Mentan Andi Amran Sulaiman Tinjau Bendungan di NTT untuk Tingkatkan Produktivitas Padi

Olaf - News
28 January 2025 08:17

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meninjau kondisi Bendungan Raknamo dan Bendungan Leter T. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan perbaikan saluran irigasi yang akan meningkatkan produktivitas padi di daerah tersebut.

Pada Jumat, 24 Januari 2025, saat berada di Kabupaten Kupang, Mentan Amran menjelaskan bahwa kementeriannya akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan perbaikan pada jaringan irigasi, baik tersier, primer, maupun sekunder. “Nanti ini perbaikan jaringan tersier, primer, sekunder, kami kolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Insya Allah tahun ini mulai perbaikan,” ujar Mentan Amran.

Salah satu fokus utama kunjungan tersebut adalah Bendungan Raknamo, yang memiliki kapasitas tampung sebesar 14,09 juta meter kubik dan dapat mengairi lahan seluas 1.323 hektare. Meskipun sudah diresmikan pada Januari 2018, hingga saat ini hanya sekitar 224 hektare lahan yang telah teraliri irigasi dari bendungan ini.

Selain itu, Mentan Amran juga mengecek kondisi Bendungan Leter T yang mengalami kerusakan akibat dampak siklon tropis seroja pada tahun 2022. Kerusakan tersebut menyebabkan 600 hektare lahan tidak dapat digunakan untuk penanaman. Mentan Amran menegaskan pentingnya revitalisasi bendungan dan saluran irigasi guna memastikan keberlanjutan sektor pertanian di NTT.

Baca juga:
Menkeu Ungkap Sebab BUMN Terpuruk

"Kami akan segera mengambil langkah cepat untuk revitalisasi bendungan dan saluran irigasi. Kami akan memanggil perangkat daerah NTT untuk membahas hal ini, terutama terkait irigasi dan program pembangunan pertanian," kata Mentan Amran.

Menurut Mentan Amran, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi lahan hingga 300 ribu hektare, namun hanya 177 ribu hektare yang telah dimanfaatkan, sementara sisanya sebanyak 123 ribu hektare belum dioptimalkan. "Jika 200 ribu hektare saja kita tanami dua kali setahun, produksi bisa mencapai 2 juta ton beras, sementara kebutuhan NTT hanya 1,3 juta ton. Artinya, kita surplus 700 ribu ton yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi pangan," ungkap Mentan Amran.

Melalui upaya ini, diharapkan NTT dapat meningkatkan ketahanan pangan dan produksi beras, serta mewujudkan kemandirian pangan di wilayah tersebut.


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment