Salah satu hal yang paling menghalangi rezeki adalah mengambil hak orang lain
Penulis: Rahman Dahlan
Kandidat Doktor Universitas Al-Mustafa, QOM
Menurut ajaran Ahlul Bait dan para Imam Maksum, terdapat beberapa hal yang dapat menghalangi rezeki seseorang. Berdasarkan riwayat-riwayat dari para Imam, beberapa di antaranya adalah:
1. Dosa dan Maksiat
Dosa-dosa yang dilakukan seseorang dapat menghalangi rezeki. Imam Ali bin Abi Thalib pernah bersabda:
"Tinggalkan dosa, karena dosa menghalangi rezeki."
Ini menunjukkan bahwa perilaku maksiat dapat memutus aliran rezeki dari Allah SWT.
2. Tidak Bersyukur
Tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Allah juga dianggap sebagai penghalang rezeki. Imam Ja'far Ash-Shadiq mengatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan rezeki adalah dengan bersyukur atas nikmat yang sudah ada.
3. Bakhil (Kikir)
Kikir atau tidak mau berbagi rezeki dengan orang lain dianggap sebagai penghalang rezeki. Dalam riwayat Imam Ali, beliau menegaskan bahwa dengan bersedekah, pintu rezeki akan terbuka, dan sebaliknya, kebakhilan menghalangi rezeki.
4. Memutuskan Silaturahmi
Memutus hubungan keluarga atau silaturahmi adalah salah satu penyebab terhalangnya rezeki. Imam Muhammad Al-Baqir pernah berkata: "Seseorang yang memutuskan hubungan silaturahmi, maka pintu rezekinya akan tertutup."
5. Tidak Menunaikan Hak Orang Lain
Imam Ja'far Ash-Shadiq menjelaskan bahwa orang yang menahan hak orang lain atau melakukan kezaliman terhadap orang lain, khususnya dalam hal harta, dapat membuat rezekinya terhalang.
6. Mengabaikan Doa dan Istighfar
Imam Ali Zainal Abidin mengingatkan bahwa berdoa dan beristighfar adalah kunci untuk membuka pintu rezeki. Seseorang yang jarang berdoa atau beristighfar bisa jadi menghalangi dirinya dari aliran rezeki.
7. Malas dan Tidak Berusaha
Islam mengajarkan pentingnya usaha dan bekerja keras. Imam Ali berkata: "Barangsiapa yang malas dan tidak mau bekerja, maka rezeki akan jauh darinya."
8. Tidak Menyempurnakan Wudhu
Dalam riwayat dari Imam Ja'far Ash-Shadiq, disebutkan bahwa tidak menyempurnakan wudhu juga dapat menjadi penyebab berkurangnya rezeki. Ketelitian dan kesempurnaan dalam wudhu adalah bagian dari menjaga ibadah yang baik.
9. Berbicara Kotor atau Menyakiti Hati Orang Lain
Imam Ja'far Ash-Shadiq juga mengingatkan bahwa lidah yang sering digunakan untuk berkata buruk atau menyakiti hati orang lain bisa menjadi penghalang rezeki.
10. Menunda-nunda Shalat
Menunda-nunda pelaksanaan shalat tanpa alasan yang benar dianggap dapat menghalangi rezeki. Imam Ja'far Ash-Shadiq berkata: "Orang yang meremehkan shalatnya dan menundanya tanpa alasan yang benar, maka Allah akan menghalangi rezeki darinya."
11. Zina dan Perbuatan Tidak Bermoral
Imam Ali bin Abi Thalib pernah menyebutkan bahwa perbuatan zina dan tindakan tidak bermoral adalah penyebab datangnya kemiskinan dan terhalangnya rezeki. Perilaku ini dianggap mencabut berkah dari kehidupan seseorang.
12. Berlaku Zalim dan Menzalimi Orang Lain
Dalam ajaran Islam, kezaliman adalah tindakan yang sangat tercela. Imam Ali berkata: "Barang siapa menzalimi orang lain, maka Allah akan mengurangi rezekinya." Keadilan dalam hubungan antar manusia sangat dijaga dalam Islam, dan menzalimi orang lain bisa membuat seseorang terputus dari rahmat Allah, termasuk dalam hal rezeki.
13. Tidak Berinfak dan Bersedekah
Islam sangat menekankan pentingnya berbagi rezeki dengan sesama. Dalam riwayat Imam Hasan Al-Askari, disebutkan bahwa menahan diri dari berinfak dan bersedekah dapat menjadi penyebab rezeki menjadi seret, sedangkan orang yang suka bersedekah akan dilapangkan rezekinya oleh Allah SWT.
14. Mengabaikan Hak-hak Allah dalam Harta
Imam Musa Al-Kazim pernah mengatakan bahwa orang yang mengabaikan hak-hak Allah dalam hartanya, seperti tidak mengeluarkan zakat dan infak, akan mengalami kesempitan rezeki. Zakat adalah hak Allah dan para mustahik yang harus ditunaikan dari rezeki yang diperoleh.
15. Mengabaikan Orang Tua
Salah satu penyebab berkurangnya rezeki menurut riwayat Ahlul Bait adalah mengabaikan atau memperlakukan orang tua dengan buruk. Imam Ali bin Musa Ar-Ridha menjelaskan bahwa birrul walidain (berbakti kepada orang tua) dapat membuka pintu-pintu rezeki, sementara berbuat buruk kepada mereka menutup pintu-pintu rezeki.
16. Tidak Berbuat Baik kepada Sesama
Imam Ja'far Ash-Shadiq menjelaskan bahwa kebaikan hati dan sikap baik kepada sesama adalah kunci bagi kelancaran rezeki. Sebaliknya, orang yang sombong dan bersikap buruk kepada orang lain akan menemukan rezekinya terhalang.
17. Mengabaikan Pekerjaan yang Halal
Imam Ali mengingatkan tentang pentingnya mencari nafkah dari sumber yang halal. Mencari rezeki dari sumber haram seperti riba, penipuan, atau praktik bisnis yang tidak jujur akan menyebabkan berkah rezeki hilang. Sumber yang halal adalah kunci dalam menjaga kelangsungan rezeki yang baik.
18. Kecurangan dalam Timbangan atau Ukuran
Imam Muhammad Al-Baqir menegaskan bahwa kecurangan dalam timbangan atau ukuran ketika bertransaksi dapat menghilangkan keberkahan rezeki. Allah SWT mengutuk tindakan seperti ini karena merugikan orang lain dan merusak tatanan sosial yang adil.
19. Mengabaikan Kewajiban kepada Anak Yatim dan Kaum Lemah
Dalam ajaran Ahlul Bait, memperhatikan hak-hak anak yatim, kaum miskin, dan orang-orang yang membutuhkan adalah bentuk tanggung jawab sosial yang besar. Imam Ali berkata bahwa mengabaikan hak-hak mereka, atau menzalimi mereka, adalah salah satu penyebab tertutupnya pintu-pintu rezeki.
20. Meremehkan Nasihat dan Tuntunan Agama
Imam Ali Zainal Abidin dalam salah satu doanya menekankan pentingnya tunduk kepada nasihat dan tuntunan agama. Meremehkan ajaran agama atau mengabaikan nasihat dari Al-Qur'an dan hadis bisa menyebabkan kesempitan rezeki karena seseorang tidak lagi berada dalam naungan petunjuk ilahi.
21. Mengabaikan Akhlak yang Baik dalam Kehidupan Sehari-hari
Akhlak yang baik dalam bermuamalah (interaksi sosial) merupakan salah satu kunci kelapangan rezeki. Imam Ja'far Ash-Shadiq berkata bahwa perilaku yang baik kepada tetangga, teman, dan orang-orang di sekitar adalah sebab keberkahan rezeki. Sebaliknya, akhlak buruk dalam interaksi sosial dapat menyebabkan rezeki tertutup.
22. Memakan Harta Haram
Dalam ajaran Islam, harta haram adalah penyebab terbesar hilangnya keberkahan dalam rezeki. Imam Ja'far Ash-Shadiq pernah menegaskan bahwa barang siapa yang memakan harta yang haram, rezekinya akan menyempit dan keberkahannya akan dihilangkan oleh Allah. Harta yang diperoleh dengan cara yang tidak sah seperti mencuri, menipu, atau hasil riba akan menyebabkan hilangnya rahmat dari rezeki.
23. Sikap Sombong dan Angkuh
Sikap sombong atau angkuh adalah perilaku yang dapat memutuskan rahmat Allah, termasuk dalam hal rezeki. Imam Ali bin Abi Thalib pernah berkata: "Kesombongan menghancurkan rezeki, seperti api membakar kayu." Hal ini menunjukkan bahwa orang yang sombong dan tidak rendah hati akan terhalang dari rezeki yang berkah.
24. Meninggalkan Tawakkal (Berserah Diri kepada Allah)
Dalam ajaran Islam, tawakkal atau berserah diri kepada Allah setelah berusaha adalah kunci penting dalam mendatangkan rezeki. Imam Musa Al-Kazim pernah mengingatkan bahwa orang yang tidak bertawakkal kepada Allah dan hanya mengandalkan kemampuannya sendiri bisa terhalang dari rezeki yang seharusnya diperolehnya. Tawakkal memberikan dimensi spiritual dalam usaha mencari rezeki.
25. Tidak Menjaga Keluarga dengan Baik
Imam Ali Zainal Abidin mengingatkan pentingnya menjaga keluarga dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab. Meremehkan tanggung jawab terhadap keluarga, seperti mengabaikan kebutuhan mereka, bisa menjadi penyebab hilangnya keberkahan dalam rezeki. Sebaliknya, menjaga keharmonisan dalam keluarga adalah salah satu jalan untuk mendatangkan rezeki.
Baca juga:
Presiden Jokowi Resmikan Rekonstruksi Bandara Mutiara SIS Al-Jufri dan Tiga Bandara Lainnya
26. Mencari Rezeki dengan Cara yang Tidak Jujur
Imam Muhammad Al-Baqir menekankan pentingnya kejujuran dalam bekerja dan mencari nafkah. Orang yang berbuat curang, menipu, atau mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar akan mengalami kesempitan dalam rezekinya. Rezeki yang diperoleh dengan cara yang tidak jujur tidak akan mendatangkan kebahagiaan dan sering kali cepat hilang.
27. Mengabaikan Kewajiban Menjaga Amanah
Amanah adalah salah satu konsep penting dalam Islam, dan menjaga amanah adalah bagian dari akhlak yang baik. Imam Ali bin Abi Thalib mengingatkan bahwa siapa saja yang mengkhianati amanah akan terhalang dari rezeki. Menjaga amanah dalam pekerjaan, keluarga, dan kehidupan sehari-hari akan mendatangkan keberkahan dalam rezeki.
28. Tidak Menghormati Tamu
Menghormati tamu adalah salah satu akhlak mulia yang sangat dianjurkan oleh Ahlul Bait. Imam Ja'far Ash-Shadiq berkata: "Barang siapa yang menghormati tamunya, maka Allah akan memperbanyak rezekinya." Sebaliknya, meremehkan tamu atau bersikap kasar terhadap tamu bisa menjadi penghalang rezeki. Kehadiran tamu dalam rumah sering kali membawa berkah dari Allah.
29. Memperbanyak Janji tapi Tidak Memenuhinya
Imam Ali bin Abi Thalib juga pernah mengingatkan tentang bahaya memperbanyak janji namun tidak memenuhinya. Menjaga janji adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan spiritual, dan orang yang sering mengingkari janji bisa kehilangan kepercayaan dan rahmat Allah, termasuk dalam hal rezeki.
30. Tidak Menghormati Orang Tua
Imam Musa Al-Kazim berkata: "Barang siapa yang tidak menghormati orang tuanya, maka ia akan terhalang dari rezeki." Berbakti kepada orang tua adalah salah satu kewajiban utama dalam Islam, dan seseorang yang berbuat baik kepada orang tuanya akan dilapangkan rezekinya oleh Allah SWT.
31. Melupakan Kematian dan Akhirat
Imam Ali bin Abi Thalib pernah menyebutkan bahwa melupakan kematian dan akhirat bisa menyebabkan hilangnya keberkahan dalam hidup. Orang yang selalu ingat bahwa hidup ini sementara dan mengingat akhirat akan selalu menjaga perilakunya, sehingga hidupnya akan diberkahi dengan rezeki yang melimpah.
32. Tidak Menjaga Kehormatan Diri
Imam Ja'far Ash-Shadiq menekankan pentingnya menjaga kehormatan diri, baik dalam perbuatan maupun perkataan. Orang yang tidak menjaga kehormatan dirinya dan terlibat dalam perilaku yang tidak bermoral bisa menyebabkan hilangnya keberkahan dalam hidup, termasuk dalam hal rezeki.
33. Menghina atau Merendahkan Orang Lain
Menghina atau merendahkan orang lain dianggap sebagai salah satu dosa besar dalam Islam. Imam Ali bin Abi Thalib berkata: "Jangan merendahkan orang lain, karena hal itu bisa menjadi sebab tertutupnya pintu-pintu rezeki." Sikap rendah hati dan menghormati orang lain adalah bagian dari akhlak mulia yang mendatangkan rahmat dan keberkahan dari Allah.
34. Kurang Berdoa dan Memohon kepada Allah
Salah satu cara untuk melancarkan rezeki adalah dengan memperbanyak doa dan memohon kepada Allah SWT. Imam Ali Zainal Abidin menyebutkan bahwa orang yang jarang berdoa bisa kehilangan keberkahan dalam hidupnya, termasuk dalam hal rezeki. Doa adalah salah satu cara untuk memperkuat hubungan dengan Allah dan memohon kelapangan rezeki.
35. Kebohongan
Imam Ali bin Abi Thalib berkata: "Kebohongan adalah penyebab hilangnya keberkahan dalam rezeki." Kebohongan merusak kepercayaan di antara manusia, dan dalam hubungan sosial, orang yang tidak jujur akan dijauhi oleh orang lain, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh rezeki yang halal dan berkah.
36. Tidak Mencari Rezeki yang Halal
Imam Ja'far Ash-Shadiq menekankan pentingnya mencari nafkah dari cara yang halal. Beliau menyebutkan bahwa orang yang mencari rezeki melalui cara yang haram atau meragukan akan dihalangi dari keberkahan rezeki. Usaha untuk mencari rezeki yang halal, meskipun terlihat sulit, justru akan mendatangkan rezeki yang penuh berkah dan ketenangan jiwa.
37. Malas dan Enggan Bekerja
Ahlul Bait mengajarkan pentingnya bekerja keras dan tidak bergantung sepenuhnya pada orang lain. Imam Ali bin Abi Thalib berkata: "Kemalasan membawa kemiskinan dan menghilangkan rezeki." Orang yang tidak mau berusaha atau hanya berharap pada orang lain akan sulit mendapatkan rezeki yang mencukupi, dan keberkahan dalam hidupnya juga akan berkurang.
38. Mengabaikan Keluarga dan Anak-anak
Imam Musa Al-Kazim mengajarkan bahwa salah satu penyebab terhalangnya rezeki adalah mengabaikan tanggung jawab terhadap keluarga dan anak-anak. Keluarga adalah amanah yang harus dijaga dengan baik, dan memenuhi kebutuhan mereka dengan penuh tanggung jawab akan mendatangkan keberkahan dan kelapangan rezeki.
39. Bersikap Iri dan Dengki
Imam Ali bin Abi Thalib pernah berkata: "Iri dan dengki memakan amal kebaikan seperti api memakan kayu." Perasaan iri terhadap orang lain bisa menghalangi seseorang dari rezeki yang datang dari Allah. Orang yang selalu iri akan sulit bersyukur atas apa yang sudah dimilikinya, sehingga rezekinya menjadi terbatas.
40. Kurang Bersabar
Imam Ja'far Ash-Shadiq mengingatkan bahwa kesabaran adalah kunci dalam menghadapi kesulitan hidup, termasuk masalah rezeki. Orang yang tidak bersabar dan selalu merasa tergesa-gesa bisa terhalang dari rezeki yang seharusnya mereka dapatkan. Allah SWT menguji hambanya dengan berbagai cara, dan kesabaran dalam menghadapi ujian akan mendatangkan rezeki di waktu yang tepat.
41. Meremehkan Amal Ibadah
Imam Ali bin Abi Thalib berkata: "Amal ibadah yang diabaikan akan mengurangi keberkahan rezeki." Orang yang mengabaikan ibadah, seperti shalat, puasa, dan amal kebaikan lainnya, bisa kehilangan keberkahan dalam hidupnya, termasuk dalam hal rezeki. Ibadah adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meminta pertolongan-Nya.
42. Menunda-nunda Kebaikan
Imam Muhammad Al-Baqir menegaskan pentingnya tidak menunda-nunda untuk berbuat kebaikan. Orang yang menunda amal kebaikan atau menahan diri dari berbuat baik akan menemukan bahwa rezekinya menjadi seret. Amal kebaikan yang dilakukan dengan segera dan tulus justru membuka pintu-pintu rezeki.
43. Mengambil Hak Orang Lain
Salah satu hal yang paling menghalangi rezeki adalah mengambil hak orang lain. Imam Ja'far Ash-Shadiq berkata: "Barang siapa yang merampas hak orang lain, maka rezekinya akan hilang." Pengambilan hak orang lain, seperti dalam hal harta, jabatan, atau kesempatan, akan menyebabkan hilangnya rahmat Allah.
44. Memutus Harapan kepada Allah
Imam Ali bin Abi Thalib pernah mengingatkan bahwa putus asa terhadap rahmat Allah adalah salah satu dosa besar. Orang yang tidak lagi berharap kepada Allah dan merasa bahwa rezekinya tidak akan datang akan terhalang dari rahmat dan keberkahan rezeki. Sebaliknya, sikap optimisme dan selalu berharap kepada Allah adalah kunci kelapangan rezeki.
45. Tidak Berwudhu dengan Baik
Imam Ja'far Ash-Shadiq mengajarkan bahwa berwudhu dengan sempurna adalah bagian dari menjaga kebersihan dan keberkahan. Orang yang meremehkan wudhu, atau tidak menyempurnakannya, bisa terhalang dari rezeki. Berwudhu dengan baik tidak hanya menjaga kebersihan fisik, tetapi juga spiritual.
46. Memutuskan Silaturahmi dengan Keluarga
Imam Muhammad Al-Baqir menyebutkan bahwa menjaga hubungan silaturahmi dengan keluarga adalah salah satu cara untuk melapangkan rezeki. Sebaliknya, orang yang memutuskan silaturahmi dengan keluarga atau saudara akan mengalami kesulitan dalam rezekinya.
47. Kurang Bertawakal kepada Allah
Imam Musa Al-Kazim menekankan bahwa bertawakal kepada Allah setelah berusaha adalah kunci kelancaran rezeki. Orang yang tidak bertawakal kepada Allah atau hanya mengandalkan usahanya sendiri tanpa mengaitkan hasil kepada Allah bisa terhalang dari rezeki yang berkah.
48. Mengabaikan Kewajiban Zakat
Imam Ali bin Abi Thalib berkata: "Zakat adalah pembersih harta dan pelindung rezeki." Orang yang enggan membayar zakat akan menemukan bahwa rezekinya semakin sempit. Zakat adalah kewajiban yang harus ditunaikan agar harta menjadi berkah dan pintu rezeki tetap terbuka.
49. Tidak Memperhatikan Kebersihan Diri dan Lingkungan
Imam Ja'far Ash-Shadiq mengajarkan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan dapat mendatangkan keberkahan rezeki. Orang yang hidup dalam kekotoran atau tidak memperhatikan kebersihan akan kehilangan keberkahan rezeki.
50. Mengabaikan Hak Orang Fakir dan Miskin
Imam Ali bin Abi Thalib pernah mengingatkan bahwa orang yang mengabaikan hak fakir miskin dalam hartanya akan menemukan bahwa rezekinya berkurang. Fakir miskin memiliki hak dalam harta orang kaya, dan menunaikan hak-hak mereka dengan sedekah adalah jalan untuk melapangkan rezeki.
Comments (0)
There are no comments yet