-orang beriman yang mengikuti jalan Ahlul Bayt akan mendapatkan perlindungan.
 
2. Ketakutan di Alam Kubur dan Barzakh
‎“ثُمَّ أَمَاتَهُۥ فَأَقْبَرَهُۥ”
(Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur.)
— QS. Abasa: 21
•Allamah Thabathabai (Al-Mizan): Alam Barzakh adalah fase pertama di akhirat di mana manusia akan menghadapi هول القبر (kengerian kubur). Pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir serta konsekuensi dari amal di dunia akan menentukan rasa aman atau ketakutan di alam ini.
•Imam Khomeini (Tafsir Surat Al-Fatihah): Orang yang lalai akan merasa terisolasi di alam kubur, dihantui oleh amal buruk mereka. Namun, mereka yang memiliki hubungan erat dengan Ahlul Bayt akan mendapat pertolongan yang mengurangi kengerian ini.
 
3. Kengerian Padang Mahsyar
‎“يَوْمَ تُبَدَّلُ ٱلْأَرْضُ غَيْرَ ٱلْأَرْضِ وَٱلسَّمَـٰوَٰتُ وَبَرَزُواْ لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّارِ”
(Pada hari itu bumi diganti dengan bumi yang lain, begitu pula langit, dan mereka semua dihadapkan kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.) QS. Ibrahim: 48
•Al-Majlisi (Bihar al-Anwar): Di Padang Mahsyar, manusia akan dibangkitkan dan merasakan هول عظيم (kengerian besar) karena keadilan Ilahi yang tidak memihak. Orang-orang yang mengikuti Ahlul Bayt akan mendapat syafaat yang mengurangi rasa takut ini.
•Allamah Thabathabai (Al-Mizan): Suasana Mahsyar adalah puncak dari هول القيامة, di mana semua manusia dihadapkan pada kenyataan amal mereka. Orang-orang beriman yang ikhlas akan dipermudah, sedangkan yang mendustakan kebenaran akan ditimpa ketakutan luar biasa.
 
4. Perlindungan Ahlul Bayt dari Kengerian Hari Kiamat
‎“يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍۭ بِإِمَـٰمِهِمْ”
(Pada hari itu, Kami akan memanggil setiap umat dengan pemimpinnya.)
— QS. Al-Isra: 71
•Allamah Thabathabai (Al-Mizan): Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang mengikuti para imam yang diangkat oleh Allah (Ahlul Bayt) akan mendapatkan keamanan dari kengerian Hari Kiamat. Sebaliknya, mereka yang mengikuti pemimpin yang sesat akan diliputi ketakutan.
•Syekh Thusi (Tafsir At-Tibyan): Ahlul Bayt adalah “perahu keselamatan” di Hari Kiamat. Syafaat mereka menjadi penyelamat dari هول القيامة.
 
5. Tiupan Sangkakala dan Kengerian Dahsyat
‎“وَيَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ”
(Dan pada hari sangkakala ditiup, maka terkejutlah siapa saja yang di langit dan di bumi.) QS. An-Naml: 87
•Al-Kashani (Tafsir Al-Shafi): Tiupan sangkakala pertama menandakan kehancuran total yang menciptakan ketakutan universal (هول عالمي). Tiupan kedua membangkitkan manusia untuk menghadapi pengadilan Ilahi. Orang-orang beriman yang mempersiapkan diri dengan amal dan cinta kepada Ahlul Bayt akan merasakan kedamaian.
•Allamah Thabathabai (Al-Mizan): Ketakutan ini adalah pengingat bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan sementara. Amal buruk akan menciptakan kengerian, sedangkan amal baik membawa ketenangan.
 
6. Kengerian Bagi Orang-orang Zalim
‎“وَإِذَا ٱلْوُحُوشُ حُشِرَتْ”
(Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.) QS. At-Takwir: 5
•Al-Mufid (Tashih al-I’tiqadat): Hari Kiamat adalah hari pembalasan, di mana manusia yang zalim akan merasakan ketakutan besar. Kengerian ini adalah akibat langsung dari dosa-dosa mereka.
•Al-Majlisi (Bihar al-Anwar): هول القيامة bagi orang zalim adalah kehancuran total dari segala ilusi duniawi mereka, di mana amal buruk mereka akan menjadi saksi yang memberatkan.
 
7. Doa dan Amal sebagai Perlindungan dari Kengerian
“Tidak ada perlindungan dari kengerian Hari Kiamat kecuali dengan amal saleh dan cinta kepada kami (Ahlul Bayt).”(Bihar al-Anwar, jilid 7, hal. Hubungan dengan Ahlul Bayt untuk mengurangi هول القيامة. Dalam tafsir mereka, amal tidak hanya meliputi ritual ibadah, tetapi juga keadilan sosial dan kemanusiaan yang mendekatkan diri kepada Allah.
 
Kesimpulan;  هول dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa besar di akhirat, terutama Hari Kiamat, Padang Mahsyar, dan alam kubur. Para mufassir menekankan bahwa cinta dan ketaatan kepada Ahlul Bayt, disertai amal saleh, adalah kunci untuk mendapatkan perlindungan dari kengerian besar tersebut. Tafsir Syiah memberikan fokus pada keadilan Ilahi dan pentingnya hubungan spiritual dengan para imam sebagai penyelamat.
 
Makna هول (haul, “kengerian” atau “ketakutan besar”) menurut para ahli makrifat dan hakikat sering ditafsirkan dengan pendekatan spiritual yang lebih dalam. Dalam pandangan mereka, هول bukan sekadar ketakutan fisik yang dirasakan di dunia atau akhirat, tetapi juga merupakan ekspresi kesadaran ruhani yang mendalam tentang kelemahan diri di hadapan keagungan Allah. Berikut ini beberapa pemahaman yang relevan menurut perspektif ahli makrifat:
 
1. Kesadaran akan Keagungan Allah (Jalalullah)
Ahli makrifat memahami هول sebagai ketakutan yang muncul dari kesadaran akan kebesaran, keagungan, dan keadilan Allah. Ketika seseorang semakin dekat kepada Allah melalui makrifat, ia semakin menyadari betapa kecil dan tidak berartinya dirinya di hadapan Sang Pencipta.
Ibnu Arabi (Futuhat al-Makkiyah):
‎هول adalah pengalaman spiritual yang dirasakan ketika seseorang menyaksikan manifestasi keagungan Ilahi (jalalullah). Ketakutan ini adalah sarana untuk menyucikan hati dari keterikatan duniawi dan menyadarkan manusia akan tanggung jawabnya.
•Al-Hallaj: Ketika ruh menyaksikan cahaya keadilan dan keagungan Allah, ketakutan besar muncul karena ruh menyadari sejauh mana ia telah gagal memenuhi tujuan penciptaannya.
 
2. Kengerian Hakiki sebagai Peringatan Ruhani
Menurut ahli hakikat, هول adalah pengalaman yang dirasakan baik di dunia maupun akhirat. Di dunia, ia muncul sebagai perasaan gelisah yang mengingatkan manusia akan kesementaraan hidup. Di akhirat, ia menjadi kenyataan saat seseorang dihadapkan pada hasil amalnya.
•Imam Khomeini (Adabus Salat):
Ketakutan terbesar bukanlah azab fisik, melainkan keterpisahan dari Allah. هول ini adalah rasa kehilangan yang mendalam bagi jiwa yang mencintai Allah namun gagal meraih kedekatan sejati dengan-Nya.
Sayyid Haidar Amuli:
‎هول adalah pengalaman ruhani yang muncul ketika hijab antara hamba dan Allah mulai tersingkap. Ketika amal buruk menjadi penghalang, ruh merasakan kengerian akibat jauhnya dari rahmat Ilahi.
 
3. Kengerian Kiamat dalam Konteks Makrifat
Hari Kiamat dalam pandangan ahli makrifat bukan hanya peristiwa fisik, tetapi juga peristiwa transendental. Ketika ruh dihadapkan pada manifestasi Ilahi secara langsung, ia merasakan هول karena tidak ada lagi penutup yang melindunginya dari cahaya keagungan Allah.
•Allamah Thabathabai (Risalah Wilayah):
Di Hari Kiamat, هول muncul sebagai pengalaman ruhani di mana semua makhluk akan dihadapkan langsung kepada kebenaran absolut. Mereka yang telah mengenal Allah selama hidupnya akan tenang, sementara yang lalai akan diliputi oleh kengerian besar.
•Syekh Bahai (Kashkul):
Ketakutan ini juga menjadi bentuk penyucian akhir bagi ruh. Dalam kengerian itu, ruh dipaksa untuk melepaskan semua keterikatan duniawi dan kembali kepada Allah dengan keadaan murni.
 
4. Kengerian sebagai Rahmat Tersembunyi
Beberapa ahli makrifat memandang هول sebagai manifestasi rahmat Ilahi yang tersembunyi. Ketakutan tersebut adalah cara Allah mengingatkan manusia untuk kembali kepada-Nya sebelum terlambat.
•Rumi (Masnawi):
Kengerian Hari Kiamat adalah rahmat bagi manusia karena ia memaksa mereka untuk merenungi kehidupan dunia yang sementara dan fokus pada akhirat. Ketakutan ini seperti angin badai yang membersihkan jiwa dari kesombongan dan kedurhakaan.
•Syekh Abdul Qadir Al-Jilani:
‎هول adalah jalan untuk mencapai cinta sejati kepada Allah. Ketika seseorang merasakan ketakutan ini, ia terdorong untuk mencari perlindungan kepada Allah, dan dalam perlindungan itu ia menemukan kedamaian sejati.
 
