Makna Khatam ( (خاتم ) (Bagian Pertama)

Supa Athana - Entertainment
27 February 2025 08:49
Makna khotam bisa berbeda tergantung pada konteks penggunaannya, baik dalam Al-Qur’an, hadis, atau bahasa Arab secara umum.

Penulis: Muhammad Taufiq Ali Yahya*

Kata khotam (خاتم) memiliki beberapa makna tergantung pada konteks penggunaannya, terutama dalam bahasa Arab dan kajian Islam. Berikut adalah 10 makna khotam berdasarkan berbagai perspektif:

  1. Cincin (Perhiasan di Jari)
  • Dalam bahasa Arab, khotam sering digunakan untuk merujuk pada cincin yang dipakai di jari.
  1. Stempel atau Segel
  • Khotam juga berarti segel yang digunakan untuk menutup dokumen atau surat resmi agar tidak dapat diubah atau dipalsukan.
  1. Penutup atau Penyempurna
  • Dalam Al-Qur’an, istilah khotam digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang menutup atau menyempurnakan, seperti dalam ayat خَاتَمَ ٱلنَّبِيِّينَ (Khotaman Nabiyyin, QS. Al-Ahzab: 40), yang berarti “penutup para nabi.”
  1. Akhir atau Yang Terakhir
  • Dalam bahasa Arab klasik, khotam dapat bermakna sesuatu yang terakhir dalam suatu rangkaian atau urutan.
  1. Tanda atau Cap Pengesahan
  • Dalam tradisi Islam, Nabi Muhammad disebut memiliki “Khotam an-Nubuwwah” di punggungnya, yang dipercaya sebagai tanda kenabian.
  1. Penyempurna Kualitas Tertinggi
  • Dalam beberapa tafsir, khotam bukan hanya berarti “penutup” tetapi juga “penyempurna,” seperti Nabi Muhammad yang bukan sekadar nabi terakhir tetapi juga nabi yang menyempurnakan risalah kenabian.
  1. Segel Hati (Tertutup dari Hidayah)
  • Dalam Al-Qur’an, Allah menggunakan istilah خَتَمَ ٱللَّهُ (Khotama Allahu) untuk menyatakan bahwa hati orang-orang tertentu telah disegel sehingga tidak menerima petunjuk (QS. Al-Baqarah: 7).
  1. Aroma atau Rasa Penutup (dalam Kenikmatan Surga)
  • Dalam QS. Al-Mutaffifin: 26, disebutkan khotamuhu misk (خِتَٰمُهُۥ مِسْكٌ), yang berarti bahwa minuman surga akan ditutup dengan aroma misik yang harum.
  1. Pemegang Kunci atau Pemilik Hak Mutlak
  • Dalam makna kiasan, khotam bisa berarti seseorang yang memiliki kendali penuh atas sesuatu, seperti pemegang kunci atau yang memiliki keputusan akhir.
  1. Simbol Kekuasaan dan Kepemimpinan
  • Dalam beberapa tradisi sejarah, cincin (khotam) sering kali melambangkan kekuasaan atau otoritas seorang pemimpin, karena digunakan sebagai segel resmi dalam perintah dan dokumen.

Makna khotam bisa berbeda tergantung pada konteks penggunaannya, baik dalam Al-Qur’an, hadis, atau bahasa Arab secara umum.

 

Dalam Al-Qur’an, kata khotam (خاتم) dan bentuk turunannya memiliki beberapa makna tergantung pada konteksnya. Berikut adalah makna-makna khotam menurut Al-Qur’an:

  1. Penutup atau yang terakhir
  • Dalam QS. Al-Ahzab: 40, Allah berfirman:

‎مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ ۗ

“Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara laki-laki kalian, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi (khotaman nabiyyin).”

  • Di sini, khotam berarti “penutup” atau “yang terakhir” dalam urutan kenabian.
  1. Segel atau tanda cap
  • Dalam QS. Al-Baqarah: 7, Allah berfirman:

‎خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَبْصَٰرِهِمْ غِشَٰوَةٌۭ ۖ

“Allah telah mengunci (menyegel) hati mereka dan pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutupnya.”

  • Di sini, khotam berarti “segel” atau “penguncian,” yang menunjukkan bahwa hati orang-orang kafir telah tertutup dari hidayah.
  1. Aroma atau rasa penutup dalam kenikmatan surga
  • Dalam QS. Al-Mutaffifin: 25-26, Allah berfirman:

‎يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍۢ مَّخْتُومٍۢ ۝ خِتَٰمُهُۥ مِسْكٌ

“Mereka diberi minum dari khamar murni yang tersegel. Segelnya adalah misik (mewangi).”

  • Di sini, khotam berarti “penutup” atau “segel” dari minuman surga yang memiliki aroma misik sebagai tanda kesempurnaan kenikmatannya.
  1. Penyempurna atau penghabisan
  • Dalam makna lebih luas, kata khotam dalam Al-Qur’an juga mengandung makna penyempurna, seperti dalam QS. Al-Ahzab: 40, di mana Nabi Muhammad bukan hanya nabi terakhir, tetapi juga penyempurna risalah kenabian.

Jadi, dalam Al-Qur’an, khotam memiliki beberapa makna utama, yaitu:

  1. Penutup atau yang terakhir (dalam konteks kenabian).
  2. Segel atau tanda cap (dalam konteks hati yang dikunci dari hidayah).
  3. Penyempurna (dalam konteks risalah kenabian dan kesempurnaan kenikmatan surga).
  4. Aroma atau rasa penutup (dalam konteks minuman di surga).

 

Semua makna ini terkait dengan konsep penghabisan, penyegelan, atau penyempurnaan sesuatu dalam konteks yang berbeda.

 

Berikut makna “khotam” dalam Al-Qur’an, termasuk 6 tambahan yang melengkapi makna sebelumnya:

  1. Penutup atau yang terakhir
  • QS. Al-Ahzab: 40

“Muhammad adalah Rasulullah dan penutup para nabi (khotaman nabiyyin).”

  • Khotam di sini berarti Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang menyempurnakan risalah.
  1. Segel atau tanda cap (tertutup dari hidayah)
  • QS. Al-Baqarah: 7

“Allah telah mengunci (menyegel) hati mereka…”

  • Khotam berarti segel yang menutup hati orang-orang yang menolak kebenaran.
  1. Aroma atau rasa penutup (minuman surga yang tersegel dengan misik)
  • QS. Al-Mutaffifin: 25-26

“Mereka diberi minum dari khamar murni yang tersegel. Segelnya adalah misik.”

  • Khotam di sini adalah segel kenikmatan yang menyempurnakan minuman di surga.
  1. Penyempurna atau kesempurnaan
  • Dalam QS. Al-Ahzab: 40, kata khotam bukan hanya berarti penutup tetapi juga penyempurna risalah kenabian.
  1. Simbol keistimewaan dan pengakuan resmi
  • Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad disebut memiliki “Khotam an-Nubuwwah” (Segel Kenabian) di punggungnya, yang merupakan tanda khusus sebagai nabi.
  • Konsep ini berakar dari makna khotam sebagai cap atau segel resmi dalam bahasa Arab.
  1. Penutup atau pengunci ilmu dan hikmah bagi sebagian orang
  • QS. An-Nisa: 155

“Tetapi (karena mereka) mengingkari (perjanjian) mereka, maka Kami mengunci hati mereka…”

  • Allah menyegel hati mereka, sehingga mereka tidak bisa memahami kebenaran.
  1. Segel kebenaran (pada wahyu dan hukum Allah)
  • QS. Al-An’am: 46

“Katakanlah, ‘Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatanmu serta mengunci hatimu…’”

  • Khotam dalam konteks ini juga berarti ketetapan Allah yang tidak bisa diubah oleh manusia.
  1. Jaminan keaslian atau otentikasi
  • Seperti dalam QS. Al-Mutaffifin: 25-26, minuman surga tersegel sebagai tanda kemurnian dan keasliannya.
  • Dalam hukum Islam, khotam bisa bermakna cap atau segel yang menjamin keaslian suatu keputusan atau dokumen.
  1. Pemisah antara hak dan batil
  • Dalam konsep spiritual, segel dari Allah bisa berarti pemisahan antara orang yang menerima kebenaran dan yang menolaknya.
  • Khotam sebagai segel dalam hati seseorang bisa menentukan apakah ia akan menerima atau menolak petunjuk.
  1. Perlindungan dari perubahan atau penyimpangan
  • Segel (khotam) juga berfungsi sebagai perlindungan agar sesuatu tetap dalam bentuk aslinya.
  • Dalam konteks wahyu, Al-Qur’an dijaga dari perubahan, dan ini bisa dikaitkan dengan konsep segel kebenaran dari Allah.

 

Kesimpulan

Dalam Al-Qur’an, khotam memiliki makna luas, termasuk:

  1. Penutup terakhir (kenabian).
  2. Segel atau tanda cap (tertutup dari hidayah).
  3. Aroma atau rasa penutup (kenikmatan surga).
  4. Penyempurna risalah dan hikmah.
  5. Simbol keistimewaan (seperti Segel Kenabian).
  6. Pengunci ilmu dan hikmah bagi sebagian orang.
  7. Segel kebenaran pada wahyu dan hukum Allah.
  8. Jaminan keaslian dan otentikasi.
  9. Pemisah antara hak dan batil.
  10. Perlindungan dari perubahan atau penyimpangan.

Setiap makna ini terkait dengan konsep segel, penutupan, atau penyempurnaan sesuatu dalam konteks keimanan dan ketetapan Allah.

 

Dalam hadis, kata khotam (خاتم) juga memiliki berbagai makna yang berkaitan dengan segel, penutupan, dan penyempurnaan. Berikut makna khotam menurut hadis:

  1. Penutup Kenabian (Khatam an-Nubuwwah)
  • Hadis dari Jabir bin Samurah:

“Aku melihat Khatam (tanda kenabian) di antara dua pundak Rasulullah, bentuknya seperti telur merpati.”

(HR. Muslim 2344)

  • Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad memiliki tanda fisik kenabian di punggungnya, yang disebut Khatam an-Nubuwwah (Segel Kenabian).
  1. Nabi Terakhir (Khatam an-Nabiyyin)
  • Hadis Rasulullah ﷺ:

“Perumpamaanku dengan para nabi sebelumku adalah seperti seseorang yang membangun sebuah rumah, lalu ia menyempurnakan dan memperindahnya kecuali satu tempat bata. Maka manusia pun berkeliling mengaguminya dan berkata, ‘Mengapa tidak diletakkan bata ini?’ Akulah bata itu, dan aku adalah penutup para nabi (khatam an-nabiyyin).”

(HR. Bukhari 3535, Muslim 2286)

  • Hadis ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang menyempurnakan bangunan kenabian.
  1. Cincin Nabi (Khatam sebagai Perhiasan)
  • Diriwayatkan oleh Anas bin Malik:

“Rasulullah ﷺ memiliki cincin perak, capnya terbuat dari perak, dan beliau memakainya di tangan kanan.”

(HR. Bukhari 5874, Muslim 2091)

  • Kata khotam dalam hadis ini bermakna cincin yang digunakan Rasulullah ﷺ, yang juga berfungsi sebagai stempel resmi.
  1. Stempel Pemerintahan Rasulullah ﷺ
  • Hadis dari Anas bin Malik:

“Ketika Nabi ingin menulis surat kepada raja Romawi, dikatakan kepadanya bahwa mereka tidak akan membaca surat kecuali ada segel. Maka Nabi pun membuat cincin dari perak dengan tulisan ‘Muhammad Rasulullah’ sebagai segelnya.”

(HR. Bukhari 5537, Muslim 2092)

  • Dalam konteks ini, khotam bermakna stempel resmi yang digunakan dalam surat-surat Nabi.
  1. Segel pada Hati Orang Kafir
  • Hadis Qudsi:

“Jika seorang hamba melakukan dosa, maka titik hitam akan muncul di hatinya. Jika ia terus berdosa, maka hatinya akan tertutup (terselimuti segel).”

(HR. Tirmidzi 3334, Ibnu Majah 4244)

  • Hadis ini menegaskan konsep Al-Qur’an bahwa hati orang-orang yang terus-menerus berbuat dosa dapat disegel (khotam), sehingga sulit menerima hidayah.
  1. Penyempurna Syariat
  • Sabda Nabi ﷺ:

“Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

(HR. Ahmad 8952, Al-Baihaqi dalam Syua’bul Iman 20981)

  • Dalam hadis ini, khotam dalam arti penyempurna terkait dengan misi kenabian untuk menyempurnakan syariat Islam.
  1. Stempel Keimanan dalam Dada Orang Mukmin
  • Sabda Nabi ﷺ:

“Iman itu tampak dalam amal, dan Islam itu terlihat dalam syiar. Maka jika Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, Ia akan menjadikan dalam hatinya segel (khotam) keimanan.”

  • Hadis ini menunjukkan bahwa khotam bisa bermakna tanda atau segel keimanan dalam hati seseorang yang mendapat hidayah.
  1. Minuman Surga yang Disegel
  • Sabda Nabi ﷺ:

“Sesungguhnya minuman di surga disegel dengan misik, dan ia akan menjadi minuman terakhir bagi penghuni surga.”

  • Hadis ini memperkuat makna dalam QS. Al-Mutaffifin: 26, di mana khotam berarti segel penutup nikmat yang diberikan kepada penghuni surga.
  1. Perlindungan dari Dajjal
  • Sabda Nabi ﷺ:

“Barang siapa yang membaca sepuluh ayat pertama dari surah Al-Kahfi, ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.”

  • Sebagian ulama menafsirkan bahwa bacaan ini menjadi khotam (segel perlindungan) bagi seorang mukmin agar tidak terpengaruh oleh fitnah akhir zaman.
  1. Akhir atau Kesimpulan Perjalanan Hidup
  • Sabda Nabi ﷺ:

“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada akhirnya.”

(HR. Bukhari 6607, Muslim 1125)

  • Dalam konteks ini, khotam berarti kesimpulan atau akhir perjalanan hidup seseorang, yang menentukan apakah ia berakhir dengan husnul khatimah (akhir yang baik) atau su’ul khatimah (akhir yang buruk).

 

Kesimpulan

Berdasarkan hadis, khotam memiliki berbagai makna, di antaranya:

  1. Penutup kenabian (Khatam an-Nubuwwah).
  2. Nabi terakhir (Khatam an-Nabiyyin).
  3. Cincin Nabi (sebagai perhiasan).
  4. Stempel resmi Rasulullah ﷺ.
  5. Segel hati orang kafir.
  6. Penyempurna syariat dan akhlak.
  7. Segel keimanan dalam hati mukmin.
  8. Minuman surga yang tersegel dengan misik.
  9. Perlindungan dari fitnah Dajjal.
  10. Akhir atau kesimpulan perjalanan hidup.

 

Makna-makna ini menunjukkan bahwa khotam dalam hadis memiliki cakupan luas, dari tanda fisik, segel hukum, hingga konsep spiritual dan akhir kehidupan.

 

Dalam hadis-hadis Ahlul Bayt (as), khotam (خاتم) memiliki beberapa makna yang lebih dalam, terutama dalam konteks kenabian, wilayah, dan hakikat spiritual. Berikut makna khotam menurut hadis Ahlul Bayt (as):

  1. Khatam an-Nubuwwah (Segel Kenabian)
  • Imam Ali (as) berkata:

“Rasulullah ﷺ adalah Khatam an-Nabiyyin, tiada nabi setelahnya. Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi seluruh alam.”

(Nahjul Balaghah, Khutbah 133)

  • Ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah penutup kenabian secara mutlak, tanpa ada nabi setelahnya.
  1. Khatam al-Awliya (Segel Para Wali)
  • Imam Ja’far Shadiq (as) bersabda:

“Sebagaimana Nabi Muhammad ﷺ adalah Khatam an-Nabiyyin, maka al-Mahdi dari keturunan kami adalah Khatam al-Awliya dan pewaris segala rahasia.”

(Bihar al-Anwar, Jilid 52, Hal. 29)

  • Makna khotam di sini menunjukkan penyempurna wilayah, di mana Imam Mahdi (as) sebagai penutup wali-wali Allah yang akan menyempurnakan agama di akhir zaman.
  1. Khatam sebagai Segel Ilmu dan Hikmah
  • Imam Ali (as) berkata:

“Aku adalah kota ilmu, dan Hasan serta Husain adalah pintunya, sedangkan Al-Mahdi adalah khotam (segel) hikmah itu.”

(Bihar al-Anwar, Jilid 36, Hal. 273)

Baca juga:
Mulai 1 Desember, Harga BBM Non Subsidi Pertamina Kembali Turun

  • Khotam dalam hadis ini bermakna penjaga dan penyempurna ilmu, yaitu Imam Mahdi (as) sebagai pemegang rahasia ilmu ilahi.
  1. Khatam al-Wilayah (Penutup Kepemimpinan Ilahi)
  • Imam Shadiq (as) bersabda:

“Wilayah itu bermula dengan kami dan akan ditutup (disegel) dengan al-Qaim dari keturunan kami.”

(Al-Ghaybah, Syaikh Thusi, Hal. 180)

  • Dalam konteks ini, khotam berarti penutup wilayah, yaitu Imam Mahdi (as) sebagai pemimpin terakhir yang akan menegakkan keadilan di akhir zaman.
  1. Khatam sebagai Stempel Keimanan
  • Imam Ridha (as) berkata:

“Allah memberikan khotam (segel) keimanan di hati para hamba pilihan-Nya, sehingga mereka tidak tergoda oleh dunia.”

(Tafsir Al-Mizan, Allamah Thabathabai, Jilid 10)

  • Khotam di sini berarti stempel yang menjaga hati orang-orang mukmin sejati agar tetap teguh dalam keimanan.
  1. Khatam sebagai Simbol Hakikat Kenabian
  • Imam Baqir (as) berkata:

“Nabi memiliki khotam di punggungnya, itu adalah nur yang diwariskan kepada Ahlul Bayt sebagai hujjah atas umat.”

(Bihar al-Anwar, Jilid 15, Hal. 194)

  • Hadis ini menjelaskan bahwa khotam bukan hanya tanda fisik, tetapi cahaya spiritual yang diwariskan kepada para Imam Ahlul Bayt sebagai penerus ilmu kenabian.

 

  1. Khatam sebagai Segel Hidayah
  • Imam Shadiq (as) bersabda:

“Allah mengunci (yakhtimu) hati orang-orang yang menolak Ahlul Bayt, dan membuka hati mereka yang mengikuti kami.”

(Al-Kafi, Jilid 2, Hal. 325)

  • Makna khotam di sini berkaitan dengan hidayah, di mana hati yang menerima Ahlul Bayt akan terbuka, sedangkan yang menolak mereka akan terkunci.
  1. Khatam sebagai Penutup Kesempurnaan Islam
  • Imam Ali (as) berkata:

“Islam dimulai dengan Muhammad ﷺ dan akan disempurnakan dengan Mahdi dari keturunanku, karena dialah khotam keadilan.”

(Bihar al-Anwar, Jilid 51, Hal. 166)

  • Ini menunjukkan bahwa khotam juga berarti penyempurna keadilan Islam yang akan diwujudkan oleh Imam Mahdi (as).
  1. Khatam sebagai Penyempurna Nikmat Allah
  • Imam Baqir (as) berkata:

“Agama Islam disempurnakan dengan wilayah, dan wilayah disempurnakan dengan al-Qaim. Dialah khotam segala nikmat.”

(Tafsir Ayashi, Jilid 1, Hal. 287)

  • Khotam di sini berarti penyempurna nikmat Allah dalam agama, yaitu kepemimpinan Imam Mahdi (as) yang akan menegakkan keadilan global.
  1. Khatam sebagai Perlindungan Spiritual
  • Imam Shadiq (as) berkata:

“Cincin (khotam) para nabi memiliki rahasia yang hanya diketahui oleh pewaris mereka, dan di dalamnya terdapat ilmu yang tersembunyi.”

(Bihar al-Anwar, Jilid 42, Hal. 142)

  • Hadis ini menunjukkan bahwa khotam juga bisa berarti simbol perlindungan spiritual, yang diwariskan dari nabi ke imam sebagai pemegang ilmu hakikat.
    خاتم‌الانبیا - ویکی‌پدیا، دانشنامهٔ آزاد

Kesimpulan

Dalam hadis Ahlul Bayt (as), khotam memiliki berbagai makna mendalam, di antaranya:

  1. Penutup Kenabian (Khatam an-Nubuwwah).
  2. Segel Para Wali (Khatam al-Awliya) – Imam Mahdi (as) sebagai wali terakhir.
  3. Segel Ilmu dan Hikmah – Imam Mahdi (as) sebagai penjaga ilmu ilahi.
  4. Penutup Kepemimpinan Ilahi (Khatam al-Wilayah).
  5. Stempel Keimanan – Keimanan yang terjaga di hati para mukmin sejati.
  6. Simbol Hakikat Kenabian – Cahaya yang diwariskan kepada para Imam.
  7. Segel Hidayah – Hati orang yang menerima Ahlul Bayt terbuka, yang menolak terkunci.
  8. Penyempurna Islam – Imam Mahdi (as) sebagai penyempurna keadilan.
  9. Penyempurna Nikmat Allah – Kepemimpinan Imam Mahdi (as) sebagai anugerah tertinggi.
  10. Perlindungan Spiritual – Rahasia cincin para nabi sebagai warisan ilmu hakikat.

Makna-makna ini menunjukkan bahwa khotam dalam ajaran Ahlul Bayt (as) tidak hanya sekadar penutup, tetapi juga penyempurna, penjaga, dan segel rahasia spiritual yang diwariskan dari Nabi Muhammad ﷺ kepada para Imam Makshum (as).

 

Para mufasir (ahli tafsir) memberikan berbagai penjelasan tentang makna khotam (خاتم) dalam Al-Qur’an dan hadis.

 

Berikut makna khotam menurut para mufasir:

  1. Khatam sebagai Penutup Kenabian
  • Tafsir Al-Mizan (Allamah Thabathabai):

“Khatam an-Nabiyyin (QS. Al-Ahzab: 40) berarti Nabi Muhammad adalah nabi terakhir, dan tidak ada nabi setelahnya, baik dalam bentuk syariat baru maupun kenabian umum.”

  • Makna khotam di sini adalah penutup kenabian secara mutlak.
  1. Khatam sebagai Segel Hati Orang Kafir
  • Tafsir Al-Kashshaf (Zamakhsyari):

“Khotam pada hati (QS. Al-Baqarah: 7) menunjukkan bahwa Allah menutup hati orang-orang kafir karena mereka sendiri menolak kebenaran.”

  • Makna khotam di sini adalah penyegelan hati, sehingga seseorang tidak bisa menerima hidayah.
  1. Khatam sebagai Penyempurna Syariat
  • Tafsir Ruh al-Ma’ani (Al-Alusi):

“Khatam juga berarti penyempurna, karena Nabi Muhammad tidak hanya menutup kenabian, tetapi juga menyempurnakan ajaran para nabi sebelumnya.”

  • Dalam konteks ini, khotam bermakna kesempurnaan syariat Islam.
  1. Khatam sebagai Simbol Keistimewaan Nabi
  • Tafsir al-Mizan (Allamah Thabathabai):

“Khatam an-Nubuwwah adalah tanda di punggung Rasulullah yang menunjukkan pengesahan kenabiannya oleh Allah.”

  • Makna khotam di sini adalah stempel kenabian yang menjadi bukti kerasulan Nabi Muhammad ﷺ.
  1. Khatam sebagai Segel Keimanan
  • Tafsir Majma’ al-Bayan (Ath-Thabarsi):

“Allah memberikan khotam pada hati orang mukmin sebagai tanda keteguhan iman mereka.”

  • Dalam makna ini, khotam adalah tanda spiritual yang menjaga hati orang-orang beriman dari kesesatan.
  1. Khatam sebagai Stempel Keadilan Akhir Zaman
  • Tafsir Tafsirul Qummi (Ali bin Ibrahim Al-Qummi):

“Ketika Al-Mahdi muncul, dia adalah khotam keadilan yang akan menyempurnakan pemerintahan ilahi di bumi.”

  • Khotam dalam konteks ini bermakna penyempurna keadilan, yang merujuk kepada Imam Mahdi (as).
  1. Khatam sebagai Jaminan Keaslian Wahyu
  • Tafsir As-Sa’di:

“Segel kenabian memastikan bahwa wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad tidak akan berubah dan tetap terjaga.”

  • Makna khotam di sini adalah jaminan keaslian wahyu dan hukum Islam.
  1. Khatam sebagai Penutup Nikmat Allah
  • Tafsir At-Tabari:

“Nikmat kenabian dan petunjuk Allah disempurnakan dengan diutusnya Nabi Muhammad sebagai khotam para nabi.”

  • Dalam makna ini, khotam berarti penutup nikmat terbesar dari Allah, yaitu kenabian terakhir.
  1. Khatam sebagai Perlindungan dari Fitnah
  • Tafsir Fayd al-Kashani (Tafsir al-Shafi):

“Surah Al-Kahfi menjadi khotam (perlindungan) bagi orang-orang yang membaca sepuluh ayat pertamanya dari fitnah Dajjal.”

  • Khotam dalam konteks ini berarti segul perlindungan spiritual dari fitnah akhir zaman.
  1. Khatam sebagai Segel Rahasia Ilahi
  • Tafsir Bihar al-Anwar (Allamah Majlisi):

“Ada ilmu khusus yang tersegel (makhtum) di dalam para Imam, yang hanya mereka yang memahami hakikatnya.”

  • Dalam makna ini, khotam berarti segul ilmu dan rahasia ilahi yang diwariskan kepada para Imam Ahlul Bayt (as).

 

Kesimpulan

Menurut para mufasir, khotam memiliki banyak makna yang mendalam:

  1. Penutup kenabian secara mutlak (Allamah Thabathabai).
  2. Penyegelan hati orang kafir (Zamakhsyari).
  3. Penyempurna syariat Islam (Al-Alusi).
  4. Simbol keistimewaan Nabi (Allamah Thabathabai).
  5. Stempel keimanan dalam hati orang mukmin (Ath-Thabarsi).
  6. Penyempurna keadilan akhir zaman – Imam Mahdi (Ali bin Ibrahim Al-Qummi).
  7. Jaminan keaslian wahyu dan hukum Islam (As-Sa’di).
  8. Penutup nikmat terbesar dari Allah – kenabian (At-Tabari).
  9. Perlindungan dari fitnah akhir zaman (Fayd al-Kashani).
  10. Segel rahasia ilahi dalam ilmu para Imam (Allamah Majlisi).

 

Makna-makna ini menunjukkan bahwa khotam bukan hanya berarti penutup, tetapi juga penyempurna, segel keaslian, dan perlindungan spiritual.

 

Para mufasir Syiah memiliki pendekatan khusus dalam memahami makna khotam (خاتم) dalam Al-Qur’an dan hadis. Berikut adalah 10 makna khotam menurut mufasir Syiah:

  1. Khatam sebagai Penutup Kenabian
  • Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan):

“Khatam an-Nabiyyin (QS. Al-Ahzab: 40) tidak hanya berarti ‘penutup’ dalam arti berakhirnya kenabian, tetapi juga menunjukkan bahwa Islam adalah ajaran terakhir yang sempurna.”

  • Dalam konteks ini, khotam berarti bahwa tidak ada nabi setelah Nabi Muhammad ﷺ, baik dengan syariat baru maupun sebagai nabi penerus.
  1. Khatam sebagai Segel pada Hati Orang Kafir
  • Syaikh Thusi (Tafsir At-Tibyan):

“Firman Allah ‘yakhtimullahu ‘ala qulubihim’ (QS. Al-Baqarah: 7) menunjukkan bahwa hati orang kafir telah disegel akibat keingkaran dan dosa mereka sendiri, bukan karena paksaan dari Allah.”

  • Khotam di sini berarti segul spiritual yang menghalangi seseorang dari menerima hidayah akibat keingkarannya sendiri.
  1. Khatam sebagai Penyempurna Syariat
  • Fayd Al-Kashani (Tafsir Al-Shafi):

“Makna ‘khatam’ juga mencerminkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah penyempurna risalah ilahi, dan wilayah Ahlul Bayt (as) adalah penyempurna agama setelahnya.”

  • Dalam makna ini, khotam berarti bahwa agama Islam mencapai kesempurnaannya dengan risalah Nabi dan dilanjutkan dengan wilayah Ahlul Bayt.
  1. Khatam sebagai Stempel Keimanan bagi Mukmin Sejati
  • Ath-Thabarsi (Tafsir Majma’ al-Bayan):

“Sebagaimana hati orang kafir disegel dari hidayah, hati orang beriman juga memiliki segel keimanan yang menjaga mereka dari kesesatan.”

  • Khotam dalam konteks ini berarti tanda dan perlindungan spiritual bagi orang mukmin sejati agar tetap dalam keimanan.
  1. Khatam sebagai Simbol Keistimewaan Rasulullah
  • Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan):

“Khatam an-Nubuwwah bukan hanya tanda di punggung Rasulullah ﷺ, tetapi juga merupakan cahaya kenabian yang diwariskan kepada para Imam Makshum (as).”

  • Ini menunjukkan bahwa khotam tidak hanya tanda fisik, tetapi juga cahaya spiritual yang diwarisi oleh Ahlul Bayt.
  1. Khatam sebagai Stempel Keadilan Akhir Zaman
  • Ali bin Ibrahim Al-Qummi (Tafsir Al-Qummi):

“Ketika Imam Mahdi (as) muncul, dia adalah ‘khatam al-adl’ (segel keadilan) yang akan menyempurnakan pemerintahan ilahi.”

  • Dalam konteks ini, khotam berarti penutup dan penyempurna keadilan, yaitu Imam Mahdi (as) yang akan menegakkan keadilan global di akhir zaman.

 

  1. Khatam sebagai Segel Keaslian Wahyu
  • Syaikh Al-Tusi (Tafsir At-Tibyan):

“Allah menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai khatam para nabi agar wahyu tetap terjaga dan tidak berubah, karena tidak ada lagi nabi setelahnya.”

  • Khotam di sini berarti jaminan bahwa wahyu terakhir (Al-Qur’an) akan tetap terjaga tanpa perubahan.

 

  1. Khatam sebagai Penyempurna Nikmat Allah
  • Al-Sayyid Al-Hashimi (Tafsir Al-Burhan):

“Nikmat wilayah disempurnakan dengan kepemimpinan Ahlul Bayt (as), sebagaimana risalah Islam disempurnakan dengan Nabi Muhammad ﷺ.”

  • Dalam konteks ini, khotam berarti penyempurna nikmat terbesar dari Allah, yaitu wilayah Ahlul Bayt sebagai kelanjutan risalah Islam.
  1. Khatam sebagai Perlindungan dari Fitnah Akhir Zaman
  • Fayd Al-Kashani (Tafsir Al-Shafi):

“Bacaan Surah Al-Kahfi menjadi khatam (pelindung) dari fitnah Dajjal, sebagaimana wilayah Ahlul Bayt menjadi pelindung dari kesesatan.”

  • Khotam dalam makna ini berarti segul perlindungan spiritual dari fitnah akhir zaman.
  1. Khatam sebagai Rahasia Ilmu Ilahi dalam Ahlul Bayt
  • Allamah Majlisi (Bihar al-Anwar):

“Sebagian ilmu hanya dapat dipahami oleh Ahlul Bayt (as) karena mereka adalah khatam al-ilm (segel ilmu ilahi).”

  • Dalam makna ini, khotam berarti penyimpan rahasia dan ilmu hakikat yang hanya diwariskan kepada para Imam Makshum.

 

Kesimpulan

Menurut mufasir Syiah, khotam memiliki berbagai makna mendalam:

  1. Penutup kenabian secara mutlak (Allamah Thabathabai).
  2. Segel hati orang kafir akibat keingkaran (Syaikh Thusi).
  3. Penyempurna syariat dengan wilayah Ahlul Bayt (Fayd Al-Kashani).
  4. Stempel keimanan bagi mukmin sejati (Ath-Thabarsi).
  5. Simbol keistimewaan Rasulullah dan pewarisannya kepada para Imam (Allamah Thabathabai).
  6. Penyempurna keadilan akhir zaman – Imam Mahdi (Ali bin Ibrahim Al-Qummi).
  7. Jaminan keaslian wahyu dan hukum Islam (Syaikh Al-Tusi).
  8. Penyempurna nikmat terbesar dari Allah – wilayah Ahlul Bayt (Al-Sayyid Al-Hashimi).
  9. Perlindungan dari fitnah akhir zaman (Fayd Al-Kashani).
  10. Segel ilmu dan rahasia ilahi dalam Ahlul Bayt (Allamah Majlisi).

Makna-makna ini menunjukkan bahwa khotam dalam tafsir Syiah tidak hanya berarti penutup, tetapi juga penyempurna, penjaga, dan segel spiritual yang diwariskan kepada Ahlul Bayt (as).

*Penulis adalah Pelayan Pesantren Pertanian dan Pengamalan Al-Quran


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment