
Oleh: Muhammad Taufiq Ali Yahya*
Bulan Sya’ban memiliki banyak makna dan keutamaan dalam Islam. Berikut makna Sya’ban yang sering disebut dalam berbagai sumber Islam:
1.Bulan Persiapan untuk Ramadan
•Sya’ban menjadi waktu persiapan spiritual dan ibadah sebelum datangnya bulan suci Ramadan.
2.Bulan Pengampunan Dosa
•Banyak riwayat menyebutkan bahwa Allah mengampuni hamba-hamba-Nya di bulan ini, terutama pada malam Nisfu Sya’ban.
3.Bulan Rasulullah SAW
•Nabi Muhammad SAW banyak berpuasa di bulan ini dan menyebutnya sebagai bulannya sendiri, sementara Rajab adalah bulan Allah, dan Ramadan bulan umatnya.
4.Turunnya Rahmat Allah
•Banyak riwayat menyebutkan bahwa rahmat Allah melimpah di bulan Sya’ban, terutama pada malam Nisfu Sya’ban.
5.Bulan Pencatatan Amal
•Dalam hadis disebutkan bahwa amal manusia diangkat kepada Allah pada bulan ini, sehingga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
6.Bulan Cinta dan Kedekatan kepada Allah
•Rasulullah SAW memperbanyak ibadah di bulan ini, mengajarkan umat untuk lebih dekat kepada Allah sebelum Ramadan.
7.Bulan Shalawat kepada Nabi
•Bulan ini dikaitkan dengan turunnya ayat tentang perintah bershalawat kepada Nabi (QS. Al-Ahzab: 56), sehingga dianjurkan memperbanyak shalawat.
8.Malam Nisfu Sya’ban yang Penuh Keberkahan
•Malam pertengahan Sya’ban (Nisfu Sya’ban) memiliki keistimewaan di mana banyak riwayat menyebutkan Allah memberikan pengampunan dan keberkahan.
9.Bulan Pemisahan dan Perantara
•Sya’ban disebut sebagai bulan pemisahan antara Rajab dan Ramadan, mempersiapkan mental dan spiritual umat Islam menuju bulan puasa.
10.Bulan Kelahiran Imam Mahdi (Menurut Pandangan Syiah)
•Dalam pandangan Syiah, Imam Mahdi (as) lahir pada tanggal 15 Sya’ban, menjadikannya hari yang sangat istimewa bagi pengikutnya.
Karena itu, Sya’ban adalah bulan penuh keberkahan yang sebaiknya diisi dengan amal ibadah seperti puasa, shalawat, istighfar, dan doa.
Dalam Al-Qur’an, bulan Sya’ban tidak disebutkan secara langsung seperti bulan Ramadan atau Muharram. Namun, beberapa ayat dianggap memiliki hubungan dengan keutamaan bulan Sya’ban, terutama yang berkaitan dengan pencatatan amal dan persiapan menuju Ramadan.
Berikut adalah beberapa makna Sya’ban berdasarkan Al-Qur’an:
1.Bulan Persiapan Ibadah (QS. Al-Baqarah: 2:183)
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
•Ayat ini menunjukkan bahwa puasa adalah ibadah utama di bulan Ramadan. Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan Sya’ban sebagai persiapan spiritual sebelum Ramadan.
2.Bulan Pencatatan Amal (QS. Yunus: 10:61)
“Dan tidak luput dari Tuhanmu biarpun sebesar zarrah di bumi maupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata.”
•Hadis menyebutkan bahwa amal manusia diangkat kepada Allah pada bulan Sya’ban, yang berkaitan dengan konsep pencatatan amal dalam ayat ini.
3.Malam Nisfu Sya’ban dan Ketetapan Allah (QS. Ad-Dukhan: 44:3-4)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. Sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”
•Beberapa ulama menafsirkan ayat ini sebagai merujuk pada malam Lailatul Qadr di Ramadan, tetapi ada juga yang menghubungkannya dengan malam Nisfu Sya’ban, di mana Allah menentukan takdir tahunan manusia.
