Dua Bom Meledak di Iran, AS Dituding Bertanggung Jawab
(Foto: Mahdi Karbakhsh Ravari/Mehr News Agnecy via AP)
JAKARTA - Dua bom meledak dan menewaskan sedikitnya 84 orang pada peringatan meninggalnya jenderal terkemuka Iran. Iran menuding Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Amerika Serikat membantah keterlibatannya.
Peringatan empat tahun pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds Garda Revolusi Iran, berlangsung pada Kamis (4//1/2024). Ia sebelumnya tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada tahun 2020, menurut para pejabat Iran.
Ledakan dalam peringatan itu terjadi di dekat makamnya saat antrean panjang orang berkumpul untuk menghadiri acara tersebut. Jumlah korban tewas yang sebelumnya sebanyak 103 orang kemudian direvisi lebih rendah, seperti dikutip dari Associated Press, Kamis (4/1).
"Jangan salah. Tanggung jawab atas kejahatan ini terletak pada AS dan rezim Zionis (Israel) dan terorisme hanyalah sebuah alat," tulisnya.
Amerika Serikat sebelumnya menolak tuduhan bahwa mereka atau sekutunya, Israel, terlibat. Sementara Israel menolak berkomentar.
"Amerika Serikat tidak terlibat dalam hal apa pun. Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa Israel terlibat dalam ledakan ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.
Baca juga:
Waspada, Penipuan Melalui WhatsApp Makin Marak
Ditanya tentang ledakan tersebut, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan fokus mereka pada pertempuran dengan Hamas. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyalahkan "musuh jahat dan kriminal" negaranya atas serangan tersebut.
Ia berjanji akan memberikan "respons yang keras". Presiden Ebrahim Raisi, yang membatalkan kunjungan ke Turki pada hari Kamis, mengutuk kejahatan "keji" tersebut ketika Republik Islam Iran menyatakan hari Kamis sebagai hari berkabung nasional.
Ledakan dengan jeda beberapa menit pada Rabu, mengguncang Kota Kerman, sekitar 820 kilometer tenggara ibu kota, Teheran. Ledakan kedua menyemburkan pecahan peluru ke kerumunan orang yang berteriak-teriak melarikan diri dari ledakan pertama.
Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi mengatakan bom pertama diledakkan sekitar pukul 3 sore. Bom lainnya meledak sekitar 20 menit kemudian.
"Washington mengatakan AS dan Israel tidak berperan dalam serangan teroris di Kerman, Iran. Benarkah? Seekor rubah akan mencium sarangnya sendiri terlebih dahulu," tulis wakil politik presiden Iran, Mohammad Jamshidi di X, seperti dikutip dari France 24, Kamis (4/1). (*)
Comments (0)
There are no comments yet