5. Kengerian dalam Alam Barzakh
Dalam pandangan hakikat, alam Barzakh adalah tempat pertama di mana ruh mulai menyaksikan realitas amalnya. Ketakutan besar muncul ketika amal buruk menjelma menjadi bentuk yang menakutkan.
•Mulla Sadra (Asfar Arba’ah):
Ketika ruh masuk ke alam Barzakh, ia mulai menyadari konsekuensi amalnya. هول di alam ini adalah bentuk penyesalan yang mendalam bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri. Namun, bagi orang-orang yang dekat dengan Allah, alam ini menjadi tempat kedamaian.
•Syekh Al-Tusi (Misbah al-Shariah): Orang yang memiliki hubungan spiritual dengan Allah dan Ahlul Bayt akan dijauhkan dari kengerian ini melalui cahaya amal dan syafaat mereka.
 
6. Syafaat sebagai Pelindung dari Kengerian
Ahli makrifat menekankan pentingnya syafaat Rasulullah ﷺ dan Ahlul Bayt dalam melindungi manusia dari هول di berbagai tahapan akhirat.
•Imam Ali Zainal Abidin (as) dalam Sahifah Sajjadiyah:
“Ya Allah, jauhkan aku dari kengerian Hari Kiamat dan lindungi aku melalui cinta kepada Nabi-Mu dan Ahlul Bayt-Nya.”
•Ayatullah Jawadi Amuli:
Syafaat bukan sekadar bantuan, tetapi juga pancaran cinta Ilahi yang menghilangkan ketakutan dari hati mereka yang mencintai Allah dan para wali-Nya.
 
7. Kengerian sebagai Penyucian Jiwa
Bagi ahli hakikat, هول adalah proses penyucian yang dirancang oleh Allah agar manusia siap memasuki kehadiran-Nya.
•Imam Ja’far Ash-Shadiq (as):
“Orang yang takut kepada Allah di dunia akan merasa aman di akhirat. Namun, mereka yang lalai akan menghadapi ketakutan yang belum pernah dirasakan sebelumnya.”
•Ayatullah Tabarsi:
‎هول bukan hukuman, tetapi cara Allah menyingkirkan sisa-sisa ego dari jiwa manusia agar ia siap untuk bertemu dengan-Nya.
 
Kesimpulan; Menurut ahli makrifat dan hakikat, هول adalah pengalaman spiritual yang mengajarkan manusia tentang kelemahan dirinya di hadapan Allah. Kengerian ini dirasakan di dunia sebagai kesadaran tentang tanggung jawab, di alam Barzakh sebagai penyesalan, dan di akhirat sebagai konfrontasi dengan kebenaran absolut. Namun, cinta kepada Allah, hubungan dengan Ahlul Bayt, amal saleh, dan syafaat menjadi jalan untuk meraih keamanan dan kedamaian dari segala bentuk kengerian.
 
Dalam pandangan ahli hakikat Syiah, makna هول (haul, “kengerian” atau “ketakutan besar”) sangat erat kaitannya dengan pemahaman spiritual yang mendalam tentang realitas akhirat, hubungan dengan Allah, dan peran Ahlul Bayt sebagai penyelamat. Para ahli hakikat Syiah menafsirkan هول dalam konteks spiritual dan transendental, yang tidak hanya mengacu pada ketakutan fisik, tetapi juga menyentuh kesadaran ruhani yang mendalam tentang kehidupan, kematian, dan kehidupan setelah mati. Berikut ini beberapa penjelasan dari perspektif ahli hakikat Syiah:
 
1. Kengerian Hari Kiamat (هول القيامة)
Ahli hakikat Syiah menafsirkan هول sebagai ketakutan yang muncul di Hari Kiamat, yang adalah peristiwa transendental di mana setiap amal manusia akan diperlihatkan dan dinilai. Namun, bagi mereka yang dekat dengan Allah dan Ahlul Bayt, kengerian ini berkurang karena mereka telah dipersiapkan dengan amal yang baik dan hubungan yang kokoh dengan para imam.
•Imam Ali (as) dalam Nahjul Balaghah:
Imam Ali menggambarkan Hari Kiamat sebagai saat yang penuh dengan هول dan kesulitan, di mana setiap amal baik atau buruk akan menjadi bukti dan saksi bagi manusia. Namun, beliau juga menekankan bahwa mereka yang taat kepada Allah dan mengikuti petunjuk Ahlul Bayt akan diberikan perlindungan dan syafaat.
•Sayyid Haydar Amuli (al-Mahajjat al-Bayda):
‎هول القيامة adalah salah satu aspek yang mengguncang jiwa manusia. Namun, bagi mereka yang menjalani kehidupan berdasarkan makrifat kepada Allah dan para imam (Ahlul Bayt), mereka akan merasakan kedamaian meskipun alam semesta di sekeliling mereka penuh dengan kengerian. Rasa takut ini akan digantikan dengan rasa aman dari kasih sayang Allah.
 
