Tesla Pecah, Ada Potensi Elon Musk Didepak

M. Gazali - Bisnis
13 June 2024 10:32
Tesla (dok Tesla)

JAKARTA -- Elon Musk berhasil "memecah belah" para pemegang saham utama Tesla dan investor ritel mereka.

 

Pemegang saham utama Tesla tampak terpecah soal keputusan pemberian paket gaji US$ 56 miliar (Rp 912 triliun) untuk Elon Musk. Ada beberapa yang setuju, namun ada pula yang menentang.

 

Di satu sisi, perusahaan juga mencari dukungan dari investor ritel yang hanya menyumbang persentase kecil dari basis kepemilikan produsen mobil listrik tersebut.

 

Menurut para ahli, para investor kecil ini cenderung mendukung manajemen yang mau membayar paket gaji jumbo ke Elon Musk. Namun, rata-rata mereka tak mau repot memberikan suara.

 

Pertemuan tahunan perusahaan pada 13 Juni nanti akan menjadi referendum mengenai kepemimpinan Musk, menyusul keputusan pengadilan Delaware yang membatalkan paket gaji yang besar bagi dirinya.

 

Perusahaan telah meminta investor untuk memberikan suara dan menegaskan kembali pilihannya. Jika banyak suara yang setuju, Musk akan mengendalikan lebih dari 20% perusahaan.

 

Tesla juga mengusulkan untuk kembali ke Texas daripada di Delaware dan memilih kembali dua direktur, termasuk saudara laki-laki Musk, Kimbal.

 

Meskipun banyak sekali hal-hal yang harus dipilih, Tesla hanya fokus pada pemungutan suara dan perpindahan ke Texas demi berkelanjutan kepada pemegang saham kecil yang mencakup situs web, keterlibatan dengan influencer online, dan tur pabrik untuk beberapa pemilih.

 

Melansir dari Reuters, para investor besar telah mengirimkan sinyal yang beragam. Seperti T. Rowe Price yang mengatakan paket tersebut menunjukkan "keselarasan yang kuat" dengan kepentingan investor.

 

Baca juga:
Mentan Amran Berambisi Tingkatkan Produksi Jagung NTB secara Eksponensial

Namun Sistem Pensiun Pegawai Negeri California mengatakan mereka kemungkinan akan menentang gaji Musk karena tidak sepadan dengan kinerja Tesla, dan dana kekayaan negara Norwegia menentang paket gaji tersebut.

 

Meskipun memiliki beragam pendapat, para ahli mengatakan, bahwa sifat baik dan ramah CEO memengaruhi pendapat banyak investor kecil di Tesla.

 

"Orang itu akhirnya melipatgandakan investasi saya dan dia tidak diberi apa-apa? Kelihatannya tidak benar atau adil," kata Andrew Theyken Bench, seorang investor yang memiliki kurang dari 5.000 saham Tesla, yang melakukan pemungutan suara melalui kuasa dengan manajemen

 

Dalam sebuah postingan di platform media sosialnya X, Musk menulis "sejauh ini, sekitar 90% pemegang saham ritel yang memberikan suara mendukung kedua resolusi tersebut," yang tampaknya termasuk resolusi gaji untuk dirinya.

 

Bruce Goldfarb, presiden Okapi Partners, pengacara yang tidak terlibat dalam pemungutan suara ini, mengatakan dukungan 90% dari investor ritel akan menjadi "normal" karena kategori tersebut umumnya menguntungkan manajemen. Namun, investor kecil biasanya tidak mau memilih, sehingga menimbulkan tantangan bagi Tesla.

 

Menurut perusahaan pemrosesan suara Broadridge, investor kecil hanya memberikan suara sekitar 30% dari saham mereka pada 2023, dibandingkan dengan 80% investor institusi.

 

"Pemegang saham ritel sangat apatis meskipun mereka mendukung," kata Goldfarb.

 

Topik keadilan bagi Musk adalah inti dari kampanye untuk pemungutan suara di perusahaan mobil listrik itu. Ketua Robyn Denholm menggambarkan pemungutan suara tersebut tentang "keadilan, rasa hormat, dan masa depan Tesla." Ia juga memperingatkan Musk memiliki keterbatasan waktu dan beragam kepentingan.

 

"Kami ingin ide-ide itu, energi itu, dan waktu itu ada di Tesla, demi keuntungan Anda, pemilik kami. Namun hal itu membutuhkan rasa hormat timbal balik," tulisnya dalam surat tertanggal 5 Juni. Perwakilan Tesla menolak berkomentar.


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment