Kolom: Makna Bismillah (Bagian- 5/Terakhir)
Dengan Bismillah, segala tindakan menjadi lebih bermakna, terlindungi, dan diberkahi oleh Allah.
Penulis: Muhammad Taufiq Ali Yahya
Pelayan Pesantren Pertanian dan Pengamalan Al-Quran
Cerita yang berkaitan dengan Bismillahirrahmanirrahim dari berbagai sumber dalam Islam, yang mencerminkan keberkahan, kekuatan, dan makna spiritual dari kalimat ini:
1. Nabi Sulaiman dan Surat kepada Ratu Balqis
Salah satu kisah terkenal dalam Al-Qur’an yang mencantumkan Bismillahirrahmanirrahim adalah ketika Nabi Sulaiman (as) mengirimkan surat kepada Ratu Balqis. Dalam surat tersebut, Nabi Sulaiman menulis, “Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan isinya: ‘Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,’” (QS. An-Naml: 30). Penggunaan “Bismillah” oleh Nabi Sulaiman menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan atas nama Allah akan membawa keberkahan dan ketundukan, termasuk dalam dakwahnya kepada Ratu Balqis.
2. Nabi Nuh dan Bahtera
Ketika Nabi Nuh (as) membuat bahtera untuk menyelamatkan umatnya dari banjir besar yang akan datang, ia memulai perjalanannya dengan membaca “Bismillah”. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Dan dia (Nuh) berkata: ‘Naiklah ke dalamnya (bahtera), dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.’ Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Hud: 41). Ini menunjukkan bahwa keberkahan dalam setiap tindakan besar harus dimulai dengan menyebut nama Allah.
3. Nabi Muhammad dan Syahadat Abu Thalib
Abu Thalib meyakini saat mengucapkan ; “Bismillahirrahmanirrahim”, di akhir hayatnya sebagai bentuk pengakuan terhadap keesaan Allah dan kasih sayang-Nya.
4. Kisah Imam Ali dan Pembebasan Benteng Khaibar
Dalam perang Khaibar, benteng musuh sangat kuat dan sulit ditembus. Setelah beberapa upaya gagal, Imam Ali (as) diberi tanggung jawab untuk memimpin pasukan Muslim.
Sebelum memulai serangan, Imam Ali membaca “Bismillahirrahmanirrahim”, dengan keyakinan penuh pada Allah. Dengan keberkahan kalimat ini, ia berhasil mengalahkan musuh dan membuka pintu benteng yang kuat hanya dengan kekuatan tangannya.
5. Rasulullah dan Sebuah Telaga di Gurun
Diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW dan para sahabat dalam perjalanan melewati gurun dan kehabisan air.
Rasulullah kemudian memerintahkan para sahabat untuk mencari air, tetapi mereka tidak menemukannya. Lalu Rasulullah mengambil sebuah bejana kecil, mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”, dan menuangkan sedikit air yang ada. Dengan izin Allah, air tersebut terus mengalir dan cukup untuk seluruh rombongan. Kisah ini menunjukkan keajaiban yang terjadi melalui keberkahan “Bismillah.”
6. Imam Hasan dan Imam Husain Belajar dari Nabi Muhammad
Dalam satu riwayat, Imam Hasan dan Imam Husain as cucu Rasulullah SAW, sedang belajar bagaimana berwudu.
Melihat seorang pria tua yang melakukan wudu dengan cara yang salah, mereka tidak ingin langsung menegurnya.
Sebaliknya, mereka meminta orang tua tersebut mengamati mereka saat melakukan wudu dan menyebut Bismillah di awal wudu mereka. Setelah itu, pria tua tersebut menyadari kesalahannya tanpa merasa tersinggung, berkat kebijaksanaan dan keberkahan “Bismillah.”
7. Kisah Seekor Burung Pipit dan Kelembutan Allah
Dalam sebuah kisah dari dunia sufisme, disebutkan bahwa seorang Sufi melihat seekor burung pipit yang membawa setetes air di paruhnya menuju api besar. Ketika ditanya, burung itu menjawab bahwa ia ingin memadamkan api yang besar dengan setetes airnya.