2. Kengerian di Alam Barzakh
Menurut ahli hakikat Syiah, هول juga muncul di alam Barzakh, yang merupakan fase transisi antara dunia dan akhirat. Alam Barzakh adalah tempat di mana ruh akan menghadapi hasil amalnya sebelum dibangkitkan di Hari Kiamat. Bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri dengan amal saleh dan pengenalan terhadap Ahlul Bayt, alam Barzakh bisa menjadi tempat yang penuh dengan ketakutan.
•Imam Ja’far al-Sadiq (as):
Imam Ja’far al-Sadiq mengajarkan bahwa di alam Barzakh, orang-orang yang memiliki hubungan spiritual yang kuat dengan Allah dan Ahlul Bayt akan mengalami kedamaian dan kenyamanan. Mereka yang tidak mengenal hakikat ini akan menghadapi هول القبر (kengerian kubur) yang berlarut-larut hingga Hari Kiamat.
•Syekh Tusi (al-Misbah):
Alam Barzakh adalah tahap penyucian di mana amal seseorang akan diuji. Orang yang beriman dan mengikuti ajaran Ahlul Bayt akan dilindungi dari هول القبر dan diberi ketenangan oleh Allah. Sementara mereka yang lalai akan merasa terisolasi dan dihantui oleh kengerian tersebut.
 
3. Kengerian Sebagai Penyucian Jiwa
Bagi ahli hakikat Syiah, هول juga dipandang sebagai cara Allah untuk membersihkan jiwa hamba-Nya dari segala bentuk kesalahan dan keterikatan duniawi. Ketakutan ini dapat dianggap sebagai bentuk kasih sayang Ilahi, karena ia mendorong hamba untuk merenung, bertobat, dan kembali kepada-Nya.
•Imam Ali (as):
Dalam salah satu doa beliau, Imam Ali menggambarkan هول sebagai sarana bagi jiwa untuk tersadar dari kelalaian dan kesalahan. Kengerian ini membantu seseorang untuk meninggalkan ego dan keterikatan duniawi, sehingga ia dapat menemukan kedamaian batin yang hakiki. هول adalah tahap dari proses penyucian jiwa yang mengarahkan seseorang kembali ke Allah.
•Sayyid al-Khomeini (al-Misbah al-Hidayah):
‎هول dihadapi oleh setiap manusia yang berpaling dari Allah, tetapi bagi mereka yang menjalani jalan hakikat, kengerian ini menjadi pemicu untuk perubahan spiritual yang mendalam. Mereka yang telah merasakan makrifat Allah akan menghadapi ketakutan tersebut dengan hati yang tenang, karena mereka yakin bahwa rahmat Allah akan melindungi mereka.
 
4. Kengerian sebagai Pembuka Pintu Cinta Allah
Menurut ahli hakikat Syiah, ketakutan (terutama هول) di hadapan keagungan Allah bukanlah sesuatu yang semata-mata harus dihindari, melainkan dilihat sebagai bagian dari jalan menuju cinta dan kedekatan dengan Allah. Ketika seseorang menyadari kengerian ini, ia mulai mencari perlindungan hanya kepada Allah dan mengingat-Nya dengan sungguh-sungguh.
•Imam Ali Zayn al-Abidin (as) dalam Sahifah Sajjadiyah:
Dalam doa-doa beliau, Imam Ali Zayn al-Abidin mengajarkan bahwa mereka yang takut akan هول القيامة dan هول القبر harus bergantung kepada Allah dan Ahlul Bayt untuk perlindungan. Ketakutan ini adalah pintu untuk menemukan cinta sejati kepada Allah, yang akan menghapuskan semua ketakutan dan keraguan.
 
5. Peran Ahlul Bayt dalam Mengurangi Kengerian
Para ahli hakikat Syiah juga sangat menekankan peran Ahlul Bayt sebagai pelindung dari segala bentuk kengerian, terutama هول di akhirat. Ahlul Bayt adalah perantara yang membawa keberkahan dan syafaat dari Allah bagi umat yang mencintai mereka.
•Imam al-Sadiq (as):
Dalam berbagai riwayat, Imam al-Sadiq menekankan bahwa mereka yang mencintai dan mengikuti ajaran Ahlul Bayt akan dilindungi dari kengerian akhirat. هول القيامة tidak akan menimpa mereka yang setia kepada Allah dan keluarga Rasulullah ﷺ.
•Sayyid al-Majlisi (Bihar al-Anwar):
Dalam karya besar beliau, Sayyid al-Majlisi menjelaskan bahwa syafaat dari Ahlul Bayt adalah sumber perlindungan dari هول القيامة. Ketika seseorang menghadapi kengerian ini, cinta kepada Ahlul Bayt akan memberikan ketenangan dan menyelamatkan mereka dari azab yang dahsyat.
 
Kesimpulan; Menurut ahli hakikat Syiah, هول adalah kengerian yang dialami oleh ruh manusia ketika dihadapkan dengan keagungan Allah, baik di dunia, alam Barzakh, atau Hari Kiamat. Namun, bagi mereka yang memiliki hubungan makrifat yang mendalam dengan Allah dan mengikuti jalan Ahlul Bayt, هول ini akan menjadi sarana penyucian dan transformasi ruhani. Cinta dan pengenalan terhadap Ahlul Bayt serta amal saleh yang dilakukan dengan ikhlas menjadi pelindung utama dari kengerian ini, serta membawa kedamaian jiwa dalam perjalanan menuju Allah.
 
Kisah tentang هول (haul/kengerian) dari perspektif ajaran Islam, terutama dalam konteks Syiah, yang menggambarkan pengalaman ketakutan besar baik di dunia maupun akhirat:
 
1. Kengerian Hari Kiamat (Hawla Kiamat)
Pada Hari Kiamat, segala amal perbuatan manusia akan dihitung. هول atau kengerian yang dialami pada saat itu sangat besar, bahkan mata manusia akan terbelalak dan terkejut melihat hasil amal mereka. Dalam hadis-hadis Syiah, dijelaskan bahwa mereka yang mengikuti ajaran Ahlul Bayt akan merasa tenang, sementara orang-orang yang tidak menjalankan kewajiban agama mereka akan dihantui rasa takut yang mendalam.”Imam Ali (as) mengatakan, “Pada Hari Kiamat, seluruh umat manusia akan merasa cemas dan takut. Namun orang yang taat kepada Allah dan mengikuti Ahlul Bayt-Nya akan merasa aman, sementara orang yang durhaka akan merasakan هول yang tak terlukiskan.”
 
2. Kengerian Kubur (Hawla Qabr)
Setiap manusia akan melewati fase alam kubur, yang juga penuh dengan kengerian, di mana ruh akan ditanya tentang amal perbuatannya. Dalam ajaran Syiah, diketahui bahwa mereka yang memiliki hubungan spiritual dengan Allah dan para Imam Ahlul Bayt akan dilindungi dari هول القبر (kengerian kubur).
Suatu ketika, Imam Ali (as) berbicara tentang alam kubur dan betapa besar kengerian yang dirasakan oleh mereka yang belum mempersiapkan diri dengan amal saleh. Beliau mengatakan, “Kubur adalah tempat yang penuh dengan ketakutan, namun bagi mereka yang selalu mengingat Allah dan taat kepada-Nya, kubur akan menjadi taman dari taman-taman surga.”
 
3. Ketakutan Akibat Amal Buruk
Imam Ali (as) menceritakan kisah tentang seorang pemuda yang datang kepadanya, sangat takut menghadapi Hari Kiamat karena perbuatan buruk yang telah dilakukannya. Imam Ali menenangkannya dengan mengatakan bahwa pertobatan dan penyesalan adalah jalan keluar dari هول yang ia rasakan.
 
Kisah Pertobatan Pemuda:
Pemuda itu merasa sangat ketakutan dan tertekan oleh dosa-dosanya. Imam Ali (as) memberitahunya, “Jangan biarkan ketakutanmu menjadi hal yang memisahkanmu dari Allah. Pertobatan yang tulus dan amal yang baik akan menghapus segala rasa takut dan menjadikanmu aman dari kengerian akhirat.”
 
4. Kengerian di Alam Barzakh
Imam Ja’far al-Sadiq (as) ; menyatakan bahwa alam Barzakh, tempat transisi antara kehidupan dunia dan akhirat, adalah tempat di mana ruh akan mulai merasakan هول atau kengerian akibat dari amal yang telah dilakukan di dunia. Orang yang memiliki keyakinan yang kuat dan mengamalkan ajaran Ahlul Bayt akan merasakan ketenangan.
 
Kisah Pengalaman Seorang Wali Allah: Dikisahkan seorang wali Allah yang telah meninggal, setelah beberapa waktu, keluarganya merasakan tanda-tanda kehadirannya. Mereka bertanya tentang kondisi beliau di alam Barzakh. Beliau memberi tahu bahwa meskipun ada kengerian, rahmat Allah yang diberikan kepada orang-orang yang taat akan mengurangi rasa takut tersebut.
 
5. Kengerian Rasulullah ﷺ terhadap Umatnya
Rasulullah ﷺ, dalam banyak hadis, menyatakan kekhawatirannya terhadap umatnya, terutama mengenai kengerian yang akan mereka hadapi di Hari Kiamat. Beliau mengingatkan umatnya agar senantiasa hidup dalam taqwa dan mengikuti jalan para Imam Ahlul Bayt untuk terhindar dari هول.
Kisah di Perang Uhud: Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika kalian takut terhadap kematian dan azab, maka ikutilah jalan yang benar dan hindarilah perbuatan yang membawa kalian menuju هول di akhirat.” Hal ini disampaikan setelah melihat banyak sahabat yang takut menghadapi kematian dalam Perang Uhud.
 
6. Kengerian Ahlul Bayt di Akhirat
Bagi pengikut Ahlul Bayt, mereka yang setia akan merasakan kedamaian dan ketenangan meskipun menghadapi kengerian Hari Kiamat. Imam Ali (as) mengatakan bahwa mereka yang mencintai Ahlul Bayt akan mendapatkan syafaat mereka, yang akan mengurangi rasa takut di akhirat.
Kisah Syafaat Ahlul Bayt: Imam Ja’far al-Sadiq (as) menceritakan bahwa suatu hari seorang pengikut Ahlul Bayt datang kepada beliau dan berkata, “Wahai Imam, apakah kami akan merasakan ketakutan di Hari Kiamat?” Imam al-Sadiq menjawab, “Jika kalian mencintai Ahlul Bayt dan beramal dengan petunjuk kami, maka kalian tidak perlu takut. Kami akan memberikan syafaat kepada kalian untuk menyelamatkan dari هول القيامة.”
 
7. Kengerian yang Membawa Ketaatan
Kisah seorang wanita yang merasa takut menghadapi Allah setelah mengetahui dosanya mengajarkan kita bahwa ketakutan bisa menjadi jalan menuju ketaatan dan perubahan diri. Setelah mendengarkan kisah ketakutan Rasulullah ﷺ terhadap umatnya, ia akhirnya memutuskan untuk bertaubat dan memperbaiki amalannya. 
Kisah Wanita yang Bertobat:
Seorang wanita yang sangat takut akan هول di akhirat memutuskan untuk mengganti kehidupannya setelah mendengar cerita tentang kengerian yang akan dialami oleh orang-orang yang tidak taat. Setelah bertaubat, ia merasa damai dan tidak lagi takut menghadapi kehidupan setelah mati.
 
8. Kengerian dalam Doa Imam Ali (as)
Imam Ali (as) sering berdoa kepada Allah, memohon perlindungan dari هول القيامة dan dari ketakutan yang mengiringi saat-saat kritis kehidupan setelah mati. Dalam doa-doanya, beliau sering mengingatkan agar umat selalu dekat dengan Allah untuk menghindari kengerian tersebut.
Doa Imam Ali (as):”Ya Allah, jauhkanlah aku dari هول القيامة dan beri aku perlindungan dari semua ketakutan yang menghantui. Berikan aku ketenangan di alam kubur dan saat kebangkitan.”
 
9. Kengerian Syafaat Nabi Muhammad ﷺ
Dalam riwayat Syiah, dikisahkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ meminta syafaat Allah untuk umatnya pada Hari Kiamat, dengan tujuan agar mereka yang mengikuti ajaran beliau tidak merasakan هول yang besar. Nabi ﷺ memberikan jaminan perlindungan bagi umatnya yang tetap setia.
Kisah Syafaat Nabi: Rasulullah ﷺ bersabda, “Aku akan memberikan syafaat kepada umatku yang setia, agar mereka terhindar dari هول dan azab Hari Kiamat.”
 
10. Kengerian di Saat Kematian
Seorang yang mati dengan iman dan amal saleh, meskipun mungkin merasa takut pada saat-saat terakhir, akan merasa tenang karena di saat-saat itulah mereka akan berjumpa dengan Allah dan mendapatkan rahmat-Nya. Para imam Syiah mengajarkan bahwa kengerian saat sakaratul maut adalah ujian yang harus dilalui dengan penuh keteguhan.
Kisah Sakaratul Maut: Seorang sahabat Imam Ali (as) mengalami sakaratul maut dengan sangat takut. Imam Ali (as) datang kepadanya dan menenangkannya dengan berkata, “Jangan takut, sesungguhnya jika kau takut pada sakaratul maut, maka ingatlah pada kasih sayang Allah yang akan menyelamatkanmu dari هول ini.”
 
Kesimpulan: Kisah-kisah ini menggambarkan bahwa هول adalah kengerian yang akan dialami manusia baik di dunia maupun akhirat. Bagi mereka yang beriman dan mengikuti jalan Ahlul Bayt, kengerian ini akan berkurang, dan mereka akan memperoleh ketenangan serta perlindungan dari Allah dan syafaat para imam.
 
Manfaat dan doa yang berkaitan dengan هول (haul/kengerian) dalam pandangan Islam, khususnya yang berfokus pada bagaimana mengatasi atau mengurangi kengerian baik di dunia maupun di akhirat:
 
1. Manfaat Mengingat Kengerian untuk Meningkatkan Ketaatan
Mengingat هول (kengerian), baik di alam kubur, hari kiamat, atau sakaratul maut, dapat menjadi pengingat yang kuat bagi seorang Muslim untuk meningkatkan ibadah dan ketaatan kepada Allah. Ketakutan ini mendorong umat untuk selalu menjaga amal baik, menjaga hubungan dengan Allah, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati.
(“Ya Allah, jadikan aku termasuk orang yang taat dan jauhkan aku dari perbuatan dosa. Ya Allah, perindahlah akhir hidupku.”)
 
2. Manfaat Pertobatan dari Dosa
Menghadapi kengerian هول mendorong seseorang untuk bertaubat dari dosa-dosanya. Dengan bertobat, seseorang dapat menghapus dosa-dosanya dan meraih ampunan Allah, yang membawa ketenangan dan mengurangi rasa takut.
(“Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari segala dosa dan aku bertaubat kepada-Mu.”)
 
3. Manfaat Doa untuk Perlindungan dari Kengerian
Doa menjadi sarana untuk meminta perlindungan Allah dari kengerian yang datang di dunia maupun di akhirat, seperti هول القيامة atau هول القبر (kengerian kubur).
(“Ya Allah, jadikan aku termasuk orang yang beriman dan selamatkan aku dari kengerian Hari Kiamat.”)
 
4. Manfaat Syafaat Ahlul Bayt
Ahlul Bayt (keluarga Nabi Muhammad ﷺ) memiliki peran penting dalam memberikan syafaat di Hari Kiamat bagi pengikutnya yang setia. Mengingat kedekatan dengan Ahlul Bayt mengurangi kengerian هول القيامة bagi mereka yang mencintai dan mengikuti ajaran mereka.
(“Ya Allah, curahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan jadikan mereka sebagai syafaat untuk kami di Hari Kiamat.”)
 
5. Manfaat Meningkatkan Makrifat (Pengenalan) kepada Allah
Makrifat kepada Allah dan mengikuti petunjuk-Nya dengan ikhlas mengurangi rasa takut dan kengerian yang mungkin datang. Semakin dekat seseorang dengan Allah, semakin sedikit ia merasa takut menghadapi هول.
(“Ya Allah, berikanlah aku pengenalan kepada-Mu di dunia ini dan syafaat Muhammad dan keluarga Muhammad di akhirat.”)
 
6. Manfaat Membaca Al-Qur’an dan Doa-doa Nabi
Membaca Al-Qur’an dan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ dan para Imam Ahlul Bayt dapat menenangkan hati dan memberikan perlindungan dari هول. Ayat-ayat yang mengingatkan tentang kehidupan setelah mati dan keselamatan dari kengerian memberi harapan dan perlindungan.
(“Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an sebagai syafaat bagiku di Hari Kiamat.”)
 
7. Manfaat Sedekah untuk Menyucikan Dosa
Sedekah adalah amal yang dapat menghapuskan dosa dan memberikan perlindungan dari kengerian baik di dunia maupun di akhirat. Allah menjanjikan pahala bagi mereka yang menyedekahkan hartanya dengan ikhlas.
(“Ya Allah, jadikanlah sedekah ini sebagai penyuci dosa-dosaku dan penghapus kesalahanku.”)
 
8. Manfaat Berdoa untuk Kematian yang Baik
Doa agar diberikan kematian yang baik dan dihindarkan dari ketakutan saat sakaratul maut adalah bentuk persiapan spiritual. Doa ini juga mengajarkan pentingnya berserah diri kepada Allah dalam menghadapi kengerian yang tak terhindarkan.
(“Ya Allah, perindahlah akhir hidup kami dan matikan kami dalam keadaan berjihad di jalan-Mu.”)
 
9. Manfaat Menyebut Nama Allah dalam Segala Keadaan
Menyebut nama Allah dalam segala keadaan, terutama dalam menghadapi kesulitan dan kengerian, dapat memberikan ketenangan hati dan menghilangkan rasa takut. Ingat Allah (dhikr) dapat menenangkan jiwa dan mengurangi kengerian yang datang.
(“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu yang agung, yang jika dipanggil dengan-Nya Engkau akan menjawab, dan jika diminta dengan-Nya Engkau akan memberikan, agar Engkau menghilangkan kesusahan dan ketakutanku di dunia dan akhirat.”)
 
10. Manfaat Ziarah ke Makam Ahlul Bayt
Ziarah ke makam Ahlul Bayt, terutama makam Imam Ali (as) dan Imam Husain (as), diyakini dapat memberikan ketenangan hati dan mengurangi kengerian yang akan dihadapi di akhirat. Ahlul Bayt adalah perantara bagi umat untuk mendapatkan rahmat Allah.
(“Ya Allah, berikanlah aku kesempatan untuk berziarah ke makam Husain (as), dan jadikan ziarah ini sebagai syafaat bagiku di Hari Kiamat.”)
 
Kesimpulan: HAUl atau kengerian yang dihadapi di dunia atau akhirat dapat mengingatkan umat untuk selalu kembali kepada Allah, menjaga amal perbuatan, serta memperdalam pengenalan terhadap-Nya. Doa dan amal saleh adalah sarana untuk memohon perlindungan dari Allah agar kita terhindar dari هول tersebut.
 
Doa Aman di Akhirat
Dari Imam Ali bin Abi Thalib as
 
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
 
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu keamanan pada hari di mana harta dan anak-anak tidak lagi berguna, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.
 
Dan aku memohon kepada-Mu keamanan pada hari di mana orang yang zalim menggigit kedua tangannya sambil berkata, “Wahai sekiranya aku mengikuti jalan bersama Rasul.”
 
Dan aku memohon kepada-Mu keamanan pada hari di mana para pelaku kejahatan dikenali dengan tanda-tanda mereka, lalu mereka ditangkap dari ubun-ubun dan kaki mereka.
 
Dan aku memohon kepada-Mu keamanan pada hari di mana seorang ayah tidak dapat memberi manfaat kepada anaknya, dan seorang anak pun tidak dapat memberi manfaat kepada ayahnya sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah itu pasti.
 
Dan aku memohon kepada-Mu keamanan pada hari di mana alasan para pelaku kezaliman tidak berguna bagi mereka, dan mereka akan dilaknat serta memperoleh tempat tinggal yang buruk.
 
Dan aku memohon kepada-Mu keamanan pada hari di mana tidak ada seorang pun yang dapat memberikan pertolongan kepada orang lain, dan segala urusan pada hari itu hanya milik Allah.
 
Dan aku memohon kepada-Mu keamanan pada hari di mana seseorang lari dari saudaranya, ibunya, ayahnya, istri dan anak-anaknya. Setiap orang pada hari itu sibuk dengan urusannya sendiri.
 
Dan aku memohon kepada-Mu keamanan pada hari di mana seorang pelaku dosa berharap dapat menebus dirinya dari azab hari itu dengan anak-anaknya, istrinya, saudaranya, dan keluarganya yang melindunginya, serta semua yang ada di bumi, agar ia diselamatkan.
 
Tidak, sesungguhnya itu adalah nyala api yang menghanguskan kulit.
 
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, Engkaulah Pemilik segalanya, dan aku adalah hamba-Mu. Siapakah yang akan mengasihi hamba jika bukan Pemiliknya?
 
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, Engkau adalah Raja, dan aku adalah yang dimiliki. Siapakah yang akan mengasihi yang dimiliki jika bukan Rajanya?
 
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, Engkau adalah Yang Maha Perkasa, dan aku adalah yang lemah. Siapakah yang akan mengasihi yang lemah jika bukan Yang Maha Perkasa?
 
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, Engkau adalah Pencipta, dan aku adalah yang diciptakan. Siapakah yang akan mengasihi yang diciptakan jika bukan Penciptanya?
 
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, Engkau adalah Yang Maha Agung, dan aku adalah yang hina. Siapakah yang akan mengasihi yang hina jika bukan Yang Maha Agung?
 
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, Engkau adalah Yang Maha Kaya, dan aku adalah yang fakir. Siapakah yang akan mengasihi yang fakir jika bukan Yang Maha Kaya?
 
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, Engkau adalah Pemberi, dan aku adalah yang meminta. Siapakah yang akan mengasihi yang meminta jika bukan Pemberi?
 
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, Engkau adalah Yang Maha Hidup, dan aku adalah yang mati. Siapakah yang akan mengasihi yang mati jika bukan Yang Maha Hidup?
 
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, Engkau adalah Yang Kekal, dan aku adalah yang fana. Siapakah yang akan mengasihi yang fana jika bukan Yang Kekal?
 
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, Engkau adalah Yang Maha Pengampun, dan aku adalah yang berdosa. Siapakah yang akan mengasihi yang berdosa jika bukan Yang Maha Pengampun?
 
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, kasihilah aku dengan rahmat-Mu.
Ridailah aku dengan kemurahan dan kedermawanan-Mu, keutamaan-Mu, wahai Dzat yang memiliki kemurahan, kebaikan, keutamaan, dan karunia. Dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Pengasih di antara yang pengasih.

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment