Sejarah Berubah? Bukti Alfabet Tertua Ditemukan di Antara Harta Karun Makam Kuno di Suriah
Silinder tanah liat kecil berukir simbol-simbol yang diperkirakan sebagai huruf. Kredit : Glenn Schwartz, Universitas Johns Hopkins (Nature)
U-MetaNews -- Berdasarkan sebuah analisis, silinder tanah liat yang digali dari sebuah makam di Suriah dan diperkirakan berasal dari 4.400 tahun lalu dianggap sebagai penulisan alfabet paling awal yang diketahui.
Makam tersebut ditemukan di Umm el-Marra dekat Aleppo pada tahun 2004 dan berisi sisa-sisa jasad manusia serta benda-benda lain dari Zaman Perunggu Awal (2600–2150 SM). Benda-benda terdiri dari empat silinder tanah liat, masing-masing seukuran jari, yang diukir dengan delapan simbol berbeda.
“Prasasti-prasasti ini mungkin memunculkan kembali gagasan di mana wilayah yang pertama kali memiliki alfabet," kata Chris Dobbs-Allsopp, yang mempelajari Perjanjian Lama dan bahasa Semit di Seminari Teologi Princeton di New Jersey.
Arkeolog Glenn Schwartz di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, Maryland, yang ikut memimpin penggalian dan menganalisis prasasti tersebut, menunjukkan bahwa simbol-simbol tersebut mewakili bunyi yang sesuai dengan huruf a, i, k, l, n, s, dan y.
Karakter-karakter tersebut memang berbeda dari bahasa yang dikenal selama ini, tetapi Schwartz membandingkannya dengan karakter yang digunakan dalam bahasa-bahasa Semit Barat — termasuk bentuk-bentuk kuno dan modern dari bahasa Ibrani, Aram, dan Arab — untuk menguraikannya. Prasasti-prasasti tersebut mungkin merupakan nama-nama orang atau label dari benda-benda yang berada di dalam makam, kata Schwartz, yang mempresentasikan temuannya pada pertemuan tahunan American Society of Overseas Research di Boston, Massachusetts, pada tanggal 21 November.
Para arkeolog menemukan silinder-silinder itu pada salah satu dari sepuluh makam di Umm el-Marra. Area pemakaman itu juga berisi perhiasan emas, bejana perak, sisir gading, dan tembikar. "Dilihat dari isinya, makam-makam ini kemungkinan milik orang dengan status sosial tertinggi zaman itu," kata Schwartz dalam pertemuan itu.
Silinder-silinder tersebut masing-masing setebal satu sentimeter dan panjang 4,7 sentimeter dengan lubang kecil di sepanjang bagiannya. Pada tahun 2021, dengan menggunakan penanggalan radiokarbon, Schwartz dan timnya menentukan bahwa tabung-tabung tersebut berasal dari sekitar tahun 2400 SM . "500 tahun lebih awal dari prasasti alfabet awal lainnya yang kita ketahui selama ini. Sangat mengejutkan," kata Dobbs-Allsopp.
Sebelum penemuan ini, aksara dari tahun 1900 SM di Mesir dianggap sebagai tulisan alfabet tertua. Aksara ini mengubah hieroglif menjadi huruf alfabet bahasa Semit Barat. Hieroglif tidak dianggap sebagai alfabet karena aksara ini terutama menggunakan gambar untuk mewakili kata-kata utuh, bukan terdiri dari serangkaian huruf yang masing-masing memiliki bunyi tertentu.
Baca juga:
Kirim Jet Tempur ke Ukraina, Menhan Slovakia Tuding Pendahulunya Berkhianat
Simbol-simbol tersebut muncul sebanyak 11 kali pada silinder dan beberapa di antaranya berulang. Hal ini merupakan bukti bahwa simbol-simbol tersebut mungkin merupakan bagian dari alfabet.
Dua dari empat silinder tampaknya memiliki urutan yang sama, diakhiri dengan simbol yang sama dan tidak terputus pada ujung-ujungnya. Semakin panjang urutan simbol, semakin besar kemungkinan simbol tersebut merupakan tulisan kata daripada sebagai simbol-simbol non-linguistik, kata Schwartz.
Spesialis bahasa Semit Theodore Lewis di Johns Hopkins, yang bekerja dengan Schwartz, menduga bahwa satu urutan kata tersebut dapat diterjemahkan menjadi 'sl'nw', mungkin merujuk pada kata Sillunu yang bermakna batu. Kata ini juga ditemukan dalam teks di situs Ugarit, kota kuno di pantai Suriah.
Schwartz berpendapat bahwa prasasti tersebut mungkin menggambarkan benda-benda di dalam makam atau menyebutkan siapa pemiliknya. "Jika silinder Umm el-Marra merupakan tanda atau label, ini menunjukkan adanya kesesuaian antara tulisan dengan kebutuhan administratif yang meningkat di saat itu," katanya dalam pertemuan tersebut.
Analisis ini juga menimbulkan pertanyaan apakah pencipta silinder tersebut dipengaruhi oleh hieroglif Mesir atau apakah orang-orang tersebut yang telah mengembangkan alfabet secara mandiri di kawasan Levant. Levant adalah istilah pada akhir abad ke-15 yang merujuk pada Kawasan Mediterania yang terletak di sebelah timur Italia, terutama wilayah pesisir dan kepulauan Asia Kecil, Suriah, dan Lebanon (red).
Terdapat dua karakter menyerupai hieroglif, dan Schwartz berpendapat bahwa orang-orang di Umm el-Marra yang membuat silinder tersebut mungkin pernah memiliki kontak langsung dengan hieroglif Mesir melalui jalur perdagangan.
Jika tanda-tandanya mirip dengan yang digunakan dalam sistem Mesir, “maka akan menjadi suatu kebetulan yang berlebihan jika penemuan aksara alfabet tersebut tidak memiliki hubungan satu sama lain”, kata Dobbs-Allsopp.
Schwartz berharap bahwa pada penelitian yang akan datang makna simbol-simbol tersebut dapat terungkap dan membantu memecahkan misteri kapan alfabet pertama kali berkembang. (Nature)
Comments (0)
There are no comments yet