Makma Al-Faraj (Bagian Terakhir)

Supa Athana - Entertainment
22 February 2025 08:11
Al-Faraj tidak selalu berupa perubahan duniawi, tetapi lebih sering merupakan perubahan batin.

Oleh:Muhammad Taufiq Ali Yahya

Kisah dan cerita tentang Al-Faraj yang menunjukkan bagaimana jalan keluar dan cahaya Ilahi datang kepada mereka yang bersabar dan memiliki makrifat.
1. Al-Faraj Nabi Yunus (as): Kegelapan yang Berubah Menjadi Cahaya
“Maka Kami memperkenankan (doanya) dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.”(QS. Al-Anbiya: 88)
Nabi Yunus (as) berada dalam tiga kegelapan: malam, perut ikan, dan kedalaman laut. Dalam keadaan tanpa harapan, ia berdoa dengan penuh makrifat:
“Laa ilaaha illa anta, subhaanaka inni kuntu minazh-zhaalimiin.”
Allah pun membebaskannya. Pelajaran: Al-Faraj datang ketika seseorang mengakui kebutuhannya kepada Allah dan melepaskan egonya.
2. Al-Faraj Imam Musa Al-Kazhim (as): Kesabaran dalam Penjara
“Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.”(QS. Al-Baqarah: 153)
Imam Musa Al-Kazhim (as) dipenjara bertahun-tahun oleh Harun Al-Rasyid. Saat ditanya, “Apakah engkau tidak meminta pertolongan?” Beliau menjawab:”Aku telah menyerahkan urusanku kepada Allah. Al-Faraj akan datang dari-Nya, bukan dari manusia.”
Akhirnya, kezaliman Harun terbongkar, dan Imam tetap dikenang sebagai manusia suci, sementara Harun lenyap dalam kehinaan. Pelajaran: Al-Faraj bukan hanya kebebasan fisik, tetapi kebebasan hati dari kecemasan.
3. Al-Faraj Seorang Arif: Sayyid Ibn Thawus dan Hikmah dalam Kesulitan
“Sungguh bersama kesulitan ada kemudahan.”(QS. Al-Insyirah: 6)
Sayyid Ibn Thawus adalah seorang arif Syiah yang sering mengalami kesulitan karena kecintaannya pada Ahlul Bait (as). Suatu hari, ia ditanya:
“Mengapa engkau tidak takut pada penguasa zalim?” Ia menjawab:
“Karena aku telah melihat bahwa semua urusan sudah selesai di Lauhul Mahfuz, dan Al-Faraj akan datang pada waktunya.”
Pelajaran: Seorang arif sejati tidak melihat dunia sebagai tempat penderitaan, tetapi sebagai perjalanan menuju Allah.
4. Al-Faraj Nabi Ibrahim (as): Api yang Menjadi Sejuk
“Wahai api! Jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!”
(QS. Al-Anbiya: 69)
Nabi Ibrahim (as) dilemparkan ke dalam api oleh Namrud. Namun, ketika ia berserah diri sepenuhnya kepada Allah, api pun menjadi sejuk baginya. Pelajaran: Al-Faraj terjadi ketika seseorang tidak melihat kekuatan selain Allah.
5. Al-Faraj Sayyid Haidar Amuli: Penemuan Hakikat dalam Kesendirian
Sayyid Haidar Amuli, seorang arif besar Syiah, pernah mengalami keterasingan karena ditolak oleh orang-orang yang tidak memahami hakikat. Dalam kesendirian, ia berkata:”Aku kehilangan dunia, tetapi aku menemukan Tuhan. Itulah Al-Faraj sejati.” Pelajaran: Al-Faraj sering kali datang bukan dalam bentuk duniawi, tetapi dalam bentuk makrifat.
6. Al-Faraj Imam Ali Zainal Abidin (as): Doa yang Mengubah Hati
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan.”(QS. Ghafir: 60)
Setelah tragedi Karbala, Imam Ali Zainal Abidin (as) menjadi tawanan Yazid. Namun, dengan doa dan kesabarannya, banyak orang yang mulai mencintainya. Doanya dalam Sahifah Sajjadiyah menjadi sumber Al-Faraj bagi umat hingga hari ini.
Pelajaran: Al-Faraj sejati bukan hanya kebebasan fisik, tetapi kemenangan ruhani.
7. Al-Faraj Nabi Yusuf (as): Dari Penjara ke Istana
“Sesungguhnya bersama kesabaran ada kemenangan.”(QS. Ali Imran: 200)
Nabi Yusuf (as) dipenjara karena fitnah, tetapi ia tetap bersabar. Ketika waktunya tiba, ia diangkat menjadi penguasa Mesir. Pelajaran: Al-Faraj datang bagi mereka yang tetap bertakwa meski dalam ujian.
8. Al-Faraj Imam Mahdi (af): Cahaya di Tengah Kegelapan
“Dan Kami hendak memberikan karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi, dan menjadikan mereka pemimpin dan pewaris.”
(QS. Al-Qashash: 5)
Imam Mahdi (af) adalah lambang Al-Faraj terbesar, di mana seluruh dunia akan dibebaskan dari kezaliman. Namun, para arif mengatakan:
“Jangan hanya menunggu Imam Mahdi, tetapi bangkitlah menjadi bagian dari Al-Faraj itu sendiri.”
Pelajaran: Al-Faraj bukan hanya tentang perubahan eksternal, tetapi perubahan batin dalam diri kita sendiri.
9. Al-Faraj Sufi Syiah: Kisah Seorang Murid dan Gurunya
Seorang murid bertanya kepada gurunya:
“Kapan aku akan menemukan jalan keluar dari semua masalahku?”
Gurunya menjawab:
“Ketika engkau menyadari bahwa semua yang terjadi adalah dari-Nya dan untuk-Nya.”
Setelah bertahun-tahun, murid itu berkata:
“Sekarang aku mengerti. Tidak ada masalah, karena semua sudah diatur oleh-Nya.”
Pelajaran: Al-Faraj datang ketika seseorang menerima ketentuan Allah dengan hati yang ridha.
10. Al-Faraj dalam Kematian: Kisah Salman Al-Farisi
“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya.”
(QS. Al-Fajr: 27-28)
Ketika Salman Al-Farisi (ra) wafat, ia tersenyum. Ketika ditanya mengapa, ia berkata:”Hari ini adalah hari Al-Faraj-ku, hari aku bertemu dengan Kekasihku (Allah).”Pelajaran: Al-Faraj sejati adalah ketika seorang hamba kembali kepada Allah dalam keadaan suci.

Kesimpulan
Dari 10 kisah ini, kita belajar bahwa Al-Faraj tidak selalu berupa perubahan duniawi, tetapi lebih sering merupakan perubahan batin:
✅ Al-Faraj adalah tersingkapnya hakikat Allah dalam hati.
✅ Al-Faraj datang ketika seseorang berserah diri sepenuhnya kepada Allah.
✅ Menunggu Al-Faraj berarti memperbaiki diri agar siap menerima cahaya Ilahi.

Al-Faraj sejati bukan hanya menanti pertolongan eksternal, tetapi menemukan ketenangan, makrifat, dan cahaya Allah dalam diri kita sendiri.

Manfaat Al-Faraj: Al-Faraj (jalan keluar atau pembebasan dari kesulitan) dalam ajaran Ahlul Bait (as) dan ahli hakikat Syiah bukan sekadar kebebasan dari masalah duniawi, tetapi juga penyucian jiwa dan kedekatan dengan Allah.

Manfaat Al-Faraj menurut perspektif makrifat dan hakikat:
1. Membuka Hijab antara Hamba dan Allah
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan jalan keluar (Al-Faraj) baginya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(QS. At-Talaq: 2-3)
Al-Faraj bukan hanya terbebas dari masalah, tetapi juga tersingkapnya hakikat Ilahi yang sebelumnya tersembunyi.
2. Membawa Ketenangan Hati
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Ketika seseorang mengalami Al-Faraj sejati, hatinya akan dipenuhi ketenangan dan kedamaian, terlepas dari kondisi eksternal.
3. Meningkatkan Makrifat kepada Allah
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku (mengenal-Ku).”
(QS. Adz-Dzariyat: 56)
Al-Faraj mengajarkan seseorang untuk menyadari bahwa semua urusan diatur oleh Allah, sehingga makrifatnya meningkat.
4. Menjadikan Seseorang Lebih Bersyukur
“Jika kalian bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) untuk kalian.”(QS. Ibrahim: 7)
Orang yang mengalami kesulitan dan mendapatkan Al-Faraj akan lebih menghargai nikmat Allah dan menjadi lebih bersyukur.
5. Membantu Mencapai Kesempurnaan Ruhani
📖 Hadis Imam Ali (as):”Kesabaran dalam ujian membawa seseorang menuju kesempurnaan.”
Kesulitan dan Al-Faraj adalah bagian dari perjalanan ruhani yang membantu seseorang mencapai kedekatan dengan Allah.
6. Membuka Pintu Rezeki dan Kemudahan Hidup
“Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah baginya.”
(QS. At-Talaq: 3)
Dengan keyakinan kepada Allah, seseorang akan melihat rezeki dan kemudahan yang tidak ia duga sebelumnya.
7. Menjadikan Seseorang Lebih Tawakal dan Sabar
📖 Hadis Rasulullah (saw):”Sabar adalah kunci pembuka Al-Faraj.”
Orang yang memahami Al-Faraj akan lebih sabar dan tidak mudah gelisah dalam menghadapi ujian hidup.
8. Memperkuat Hubungan dengan Ahlul Bait (as)
📖 Hadis Imam Ja’far Shadiq (as):
“Menunggu Al-Faraj adalah ibadah paling utama.”
Menanti Al-Faraj sejati berarti memperbaiki diri agar siap menyambut Imam Mahdi (af) dan mendapatkan bimbingan dari Ahlul Bait (as).
9. Menghapus Dosa dan Kesalahan
“Sungguh bersama kesulitan ada kemudahan.”(QS. Al-Insyirah: 6)
Kesulitan yang dihadapi sebelum Al-Faraj sering kali merupakan sarana penghapusan dosa dan penyucian jiwa.
10. Membawa Cahaya Ilahi ke dalam Hati
“Allah adalah cahaya langit dan bumi.”(QS. An-Nur: 35)
Ketika seseorang mencapai Al-Faraj hakiki, hatinya menjadi cermin bagi cahaya Ilahi dan dipenuhi ketenangan serta hikmah.

ویژه‌نامه اینترنتی بشارت از حضرت حجت (عج) | مرکز تنظیم و نشر آثار آیت‌الله  بهجت قدس‌سره

Doa Al-Faraj
Para arif dan Ahlul Bait (as) mengajarkan banyak doa untuk meminta Al-Faraj. Berikut adalah beberapa doa yang sangat dianjurkan:
1. Doa Al-Faraj Imam Mahdi (af)
“Allahumma kun li-waliyyika al-hujjat ibnil hasan, salawatuka ‘alayhi wa ‘ala aaba’ih, fi hadzihis sa’ati wa fi kulli sa’ah, waliyyan wa hafizhan wa qa’idan wa nashiran wa dalilan wa ‘ayna, hatta tuskinahu ardhaka thaw’an wa tumatti’ahu fiha thawiila.”

Makna:
“Ya Allah, jadilah Pelindung bagi Wali-Mu, Al-Hujjat Ibnul Hasan, dalam setiap waktu dan keadaan, hingga Engkau meneguhkan pemerintahannya di bumi dan memperpanjang keberadaannya di dalamnya.”
✅ Mengundang Al-Faraj pribadi dan kolektif
✅ Mendekatkan diri kepada Imam Mahdi (af)
2. Doa Nabi Yunus (as) dalam Kesulitan
“Laa ilaaha illa anta, subhaanaka inni kuntu minazh-zhaalimiin.”
“Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”
✅ Menjadi jalan keluar dari kesulitan
✅ Diajarkan langsung dalam Al-Qur’an

3. Doa Al-Faraj dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (as)
“Yaa man idza daaqatil umuur fatajjiha, idzaa nazalatil balaa’ kafaha, ajil farajana wa farajal muslimiin.”
“Wahai Tuhan yang ketika segala urusan menjadi sempit, Engkau memberinya jalan keluar. Wahai Tuhan yang ketika bala’ turun, Engkau yang menolaknya. Segerakanlah Al-Faraj bagi kami dan bagi kaum Muslimin.”
✅ Membantu mengatasi masalah dan kesulitan
✅ Mendatangkan ketenangan hati
4. Doa Al-Faraj dari Imam Ali Zainal Abidin (as)
“Ya Allah, tidak ada yang mengangkat kesulitan kecuali Engkau. Aku memohon kepada-Mu dengan hak Muhammad dan Aali Muhammad, berilah aku jalan keluar dari segala kesempitan dan bebaskan aku dari segala kesulitan.”
✅ Mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan
✅ Menghubungkan diri dengan Ahlul Bait (as)

Kesimpulan
✅ Al-Faraj bukan hanya jalan keluar duniawi, tetapi juga perjalanan menuju makrifat dan penyaksian hakikat Ilahi.
✅ Al-Faraj sejati terjadi ketika seseorang mencapai kesempurnaan ruhani dan menyadari bahwa tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah.
✅ Doa dan kesabaran adalah kunci utama dalam meraih Al-Faraj.

Baca juga:
Miliarder Elon Musk Beri Sumbangan Besar Pada Tim Sukses Trump

💡 Jika ingin merasakan Al-Faraj sejati, seseorang harus mempersiapkan hatinya untuk menerima cahaya Ilahi.

Doa Faraj dari Rasulullah SAW beliau menyebut doa ini doa Al-Faraj : 
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ‏ 
اللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ 
يَا مَنْ عَلَا فَقَهَرَ ، وَ يَا مَنْ بَطَنَ فَخَبَرَ 
وَ يَا مَنْ مَلَكَ فَقَدَرَ ، وَ يَا مَنْ عُبِدَ فَشَكَرَ 
وَ يَا مَنْ عُصِىَ فَغَفَرَ يَا مَنْ لَا يُحِيطُ بِهِ الْفِكَرُ 
يَا مَنْ لَا يُدْرِكُهُ بَصَرٌ وَ يَا مَنْ لَا يَخْفَى عَلَيْهِ أَثَرٌ 

يَا عَالِيَ الْمَكَانِ يَا شَدِيدَ الْأَرْكَانِ 
يَا مُنْزِلَ الْفُرْقَانِ يَا مُبَدِّلَ الزَّمَانِ 
يَا قَابِلَ الْقُرْبَانِ يَا نَيِّرَ الْبُرْهَانِ 
يَا عَظِيمَ الشَّأْنِ  يَا ذَا الْمَنِّ وَ الْإِحْسَانِ 
وَ يَا ذَا الْعِزَّةِ وَ السُّلْطَانِ  يَا رَحِيمُ يَا رَحْمَانُ 

يَا رَبَّ الْأَرْبَابِ  يَا تَوَّابُ يَا وَهَّابُ 
يَا مُعْتِقَ الرِّقَابِ يَا مُنْشِئَ السَّحَابِ 
يَا مَنْ حَيْثُ مَا دُعِيَ أَجَابَ
يَا مُرْخِصَ الْأَسْعَارِ يَا مُنِزِلَ الْأَمْطَارِ 
يَا مُنْبِتَ الْأَشْجَارِ فِي الْأَرْضِ الْقِفَارِ 

يَا مُخْرِجَ النَّبَاتِ يَا مُحْيِيَ الْأَمْوَاتِ 
يَا مُقِيلَ الْعَثَرَاتِ يَا كَاشِفَ الْكُرُبَاتِ 
يَا مَنْ لَا تُضْجِرُهُ الْأَصْوَاتُ 
وَ لَا تَشْتَبِهُ عَلَيْهِ اللُّغَاتُ 
وَ لَا تَغْشَاهُ الظُّلُمَاتُ 
يَا مُعْطِيَ السُؤْلَاتِ يَا وَلِيَّ الْحَسَنَاتِ 
يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ يَا قَابِلَ الصَّدَقَاتِ 
يَا قَابِلَ التَّوْبَاتِ يَا عَالِمَ الْخَفِيَّاتِ 
يَا مُجِيبَ الدَّعَوَاتِ يَا رَافِعَ الدَّرَجَاتِ 
يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ يَا رَاحِمَ الْعَبَرَاتِ 
يَا مُنْجِحَ الطَّلِبَاتِ يَا مُنْزِلَ الْبَرَكَاتِ 
يَا جَامِعَ الشَّتَاتِ يَا رَادَّ مَا كَانَ فَاتَ 
يَا جَمَالَ الْأَرَضِينَ وَ السَّمَاوَاتِ 

يَا سَابِغَ النِّعَمِ يَا كَاشِفَ الْأَلَمِ يَا شَافِيَ السَّقَمِ 
يَا مَعْدِنَ الْجُوْدِ وَ الْكَرَمِ يَا أَجْوَدَ الْأَجْوَدِينَ- 
يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِينَ يَا أَسْمَعَ السَّامِعِينَ 
يَا أَبْصَرَ النَّاظِرِينَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ 
يَا أَقْرَبَ الْأَقْرَبِينَ يَا إِلَهَ الْعَالَمِينَ 
يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيثِينَ يَا جَارَ الْمُسْتَجِيرِينَ 
يَا مُتَجَاوِزاً عَنِ الْمُسِيئِينَ 
يَا مَنْ لَا يُعَجِّلُ عَلَى الْخَاطِئِينَ 
يَا فَكَّاكَ الْمَأْسُورِينَ 
يَا مُفَرِّجَ غَمِّ الْمَغْمُومِينَ 
يَا جَامِعَ الْمُتَفَرِّقِينَ يَا مُدْرِكَ الْهَارِبِينَ 
يَا غَايَةَ الطَّالِبِينَ يَا صَاحِبَ كُلِّ غَرِيبٍ 
يَا مُونِسَ كُلِّ وَحِيدٍ يَا رَاحِمَ الشَّيْخِ الْكَبِيرِ 
يَا رَازِقَ الطِّفْلِ الصَّغِيرِ يَا جَابِرَ الْعَظْمِ الْكَسِيرِ 
يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِ الْمُسْتَجِيرِ 
يَا مَنْ لَهُ التَّدْبِيرُ وَ إِلَيْهِ التَّقْدِيرُ 
يَا مَنِ الْعَسِيرُ عَلَيْهِ سَهْلٌ يَسِيرٌ 
يَا مَنْ هُوَ بِكُلِّ شَيْ‏ءٍ خَبِيرٌ- 
يَا مَنْ‏ هُوَ عَلى‏ كُلِّ شَيْ‏ءٍ قَدِيرٌ 
يَا خَالِقَ السَّمَاءِ وَ الْقَمَرِ الْمُنِيرِ 

