Kolom: Hakekat Kesabaran

Supa Athana - Tekno & Sains
07 November 2024 07:44
Para ulama akhlak membagi sifat sabar pada tiga bagian .

Penulis: Karama Abubakar Bahmid
             Pemerhati Masalah Agama, Sosial dan Muballig

Sifat sabar sebuah sifat yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Dengan sifat ini manusia dapat meraih setiap impian dan kebahagiaan hidupnya. Sebab kehidupan dunia meniscayakan hal ini bagi manusia. Dunia adalah kehidupan yang Tidak ada satu orangpun untuk bisa mendapatkan sesuatu yang bernilai tanpa ada usaha dan kerja keras dan ini tanpa didasari oleh kesabaran akan menjadi sesuatu yang mustahil. Ketika anda seorang pelajar maka dituntut untuk belajar keras untuk mendapatkan nilai yang bagus. Dan hal ini hanya bisa anda lakukan jika anda memiliki sifat sabar. Sabar untuk mengorbankan seluruh kesenangan yang anda miliki.

Sifat ini sangat berkaitan erat dengan keakuan dalam diri manusia. Oleh karena itu para ahli bahasa baik arab atau lainnya mendifiniskan sabar dengan mengalahkan dan meredam seluruh keakuan atau ego dirinya demi untuk meraih sesuatu yang bernilai.

Manusia pada dasarnya selalu tergesa-gesa dan buru-buru dalam meraih sesuatu. Dia tidak mampu menahan dorongan hawa nafsunya untuk cepat mendapatkan apa yang diinginkannya dan sekaligus tidak mampu bertahan dalam menghadapi kondisi yang tidak sesuai dengan harapan dan keinginannya. Dan hal ini telah diabadikan Allah dalam alquran.

Cobalah anda merenungi ayat dibawah ini:

وَ يَدْعُ الْإِنْسانُ بِالشَّرِّ دُعاءَهُ بِالْخَيْرِ وَ كانَ الْإِنْسانُ عَجُولاً

  1. Dan manusia (lantaran ketergesa-gesaannya) berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan manusia senantia bersifat tergesa-gesa.(al-Isra ayat 11).

Atau ayat 19-21 surah al-Ma’arij :

(dan begitu juga) orang yang mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.

﴿إِنَّ الْإِنْسانَ خُلِقَ هَلُوعاً﴾﴿إِذا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعاً﴾﴿وَ إِذا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعاً﴾

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah,dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kiki.

Inilah karakter dan sifat manusia yang disifatkan oleh alquran bahkan dalam salah satu ayat lainnya manusia disifatkan dengan sifat teramat bodoh dan zalim. Hal ini bisa anda lihat dalam surah al-Ahzab ayat 72.

Oleh karena itu, untuk meraih keberhasilan dalam kehidupan dunia terlebih lagi dalam kehidupan akhirat bukan sebuah perkara yang mudah bagi manusia. Sangat dibutuhkan kesungguhan dan kerja keras. Dan sifat sabar adalah salah satu sifat dari sekian sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seseorang untuk bisa melewati tantangan kehidupan yang keras dan berat ini.

Anda harus rela untuk mengalahkan seluruh keinginan-keinginan yang menyebabkan anda menjadi orang merugi dan sengsara dikemudian hari. Waktu adalah modal utama bagi manusia. Jika kaum materiatis selalu mengidentikkan waktu dengan keberhasilan dalam hal kehidupan materi maka islam mengidentikkan penggunaan waktu sebaik mungkin sebagai modal untuk meraih keberhasilan dunia dan akhirat.

Jika hari ini kita tidak pernah berkorban dan bersabar maka mustahil nbagi kita untuk bisa meraih keberhasilan yang kita inginkan. Camkan dan renungilah hal ini.

Saking pentingnya sifat sabar ini maka Allah menyifatkan dirinya dengan sifat sabar. Allah adalah zat yang maha penyabar. Dan hal ini harus dimiliki oleh Allah. kenapa? Sebab sifat ini membuat Allah mampu “meredam” dan “mengalahkan” ke-“aku”-an yang dimilikiNya demi kehidupan para hambaNya.

Mungkin anda bisa bayangkan seandainya Allah tidak memiliki sifat ini maka ketika ada seorang hambaNya yang telah mendapatkan rezki darinya, diberikan kenikmatan yang berlimpah dan keberhasilan dalam hidupnya namun senantiasa lalai, lupa akan perintah-perintahNya dan bahkan bermaksiat dengan mempergunakan kenikmatan yang diberikan kepadanya, menurut anda apa yang akan dilakukan Allah terhadap hamba ini? Seandainya Allah tidak memiliki sifat ini maka Allah pasti sudah menghancurkan dan membinasakan hamba tersebut. Tapi dengan maha sabarNya, Dia membiarkan dan memberikan penangguhan sambil bersabar menanti saat pertaubatan sang hamba. Inilah mamfaat sifat sabar tersebut. Mengalahkan seluruh sifat keakuan yang kita miliki demi sebuah kehidupan yang lebih baik.

Motivasi Sabar

Menurut alquran sifat sabar ini memiliki nilai jika dilakukan untuk meraih ridha Allah dan untuk mendekatkan diri kepadaNya namun jika dilakukan hanya karena dunia, mengharap pujian dan jabatan atau karena sebuah keterpaksaan maka hal ini tidak akan memiliki nilai apapun juga. Mungkin, memang dia akan mendapatkan sesuatu di dunia tapi hal ini tidak akan dinilai ibadah dan pahala dikemudian hari. Misalnya ketika kita ditimpa musibah lalu bersabar tapi dilakukan karena malu atau mengharap pujian manusia maka sikap ini tidak dianggap ibadah oleh Allah. Atau  seorang pelajar yang dengan susah payah dengan penuh kesabaran menuntut ilmu pengetahuan namun dengan niyat hanya untuk meraih materi maka dimata Allah hal ini tidak memiliki nilai sama sekali walaupun dia pada akhirnya mendapatkan rezki dan jabatan.

Renungilah surah Ra’d ayat 22 :

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhan mereka, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan, serta menolak keburukan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).

Maka sangat dianjurkan bagi seseorang ketika melakukan sesuatu untuk melakukannya karena Allah atau untuk mencari keridhaanNya, jika ini yang dilakukan maka Allah akan selau membantu dan mempermudah segala urusannya.

Baca juga:
Mentan dan Wakapolri Makin Lengket Urus Ternak

وَ مَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً

  ‘Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya’(atThalaq ayat 2).

 

Pembagian Sabar

Sesuai dengan hadis baginda Nabi saww maka para ulama akhlak membagi sifat sabar pada tiga bagian :

  1. Sabar terhadap musibah atau ujian

Tidak selamanya kehidupan manusia sesuai dengan harapan dan impiannya terkadang manusia akan menghadapi masa-masa yang kurang menyenangkan misalnya tertimpa sebuah masalah dan musibah. Maka disaat-saat seperti ini sangat dibutuhkan kesabaran dalam menghadapinya.

وَ لَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَ الْجُوْعِ وَ نَقْصٍ مِّنَ الْأَمَوَالِ وَ الْأنْفُسِ وَ الثَّمَرَاتِ وَ بَشِّرِ الصَّابِرِيْنَاَلَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا ِللهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَأُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَ رَحْمَةٌ وَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ

Dan sungguh Kami akan berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu), orang-orang yang apabila tertimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya).” Mereka itulah yang mendapatkan salawat (keberkahan yang sempurna) dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Disini Allah memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang senantiasa bersabar ketika menghadapi kehidupan yang tidak menyenangkan. Dia tidak mengeluh dan sekaligus tidak berputus asa dengan kondisi yang kurang bersahabat. Sebab dia menyadari setiap apa yang menimpa dirinya adalah sebuah ketentuan Tuhan yang pasti baik dan untuk kebaikan dirinya juga.

  1. Kesabaran Dalam Ketaatan Kepada Allah

Manusia diciptakan Allah untuk menyembah dan mengabdi kepadaNya. Dan dalam proses penyembahan ini ada perintah dan aturan-aturan Allah yang harus dilaksanakan oleh manusia. Dan perintah-perintah Allah ini terkadang bersebrangan dengan keinginan dan harapan manusia. Contoh yang paling sederhana adalah melaksanakan perintah shalat atau puasa. Disini jika manusia tidak memiliki kesabaran maka bisa saja dia akan melalaikan perintah-perintah Allah tersebut. Dan ini sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Begitu sulit dan beratnya manusia untuk berdiri dan melaksanakan ibadah shalat walaupun waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 3 sampai 5 menit. Tidak sebanding dengan waktu kita untuk bersenang-senang. Duduk di kafe atau bermain hape dan game. Maka sangat dibutuhkan kesabaran agar manusia dapat melaksanakan perintah Allah ini dan sekaligus istiqomah dalam pelaksanaan kebaikan tersebut.

Renungi dan pikirkanlah ayat 65 dalam surah Maryam :

رَبُّ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ وَما بَيْنَهُما فَاعْبُدْهُ وَ اصْطَبِرْ لِعِبادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا

Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?”(Maryam ayat 65)

  1. Kesabaran Dalam Menghindari Dan Menjauhi Maksiat

Manusia selalu cenderung untuk mencari kesenangan dan memperturutkan dorongan hawa nafsunya. Dan terkadang kesenangan dan dorongan nafsunya ini bertentangan dengan aturan dan perintah Allah dan Rasulnya saww. Sehingga sangat dibutuhkan kesabaran dalam menahan dorongan hawa nafsunya dan menjauhkan dirinya dari menentang Allah.

Ketika aku dan ego manusia begitu besar maka dia akan selalu menganggap dan melihat dirinya begitu baik dan pada akhirnya dia akan memandang orang lain buruk dan salah.

Inilah musuh terbesar manusia. Jika kita ingin bahagia dan berhasil dalam kehidupan dunia dan akhirat maka tidak jalan lain selain kita harus bersabar dalam menghadapi dorongan hawa nafsu dan ego kita. Sehingga sabar dalam menjauhi maksiat Allah ini termasuk tingkatan paling berat dalam semua tingkatan sabar. Tidak mudah untuk mengalahkan hawa nafsu. Bahkan nabi Yusuf sendiri mengakui hal ini dan seandainya bukan karena pertolongan dan rahmat Allah maka niscaya beliau tidak akan mampu mengalahkan dan mengontrolnya.

وَما أُبَرِّئُ نَفْسي‏ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلاَّ ما رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحيمٌ

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Surah Yusuf ayat 53).

Maka hanya dengan selalu ingat kepada Allah dan bersandar kepadaNya maka manusia akan selamat dalam menghadapi berbagai tantangan yang maha berat kehidupan dunia ini. Berdoa dan mintalah pertolongan Allah setiap saat. Jangan lupa jika kita adalah makhluk yang begitu lemah, yang tanpa pertolongannya maka manusia akan selalu menjadi makhluk yang merugi dan sengsara dunia dan kahirat.

Semoga Allah senantiasa membantu dan memberikan petunjukNya kepada kita semua sehingga kita mampu menghiasi diri kita dengan sifat sabar.  


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment