Starbucks
JAKARTA - Starbucks salah satu produk yang diserukan untuk diboikot karena dituding pro Israel yang sedang terus gempur Jalur Gaza, Palestina. Manajemen pun buka suara.
Dalam pernyataan resminya yang diperbarui Oktober 2023, Starbucks Indonesia menyatakan perusahaan tidak mendukung berbagai tindakan yang mengandung kebencian dan kekerasan. Pihaknya menyampaikan simpati bagi mereka yang menjadi korban dan terkena dampak akibat aksi keji yang terjadi di Timur Tengah.
Manajemen juga mengklaim Starbucks dan mantan presiden perusahaan Howard Schultz tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel maupun Angkatan Darat Israel. Hal ini sebagai bentuk komitmen dari perusahaan yang menyatakan telah dan tetap menjadi organisasi non-politik.
"Baik Starbucks maupun mantan pemimpin, presiden, dan CEO perusahaan, Howard Schultz, tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel dengan cara apa pun," tulis Starbucks.
Baca juga:
Patrick Walujo Borong Saham GOTO Rp 10 Miliar Dinilai Bantu Dongkrak Pasar
Manajemen juga mengklaim bahwa Starbucks tidak pernah mengirimkan keuntungannya kepada pemerintah Israel atau tentara Israel. Sebagai perusahaan publik, pihaknya diwajibkan untuk menyampaikan setiap pemberian perusahaan setiap tahun melalui proxy statement.
"Rumor bahwa Starbucks atau Howard memberikan dukungan keuangan kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel adalah tidak tepat," ucapnya.
Sebagai informasi, kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tersebut memiliki gerai yang tersebar di 86 pasar, termasuk lebih dari 1.900 toko di 11 wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara yang mempekerjakan lebih dari 19 ribu partner (sebutan untuk karyawan) yang mengenakan green apron. Starbucks memutuskan untuk membubarkan kemitraannya di Israel pada 2003. (*)
Comments (1)
Incredible quest there. What occurred after? Good luck! https://Zeleniymis.COM.Ua/
Reply