يَا فَالِقَ الْإِصْبَاحِ  يَا مُرْسِلَ الرِّيَاحِ 
يَا بَاعِثَ الْأَرْوَاحِ يَا ذَا الْجُودِ وَ السَّمَاحِ 
يَا مَنْ بِيَدِهِ كُلُّ مِفْتَاحٍ يَا عِمَادَ مَنْ لَا عِمَادَ لَهُ 
يَا سَنَدَ مَنْ لَا سَنَدَ لَهُ يَا ذُخْرَ مَنْ لَا ذُخْرَ لَهُ 
يَا عِزَّ مَنْ لَا عِزَّ لَهُ يَا كَنْزَ مَنْ لَا كَنْزَ لَهُ 
يَا حِرْزَ مَنْ لَا حِرْزَ لَهُ يَا عَوْنَ مَنْ لَا عَوْنَ لَهُ 
يَا رُكْنَ مَنْ لَا رُكْنَ لَهُ يَا غِيَاثَ مَنْ لَا غِيَاثَ لَهُ 

يَا عَظِيمَ الْمَنِّ يَا كَرِيمَ الْعَفْوِ يَا حَسَنَ التَّجَاوُزِ 
يَا وَاسِعَ الْمَغْفِرَةِ يَا بَاسِطَ الْيَدَيْنِ بِالرَّحْمَةِ 
يَا مُبْتَدِئاً بِالنِّعَمِ قَبْلَ اسْتِحْقَاقِهَا 
يَا ذَا الْحُجَّةِ الْبَالِغَةِ يَا ذَا الْمُلْكِ وَ الْمَلَكُوتِ 
يَا ذَا الْعِزَّةِ وَ الْجَبَرُوتِ يَا مَنْ هُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ 
أَسْأَلُكَ بِعِلْمِكَ الْغُيُوبِ 
وَ بِمَعْرِفَتِكَ مَا فِي ضَمَائِرِ الْقُلُوبِ 
وَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ اصْطَفَيْتَهُ لِنَفْسِكَ 
أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابٍ مِنْ كُتُبِكَ 
أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ 
وَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى كُلِّهَا 
حَتَّى انْتَهَى إِلَى اسْمِكَ الْعَظِيمِ الْأَعْظَمِ 
الَّذِي فَضَّلْتَهُ‏ عَلَى جَمِيعِ أَسْمَائِكَ 
أَسْأَلُكَ بِهِ أَسْأَلُكَ بِهِ أَسْأَلُكَ بِهِ 
أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ 
وَ أَنْ تُيَسِّرَ لِي مِنْ أَمْرِي مَا أَخَافُ عُسْرَهُ 
وَ تُفَرِّجَ عَنِّي الْهَمَّ وَ الْغَمَّ وَ الْكَرْبَ 
وَ مَا ضَاقَ بِهِ صَدْرِي وَ عِيلَ بِهِ صَبْرِي 
فَإِنَّهُ لَا يَقْدِرُ عَلَى فَرَجِي سِوَاكَ 
وَ افْعَلْ بِي مَا أَنْتَ أَهْلُهُ 
يَا أَهْلَ التَّقْوَى وَ أَهْلَ الْمَغْفِرَةِ 
يَا مَنْ لَا يَكْشِفُ الْكَرْبَ غَيْرُهُ 
وَ لَا يُجَلِّي الْحَزَنَ سِوَاهُ وَ لَا يُفَرِّجُ عَنِّي إِلَّا هُوَ 
اكْفِنِي شَرَّ نَفْسِي خَاصَّةً وَ شَرَّ النَّاسِ عَامَّةً 
وَ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ وَ أَصْلِحْ أُمُورِي 
وَ اقْضِ لِي حَوَائِجِي وَ اجْعَلْ لِي مِنْ أَمْرِي فَرَجاً وَ مَخْرَجاً فَإِنَّكَ تَعْلَمُ وَ لَا أَعْلَمُ 
وَ تَقْدِرُ وَ لَا أَقْدِرُ وَ أَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْ‏ءٍ قَدِيرٌ 
بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ 
وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِين‏