Ketika ditanya bagaimana mungkin setetes air bisa memadamkan api besar, burung itu menjawab, “Aku tahu bahwa air ini tidak cukup, tetapi aku ingin menunjukkan kepada Allah bahwa aku berusaha, dengan mengucap Bismillah.” Kisah ini mengajarkan pentingnya usaha dan niat tulus diiringi dengan keyakinan pada Allah.
8. Utsman bin Affan dan Sumur Ruma
Pada masa kekhalifahan, Utsman bin Affan membeli sebuah sumur milik seorang Yahudi, yang sebelumnya hanya boleh digunakan oleh kaum Muslim dengan membayar mahal. Utsman membeli sumur tersebut dengan harga yang tinggi dan mewakafkannya untuk umat Islam.
Sebelum menyerahkannya, ia membaca ; “Bismillahirrahmanirrahim”, dan niat sumur tersebut untuk kepentingan umat. Dengan berkah kalimat ini, sumur tersebut memberikan manfaat yang sangat besar bagi umat.
9. Kisah Anak Kecil dan Hafalan Al-Qur’an
Diceritakan bahwa seorang anak kecil berhasil menghafal seluruh Al-Qur’an dalam waktu yang singkat.
Ketika ditanya bagaimana ia bisa melakukannya, ia menjawab, “Setiap kali aku memulai hafalan, aku mengucapkan ; “Bismillahirrahmanirrahim”, dan memohon kepada Allah agar memudahkan hafalanku.
Berkat kalimat ini, aku diberi kekuatan untuk menghafal dengan cepat.” Cerita ini menunjukkan kekuatan spiritual dari “Bismillah” dalam mempermudah usaha.
10. Seorang Pemuda dan Pengampunan Allah
Ada kisah tentang seorang pemuda yang hidup dengan banyak dosa, namun di akhir hidupnya ia sangat menyesal. Di saat-saat terakhir, ia menangis dan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”, memohon ampun kepada Allah. Dengan rahmat Allah yang terkandung dalam “Ar-Rahman” dan “Ar-Rahim,” pemuda tersebut mendapatkan pengampunan atas dosa-dosanya dan diterima taubatnya, menunjukkan betapa besar rahmat Allah bagi hamba-Nya yang bertaubat dengan tulus.
Setiap kisah ini mengilustrasikan betapa besar keberkahan dan kekuatan yang terkandung dalam “Bismillahirrahmanirrahim”.
Baik dalam kehidupan para Nabi, sahabat, dan orang-orang saleh, Bismillah selalu menjadi pembuka jalan bagi pertolongan dan rahmat Allah. Ini mengajarkan kita untuk selalu memulai segala sesuatu dengan menyebut nama Allah, karena di dalamnya terdapat rahmat, perlindungan, dan kekuatan yang tak terhingga.
“Bismillahirrahmanirrahim”, dalam tradisi Syiah, yang melibatkan tokoh-tokoh Ahlul Bait dan mencerminkan kekuatan spiritual dari kalimat ini:
1. Imam Ali dan Doa Perlindungan
Imam Ali (a.s.) dikenal karena kedekatannya dengan Allah dan sering memulai segala tindakannya dengan “Bismillahirrahmanirrahim”,
Dalam satu kisah, ketika sedang dalam pertempuran, Imam Ali berhadapan dengan musuh yang sangat kuat. Sebelum memulai pertempuran, ia mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”, dan berdoa kepada Allah untuk perlindungan. Dengan keberkahan nama Allah, Imam Ali as berhasil memenangkan pertempuran tersebut dengan mudah.
2. Kisah Imam Husain as di Karbala
Pada peristiwa Karbala, Imam Husain (a.s.) memulai setiap tindakannya dengan menyebut “Bismillahirrahmanirrahim”,
Sebelum memasuki medan pertempuran, ia membaca Bismillah dan berdoa kepada Allah agar apa yang dia lakukan diterima sebagai pengorbanan suci.
Baca juga:
Pancaran Kebahagiaan Warnai Penerimaan Hadiah Jalan Sehat Satu Putaran
Imam Husain as mengajarkan kepada para pengikutnya untuk senantiasa bertawakkal kepada Allah dan memulai setiap tindakan dengan nama-Nya, meskipun dalam keadaan yang paling sulit sekalipun.
3. Imam Ja’far Ash-Shadiq as dan Muridnya
Imam Ja’far Ash-Shadiq (a.s.), salah satu imam besar dalam tradisi Syiah, suatu ketika ditanya oleh seorang muridnya tentang keberkahan yang terkandung dalam Bismillah.
Imam menjelaskan bahwa “Bismillah” adalah pintu menuju rahmat Allah dan pelindung dari keburukan.
Dalam sebuah kesempatan, Imam menyarankan seorang muridnya untuk membaca Bismillah sebelum memulai suatu pekerjaan penting, dan dengan berkah kalimat itu, pekerjaan murid tersebut berhasil dengan baik.
4. Imam Ali Zainal Abidin dan Tawaf di Ka’bah
Imam Ali Zainal Abidin (a.s.), putra Imam Husain as, sering kali dilihat melakukan tawaf di Ka’bah dengan penuh kekhusyukan. Setiap kali ia memulai satu putaran, ia mengucapkan ; “Bismillahirrahmanirrahim”, sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah. Keberkahan dari kalimat ini membuat tawafnya menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang yang menyaksikannya, dan mereka merasakan ketenangan spiritual hanya dengan mendengar Imam Ali Zainal Abidin mengucapkan “Bismillah”.
5. Keajaiban Imam Musa Al-Kazim dan Rantai Penjara
Ketika Imam Musa Al-Kazim (a.s.) dipenjara oleh khalifah Abbasiyah, beliau selalu memulai harinya dengan membaca ; “Bismillahirrahmanirrahim”,
Suatu hari, ketika rantai-rantai yang mengikat tubuhnya terasa sangat menyakitkan, Imam Musa berdoa dan mengucapkan “Bismillah” dengan penuh keyakinan. Dengan izin Allah, rantai tersebut secara ajaib terlepas, dan meskipun Imam tetap dipenjara, keberkahan “Bismillah” membuat penderitaannya berkurang.
6. Imam Hasan Al-Askari as dan Surat Rahmat
Dalam sebuah kisah, Imam Hasan Al-Askari (a.s.) menerima surat dari seorang pengikutnya yang sedang menghadapi banyak kesulitan hidup. Imam Hasan menjawab surat tersebut dengan tulisan singkat, “Mulailah segala urusanmu dengan “Bismillahirrahmanirrahim.”
Pengikut tersebut mengikuti nasihat Imam dan mendapati bahwa hidupnya berubah menjadi lebih baik, masalah-masalahnya teratasi, dan ia merasa lebih tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
7. Kisah Seorang Sufi Syiah dan Keajaiban Bismillah
Seorang sufi Syiah yang hidup pada zaman dahulu dikenal sering melakukan perjalanan jauh untuk mencari ilmu.
Dalam satu perjalanannya, ia berada di gurun dan hampir mati kehausan. Dengan penuh keyakinan, ia mengucapkan ; “Bismillahirrahmanirrahim”, dan tiba-tiba dihadapannya muncul sumber air kecil. Sufi tersebut minum dan selamat, meyakini bahwa keberkahan “Bismillah” telah menyelamatkan hidupnya.
8. Imam Mahdi afs dan Perlindungan Rahmat Allah
Diriwayatkan bahwa dalam salah satu kemunculan ghaib-nya, Imam Mahdi (a.s.) membantu seorang pengikut yang sedang dikejar oleh musuh-musuhnya. Imam Mahdi menyarankan agar pengikut tersebut terus membaca ; “Bismillahirrahmanirrahim”, dalam hati.
Dengan melakukan itu, pengikut tersebut merasakan perlindungan Allah, dan musuh-musuhnya tidak dapat menemukannya meskipun ia berada di dekat mereka. Keajaiban ini terjadi berkat keberkahan yang terkandung dalam “Bismillah.”
9. Imam Ali as dan Anak Yatim
Dalam sebuah riwayat, Imam Ali (a.s.) menemukan seorang anak yatim yang menangis karena kehilangan sepotong roti.
Imam Ali as dengan belas kasihnya, memberikan roti kepada anak tersebut dan membacakan ; “Bismillahirrahmanirrahim”, sebelum memberikannya.
Setelah memakan roti itu, anak tersebut berhenti menangis dan tersenyum. Imam Ali as kemudian berkata, “Dengan nama Allah, roti ini menjadi berkah untukmu, dan semoga Allah selalu melindungimu.”
10. Kisah Imam Ridha as dan Unta yang Hilang
Suatu hari, seorang pria datang kepada Imam Ridha (a.s.) dengan keluhan bahwa untanya telah hilang di padang pasir dan dia tidak dapat menemukannya.
Imam Ridha as menyarankan pria tersebut untuk mengucapkan ; “Bismillahirrahmanirrahim”, setiap kali ia mencari untanya.
Setelah mengucapkan kalimat itu dengan penuh keyakinan, pria tersebut menemukan untanya dalam keadaan selamat.
Dia kemudian kembali kepada Imam Ridha as dan mengucapkan terima kasih atas nasihat yang diberikan.
Penutup
Kisah-kisah ini menggambarkan betapa dalam dan penuh makna kalimat ; “Bismillahirrahmanirrahim”, dalam Ahlul Bayt as.
Tokoh-tokoh besar seperti para imam Ahlul Bait dan pengikut mereka selalu menekankan pentingnya menyebut nama Allah dalam setiap urusan.
Dengan Bismillah, segala tindakan menjadi lebih bermakna, terlindungi, dan diberkahi oleh Allah.
Doa-doa Bismillah
Yang dibaca setiap hari, dari : Rasulullah saw dan Az-Zahra as;
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ خَيْرِ اْلاَسْمَاءِ،
بِسْمِ اللهِ رَبِّ اْلاَرْضِ وَالسَّمَاءِ،
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ سَمٌّ وَلاَدَاءٌ، بِسْمِ اللهِ اَصْبَحْتُ (اَمْسَيْتُ)
وَعَلَى اللهِ تَوَكَّلْتُ،
بِسْمِ اللهِ عَلَى قَلْبِيْ وَنَفْسِيْ،
بِسْمِ اللهِ عَلَى دِيْنِيْ وَعَقْلِيْ،
بِسْمِ اللهِ عَلَى أَهْلِيْ وَمَالِيْ،
بِسْمِ اللهِ عَلَى مَا أَعْطَانِيْ رَبِّيْ،
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ
شَيْءٌ فِيْ اْلاَرْضِ وَلاَ فِيْ السَّمَاءِ
وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ،
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ،
بِسْمِ اللهِ نُوْرِ النُّوْرِ،
بِسْمِ اللهِ نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ،
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ هُوَ مُدَبِّرُ اْلأُمُوْرِ،
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ خَلَقَ النُّوْرَ مِنَ النُّوْرِ،
اَلْحَمْدُِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ النُّوْرَ مِنَ النُّوْرِ،
وَاَنْزَلَ النُّوْرَ عَلَى الطُّوْرِ فِيْ كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِيْ رِقٍّ مَنْشُوْرٍ، بِقَدَرٍ مَقْدُوْرٍ عَلَىْ نَبِيٍّ مَحْبُوْرٍ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هُوَ بِالْعِزِّ مَذْكُوْرٌ، وَبِالْفَخْرِ مَشْهُوْرٌ، وَعَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّراَّءِ مَشْكُوْرٌ،
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ الطَّاهِرِيْنَ
Comments (0)
There are no comments yet