4.Bulan Perintah Bershalawat kepada Nabi (QS. Al-Ahzab: 33:56)
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
•Bulan Sya’ban juga dikaitkan dengan perintah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, yang diperintahkan dalam ayat ini.
5.Bulan Pengampunan dan Rahmat Allah (QS. Az-Zumar: 39:53)
“Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.’”
•Ayat ini menunjukkan sifat Allah yang Maha Pengampun, yang selaras dengan makna Sya’ban sebagai bulan pengampunan, terutama di malam Nisfu Sya’ban.
1. Malam Nisfu Sya’ban sebagai Malam Penentuan Takdir
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”
(QS. Ad-Dukhan: 3-4)

Banyak mufasir Syiah menafsirkan ayat ini sebagai malam Nisfu Sya’ban, di mana Allah menetapkan takdir makhluk selama satu tahun ke depan.
•Imam Shadiq (as) berkata:
“Pada malam pertengahan Sya’ban, segala ketetapan ditulis dan diberikan kepada Imam Zaman (as).” (Bihar al-Anwar, 94:75)
•Bulan ini adalah waktu untuk mendekat kepada Allah agar takdir yang ditentukan penuh berkah dan rahmat.
2. Bulan Pintu Pengampunan Dibuka Lebar
“Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa…’”(QS. Az-Zumar: 53)
Dalam riwayat disebutkan bahwa Nabi ﷺ sering berpuasa dan beribadah lebih banyak di bulan Sya’ban, karena bulan ini adalah bulan pengampunan besar sebelum Ramadan.
•Imam Ali (as) berkata:
“Di bulan Sya’ban, Allah mengampuni hamba-hamba-Nya lebih banyak daripada bulan lainnya.” (Wasail al-Shi’ah, 10:302)
3. Bulan Perantara Menuju Malam Lailatul Qadr
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam penuh keberkahan.”
(QS. Ad-Dukhan: 3)
Menurut tafsir ruhani, bulan Sya’ban adalah gerbang menuju Lailatul Qadr.
•Orang yang menyucikan dirinya di bulan Sya’ban akan lebih siap mengalami hakikat Lailatul Qadr di Ramadan.
•Para arif Syiah mengatakan bahwa tanpa ibadah di Sya’ban, sulit bagi seseorang mencapai maqam tinggi di malam Qadr.
4. Bulan untuk Mendekatkan Diri kepada Allah
“Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampunan kepada Allah.”
(QS. Adz-Dzariyat: 17-18)
Para wali dan arif menganggap Sya’ban sebagai bulan latihan tahajud dan ibadah malam, sebagaimana dilakukan oleh Nabi ﷺ dan Ahlul Bayt (as).
•Nabi ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan ibadah, hatinya tidak akan mati di hari kiamat.” (Mustadrak al-Wasa’il, 8:94)
5. Bulan Persiapan Ruhani untuk Puasa Ramadan
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 183)
•Nabi ﷺ sering berpuasa di bulan Sya’ban sebagai persiapan spiritual menuju Ramadan.
•Imam Shadiq (as) berkata:
“Barang siapa yang berpuasa di Sya’ban satu hari karena cinta kepada Nabi (saw), maka Allah akan memasukkannya ke surga tanpa hisab.” (Wasail al-Shi’ah, 10:303)
Kesimpulan Makna Sya’ban dalam Al-Qur’an
✅ Malam Nisfu Sya’ban adalah malam ketetapan tahunan (QS. Ad-Dukhan: 3-4).
✅ Bulan pengampunan besar sebelum Ramadan (QS. Az-Zumar: 53).
✅ Gerbang menuju Lailatul Qadr bagi mereka yang mempersiapkan diri (QS. Ad-Dukhan: 3).
✅ Bulan memperbanyak ibadah malam dan tahajud (QS. Adz-Dzariyat: 17-18).
✅ Persiapan spiritual untuk meraih kesempurnaan puasa di Ramadan (QS. Al-Baqarah: 183).
Bulan Sya’ban adalah bulan rahmat, persiapan ruhani, dan pengampunan sebelum memasuki keagungan Ramadan.
Makna Bulan Sya’ban Menurut Para Mufasir
Para mufasir Islam, terutama dari kalangan Syiah, memberikan penafsiran mendalam tentang keutamaan bulan Sya’ban berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi serta Ahlul Bayt (as). Berikut makna bulan Sya’ban menurut para mufasir:
1. Sya’ban sebagai Bulan Takdir dan Ketetapan Ilahi
Ayat terkait:”Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”(QS. Ad-Dukhan: 3-4)
✅ Al-Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan)
•Menafsirkan bahwa malam penuh hikmah ini adalah malam Nisfu Sya’ban, ketika Allah menentukan ketetapan tahunan bagi makhluk-Nya dan mencatatnya di Lauh Mahfuz.
•Beliau mengaitkan hal ini dengan hadis dari Imam Shadiq (as) yang menyebut bahwa takdir seorang hamba selama satu tahun ditetapkan pada malam ini.
✅ Syekh Al-Tusi (Tafsir Al-Tibyan)
•Menjelaskan bahwa malam Nisfu Sya’ban memiliki hubungan dengan Lailatul Qadr, karena pada malam ini banyak ketetapan awal ditentukan sebelum penyempurnaannya di Ramadan.
•Ini menunjukkan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan doa dan permohonan, karena doa dapat mengubah takdir sebelum ditetapkan secara pasti di Lailatul Qadr.
✅ Syekh Al-Sabzawari (Tafsir Mawahib al-Rahman)
•Mengatakan bahwa orang yang ingin mendapatkan takdir yang baik di tahun berikutnya harus memperbanyak ibadah, istighfar, dan shalawat di bulan Sya’ban.
2. Bulan Pengampunan dan Rahmat Ilahi
Ayat terkait:”Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa…’”
(QS. Az-Zumar: 53)
✅ Al-Faidh Al-Kasyani (Tafsir Al-Safi)
•Menafsirkan bahwa bulan Sya’ban adalah salah satu waktu terbaik untuk mencari pengampunan Allah, karena Rasulullah ﷺ menyebut Sya’ban sebagai bulannya dan bulan pengampunan.
•Imam Shadiq (as) berkata:
“Di bulan Sya’ban, Allah mengampuni lebih banyak hamba-Nya daripada bulan lainnya.” (Wasail al-Shi’ah, 10:302)
✅ Al-Allamah Bahrul Ulum
•Mengatakan bahwa istighfar di bulan ini memiliki keutamaan khusus, sebagaimana dalam hadis dari Imam Ridha (as):”Barang siapa yang beristighfar 70 kali sehari di bulan Sya’ban, Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”
3. Bulan Persiapan Spiritual untuk Ramadan
Ayat terkait:”Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 183)
✅ Syekh Thabarsi (Tafsir Majma’ al-Bayan)
•Mengaitkan ayat ini dengan puasa di bulan Sya’ban sebagai latihan untuk mencapai ketakwaan di bulan Ramadan.
•Imam Ali (as) berkata:
“Bulan Sya’ban adalah bulan persiapan, dan Ramadan adalah bulan penyempurnaan.”
✅ Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan)
•Menafsirkan bahwa ibadah di bulan Sya’ban adalah bentuk tazkiyah (penyucian jiwa) sebelum masuk ke dalam bulan suci Ramadan.
✅ Ibnu Fahd Al-Hilli
•Mengatakan bahwa puasa dan amal di bulan Sya’ban akan membantu seseorang mengalami Lailatul Qadr dengan lebih dalam, karena hatinya sudah bersih.
4. Bulan Imam Mahdi (as) dan Penantian Cahaya Ilahi
Ayat terkait:”Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi, dan hendak menjadikan mereka pemimpin serta menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).”
(QS. Al-Qashash: 5)
✅ Syekh Mufid (Al-Irshad)
•Menjelaskan bahwa Imam Mahdi (as), yang lahir pada 15 Sya’ban, adalah manifestasi dari ayat ini.
•Malam Nisfu Sya’ban juga dikenal sebagai malam yang penuh berkah untuk berdoa meminta pertolongan Imam Zaman (as).
✅ Allamah Bahrul Ulum
•Mengatakan bahwa mereka yang ingin mengenal Imam Mahdi (as) harus membersihkan hati mereka di bulan Sya’ban, karena inilah bulan kelahiran dan manifestasi cahayanya.
5. Bulan Shalawat dan Kedekatan dengan Rasulullah ﷺ
Ayat terkait:”Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kepadanya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
(QS. Al-Ahzab: 56)
✅ Syekh Al-Kashani (Tafsir Al-Safi)
•Mengaitkan ayat ini dengan keutamaan memperbanyak shalawat di bulan Sya’ban.
•Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bulan Sya’ban adalah bulanku. Barang siapa yang memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, maka aku akan memberikan syafaat kepadanya pada hari kiamat.” (Iqbal al-A‘mal, 685)
✅ Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan)
•Menjelaskan bahwa shalawat adalah kunci untuk menerima cahaya kenabian, dan bulan Sya’ban adalah waktu terbaik untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Rasulullah ﷺ.
Kesimpulan Makna Sya’ban Menurut Mufasir Syiah
✅ Bulan Sya’ban adalah waktu ketetapan tahunan takdir manusia (QS. Ad-Dukhan: 3-4).
✅ Bulan ini adalah bulan pengampunan dan rahmat bagi hamba yang bertaubat (QS. Az-Zumar: 53).
✅ Bulan Sya’ban adalah waktu persiapan spiritual sebelum Ramadan (QS. Al-Baqarah: 183).
✅ Malam Nisfu Sya’ban adalah malam cahaya Imam Mahdi (as) yang akan memimpin dunia (QS. Al-Qashash: 5).
✅ Bulan ini adalah bulan untuk memperbanyak shalawat dan mendekatkan diri kepada Rasulullah ﷺ (QS. Al-Ahzab: 56).
Berdasarkan tafsir ini, bulan Sya’ban bukan sekadar bulan biasa, tetapi bulan di mana manusia dapat menyucikan diri, mendekat kepada Allah, dan mempersiapkan diri untuk Lailatul Qadr serta kehadiran Imam Mahdi (as).
Bulan Sya’ban menurut para mufasir Syiah, berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Ahlul Bayt (as).
6. Bulan Munajat dan Kesempurnaan Tauhid
Ayat terkait:”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.””QS. Al-Baqarah: 186)
✅ Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan)
•Menjelaskan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan di mana Allah sangat dekat dengan hamba-hamba-Nya.
•Doa dan munajat yang paling terkenal di bulan ini adalah “Munajat Sya’baniyah”, yang diajarkan oleh Imam Ali (as) dan sering dibaca oleh para Imam Ahlul Bayt.
✅ Syekh Al-Faidh Al-Kasyani (Tafsir Al-Safi)
•Mengatakan bahwa Munajat Sya’baniyah adalah salah satu doa terbaik yang menunjukkan makna hakikat tauhid dan kedekatan seorang hamba dengan Allah.
7. Bulan Kelahiran Cahaya dan Wilayah Ilahi
Ayat terkait:”Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi, dan hendak menjadikan mereka pemimpin serta menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).”
(QS. Al-Qashash: 5)
✅ Syekh Mufid (Al-Irshad)
•Menghubungkan ayat ini dengan kelahiran Imam Mahdi (as) pada 15 Sya’ban sebagai pemimpin yang akan memenuhi bumi dengan keadilan.
•Malam Nisfu Sya’ban adalah malam yang penuh dengan doa untuk menyambut kehadiran Imam Zaman (as).
✅ Syekh Thabarsi (Tafsir Majma’ al-Bayan)
•Menjelaskan bahwa bulan Sya’ban memiliki hubungan dengan konsep wilayah (kepemimpinan Ilahi), karena dalam bulan ini lahir Imam Mahdi (as), hujjah terakhir Allah di bumi.
8. Bulan Penyucian Diri dan Pembersihan Hati
Ayat terkait:”Sungguh beruntung orang yang menyucikan dirinya.”
(QS. Al-A’la: 14)
✅ Allamah Bahrul Ulum
•Menjelaskan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan penyucian diri, agar seseorang bisa memasuki Ramadan dengan hati yang bersih.
✅ Syekh Naraqi (Jami’ al-Sa’adat)
•Mengatakan bahwa orang yang ingin mencapai hakikat puasa di Ramadan harus terlebih dahulu menyucikan dirinya di bulan Sya’ban.
✅ Imam Khomeini (Tafsir Ruhul Ma’arif)
•Mengajarkan bahwa Sya’ban adalah waktu yang tepat untuk menyingkirkan kegelapan hati dengan amal baik, istighfar, dan ibadah malam.
9. Bulan Cahaya Rahmat dan Keberkahan Ilahi
Ayat terkait:”Telah datang kepadamu cahaya dan kitab yang menerangkan (Al-Qur’an).”(QS. Al-Ma’idah: 15)
✅ Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan)
•Menghubungkan bulan Sya’ban dengan “cahaya” yang disebut dalam ayat ini, karena Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulan Allah. Barang siapa yang mencintai bulanku, aku akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat.” (Iqbal al-A’mal, 685)
✅ Syekh Al-Faidh Al-Kasyani (Tafsir Al-Safi)
•Menjelaskan bahwa orang yang mengisi bulan Sya’ban dengan amal saleh akan mendapatkan cahaya hati yang akan membimbingnya di dunia dan akhirat.
10. Bulan Persiapan untuk Mendapatkan Ilmu Laduni dan Hikmah
Ayat terkait:”Dan bertakwalah kepada Allah, maka Allah akan mengajarkan kepadamu.”
(QS. Al-Baqarah: 282)
✅ Allamah Hilli (Tafsir Nur al-Anwar)
•Mengatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan untuk mempersiapkan diri menerima ilmu laduni dan hikmah, karena orang yang mendekat kepada Allah di bulan ini akan diberi pemahaman lebih dalam tentang agama.
✅ Syekh Anshari (Tafsir Asrar al-Shiyam)
•Menjelaskan bahwa banyak wali Allah mendapatkan pencerahan spiritual dan ilmu hakikat di bulan Sya’ban, karena ini adalah waktu terbaik untuk mendapatkan ilmu dari Allah.
Kesimpulan Tambahan Makna Sya’ban Menurut Mufasir Syiah
✅ Bulan Sya’ban adalah bulan munajat dan kedekatan dengan Allah (QS. Al-Baqarah: 186).
✅ Bulan ini adalah bulan kelahiran Imam Mahdi (as), pemimpin akhir zaman (QS. Al-Qashash: 5).
✅ Bulan penyucian diri sebelum memasuki Ramadan (QS. Al-A’la: 14).
✅ Bulan cahaya rahmat dan keberkahan bagi orang yang mencintai Rasulullah ﷺ (QS. Al-Ma’idah: 15).
✅ Bulan persiapan untuk menerima ilmu laduni dan hikmah (QS. Al-Baqarah: 282).
Kesimpulan Akhir
Menurut para mufasir Syiah, bulan Sya’ban bukan hanya bulan biasa, tetapi bulan persiapan spiritual, pembersihan diri, pengampunan, dan kedekatan dengan Rasulullah ﷺ serta Imam Mahdi (as). Barang siapa yang menghidupkan bulan ini dengan ibadah, Allah akan membimbingnya dengan cahaya dan ilmu di dunia serta akhirat.
*Penulis adalah Pelayan Pesantren Pertanian dan Pengamalan Al-Quran
*Penulis adalah Pelayan Pesantren Pertanian dan Pengamalan Al-Quran
Comments (0)
There are no comments yet