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, wahai Allah, wahai Allah, 
wahai Allah,wahai Dia yang Maha Tinggi sehingga berkuasa 
atas segala sesuatu,wahai Dia yang Maha Tersembunyi sehingga mengetahui segala sesuatu,
wahai Dia yang Maha Memiliki sehingga berkuasa atas segala sesuatu,wahai Dia yang disembah 
sehingga diberi syukur,
wahai Dia yang didurhakai 
namun tetap mengampuni,
wahai Dia yang tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran,
wahai Dia yang tidak dapat ditangkap oleh penglihatan,
wahai Dia yang tidak tersembunyi dari-Nya segala jejak,
wahai Yang Maha Tinggi kedudukannya,wahai Yang Maha Kokoh kekuasaan-Nya,
wahai Yang Menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an), wahai Yang Mengubah zaman, wahai Yang Menerima kurban, wahai Yang Menerangi 
dengan bukti-bukti-Nya,
wahai Yang Maha Agung 
urusan-Nya,wahai Pemilik anugerah 
dan kebaikan,wahai Pemilik kemuliaan dan kekuasaan.
Wahai Yang Maha Penyayang, 
wahai Yang Maha Pengasih,
wahai Tuhan segala tuhan,
wahai Yang Maha Penerima tobat, wahai Yang Maha Pemberi,
wahai Yang Membebaskan hamba dari perbudakan,
wahai Yang Mengangkat awan,
wahai Dia yang apabila dimohon, pasti menjawab,
wahai Yang Menurunkan harga-harga, wahai Yang Menurunkan hujan, wahai Yang Menumbuhkan pepohonan di tanah tandus,
wahai Yang Mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, wahai Yang Menghidupkan orang-orang mati,
wahai Yang Mengampuni kesalahan-kesalahan, wahai Yang Menghilangkan kesulitan,
wahai Dia yang tidak pernah terganggu oleh suara-suara,
wahai Dia yang tidak tertukar bagi-Nya berbagai bahasa,
wahai Dia yang tidak diselubungi oleh kegelapan, wahai Yang Mengabulkan permohonan,
wahai Penolong kebaikan,
wahai Penghapus musibah,
wahai Penerima sedekah,
wahai Penerima tobat,
wahai Yang Maha Mengetahui segala yang tersembunyi,
wahai Yang Mengabulkan doa,
wahai Yang Meninggikan derajat,
wahai Yang Memenuhi segala kebutuhan, wahai Yang Maha Pengasih kepada orang-orang yang menangis, wahai Yang Mempermudah segala permintaan,
wahai Yang Menurunkan keberkahan, wahai Yang Mengumpulkan yang tercerai-berai,
wahai Yang Mengembalikan yang telah berlalu, wahai Keindahan bumi dan langit, wahai Pemberi nikmat yang luas, wahai Yang Menghilangkan rasa sakit,wahai Penyembuh penyakit,
wahai Sumber kedermawanan dan kemurahan.Wahai Yang Maha Dermawan di antara yang dermawan,wahai Yang Maha Mulia di antara yang mulia,
wahai Yang Maha Mendengar di antara yang mendengar,
wahai Yang Maha Melihat di antara yang melihat, wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi, wahai Yang Maha Dekat di antara yang dekat, wahai Tuhan seluruh alam, wahai Penolong orang-orang yang meminta pertolongan,wahai Pelindung orang-orang yang berlindung, wahai Yang Maha Memaafkan orang-orang yang berbuat dosa,wahai Dia yang tidak segera menghukum orang-orang yang berbuat kesalahan,
wahai Yang Membebaskan orang-orang yang terbelenggu,
wahai Yang Menghilangkan kesedihan orang-orang yang berduka,wahai Yang Mengumpulkan orang-orang yang tercerai-berai,
wahai Yang Mampu mengejar mereka yang melarikan diri,
wahai Tujuan semua pencari,
wahai Teman setiap orang yang sendirian,wahai Penghibur setiap yang kesepian, wahai Yang Mengasihi orang tua yang lemah,
wahai Yang Memberi rezeki kepada anak kecil yang tak berdaya,
wahai Yang Menyambung tulang yang patah, wahai Perlindungan bagi orang yang takut dan berlindung,
wahai Yang Memiliki segala urusan dan kepada-Nya segala keputusan,
wahai Dia yang menjadikan yang sulit menjadi mudah, wahai Dia yang Maha Mengetahui segala sesuatu,
wahai Dia yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Wahai Pencipta langit dan bulan yang bercahaya,
wahai Pembelah fajar, wahai Pengirim angin,wahai Yang Membangkitkan ruh,wahai Pemilik kemurahan dan kedermawanan, wahai Dia yang di tangan-Nya segala kunci, wahai Sandaran bagi yang tidak memiliki sandaran, wahai Pegangan bagi yang tidak memiliki pegangan, wahai Simpanan bagi yang tidak memiliki simpanan, wahai Kemuliaan bagi yang tidak memiliki kemuliaan, wahai Kekayaan bagi yang tidak memiliki kekayaan, wahai Perlindungan bagi yang tidak memiliki perlindungan,
wahai Pertolongan bagi yang tidak memiliki pertolongan,
wahai Tiang bagi yang tidak memiliki tiang, wahai Penolong bagi yang tidak memiliki penolong,
wahai Yang Maha Besar anugerah-Nya, wahai Yang Maha Mulia dalam memberi maaf, wahai Yang Baik dalam memberi pengampunan,
wahai Yang Luas ampunan-Nya,
wahai Yang Membentangkan kedua tangan-Nya dengan kasih sayang,
wahai Yang Memulai pemberian nikmat sebelum diminta, wahai Pemilik hujjah yang kuat, wahai Pemilik kerajaan dan kekuasaan,
wahai Pemilik kemuliaan dan keperkasaan, wahai Dia yang Maha Hidup dan tidak pernah mati.

Aku memohon kepada-Mu dengan ilmu-Mu tentang segala yang gaib,
dengan pengetahuan-Mu tentang isi hati, dengan setiap nama yang Engkau pilih untuk diri-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-kitab-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu,
dengan seluruh nama-nama-Mu yang indah, hingga sampai kepada nama-Mu yang Maha Agung,
yang Engkau lebihkan atas semua nama-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengannya, aku memohon kepada-Mu dengannya, aku memohon kepada-Mu dengannya,
agar Engkau bersalawat kepada Muhammad dan keluarganya,
agar Engkau memudahkan urusanku yang aku khawatirkan kesulitannya,
agar Engkau menghilangkan dariku kesedihan, kegelisahan, dan kesempitan, serta apa saja yang memberatkan dadaku dan melemahkan kesabaranku,
karena tiada yang mampu menghilangkan kesulitanku selain Engkau. Perlakukan aku sesuai dengan apa yang layak bagi-Mu,
wahai Pemilik ketakwaan dan ampunan, wahai Dia yang tidak ada yang dapat menghilangkan kesulitan kecuali Dia, yang tidak ada yang dapat menghapus kesedihan kecuali Dia, yang tidak ada yang dapat membebaskanku kecuali Dia,
cukupilah aku dari kejahatan diriku sendiri secara khusus,
dan dari kejahatan manusia secara umum, perbaikilah segala urusanku,
perbaikilah segala keadaanku,
penuhilah segala kebutuhanku,
berilah aku jalan keluar dan kemudahan dalam segala urusanku,
karena Engkau mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui,
Engkau berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi.Dan semoga salawat tercurah kepada Muhammad dan keluarganya yang suci.
*Penulis adalah Pelayan Pesantren Pertanian dan Pengamalan Al-Quran


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment