Kesuksesan tidak akan diraih kecuali melalui keteguhan, dan hanya dapat dicapai melalui kerja keras dan ketekunan.
Penulis: Muhammad Taufik Ali Yahya
Pelayan Pesantren Pertanian dan Pengamalan Al-Quran
Keberhasilan adalah karunia Ilahi bagi manusia, yang diperoleh melalui pengawasan dan pemahaman terhadap aturan-aturan yang mengantarkan pada pencapaian kesuksesan.
Allah menegaskan bahwa segala sesuatu terjadi melalui sebab-sebabnya.
Manusia yang telah mendapat nikmat adalah yang telah diberi Allah berbagai potensi untuk meraih peradaban, kesuksesan, dan kebahagiaan dalam hidup, sebagaimana firman Allah:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nahl: 18).
Amirul Mukminin, Imam barat dan timur as sebagai pelopor ilmu kemanusiaan, menetapkan aturan-aturan dasar untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.
Langkah pertama menuju kesuksesan dalam hidup adalah merenungkan pengelolaan diri dan berinteraksi dengan jiwa secara efektif.
Amirul Mukminin a.s. berkata:
تفكر ساعة خير من عبادة سبعين سنة
“Berpikir sejenak lebih baik daripada ibadah selama tujuh puluh tahun.”
Kesuksesan tidak akan diraih kecuali melalui keteguhan, dan hanya dapat dicapai melalui kerja keras dan ketekunan.
Diriwayatkan dari Nabi (saw),
beliau bersabda:
وقد روي عن النبي (صلى الله عليه وآله)
أنه قال:
إِنَّكُمْ لَا تَنَالُونَ مَا تُحِبُّونَ
إِلَّا بِالصَّبْرِ عَلَى مَا تَكْرَهُونَ،
ولَا تَبْلُغُونَ مَا تَأْمُلُونَ
إِلَّا بِتَرْكِ مَا تَشْتَهُونَ
كتاب نهج الرسول (صلى الله عليه وآله وسلم)، ص 102
“Kamu tidak akan mendapatkan apa yang kamu cintai kecuali dengan bersabar terhadap apa yang kamu benci, dan kamu tidak akan mencapai apa yang kamu inginkan kecuali dengan meninggalkan apa yang kamu sukai.”
Barang siapa yang tidak pandai memanfaatkan waktunya, bagaimana mungkin ia dapat mencapai tujuannya, apalagi menjadi sukses dalam hidupnya.
Sebab, siapa pun yang memikirkan kesuksesan akan mencapainya.
Imam Ali a.s. berkata:
تفائل بالخير تنجح
“Optimislah akan kebaikan, maka kamu akan berhasil.”
Keikhlasan juga merupakan kunci keberhasilan dan keberuntungan manusia dalam pekerjaannya.
Keikhlasan adalah rahasia pengaruh terhadap orang lain, karena keikhlasan kepada Allah dalam pekerjaan adalah tujuan tertinggi yang diinginkan manusia untuk mencapai kebahagiaan.
Amirul Mukminin a.s. berkata:
قَالَ أَمِيرُ الْمُؤْمِنِينَ (عليه السلام): (الدُّعَاءُ مَفَاتِيحُ النَّجَاحِ ومَقَالِيدُ الْفَلَاحِ وخَيْرُ الدُّعَاءِ مَا صَدَرَ عَنْ صَدْرٍ نَقِيٍّ وقَلْبٍ تَقِيٍّ وفِي الْمُنَاجَاةِ سَبَبُ النَّجَاةِ وبِالإِخْلَاصِ يَكُونُ الْخَلَاصُ فَإِذَا اشْتَدَّ الْفَزَعُ فَإِلَى اللَّه الْمَفْزَعُ
Baca juga:
Kecam Kekerasan Israel di Gaza, Jokowi: Saatnya Dunia Selesaikan Masalah Palestina Secara Adil
“Doa adalah kunci kesuksesan dan sarana keberuntungan.
Sebaik-baiknya doa adalah yang keluar dari hati yang bersih dan jiwa yang suci. Dalam munajat ada jalan keselamatan, dan dengan keikhlasan datanglah kebebasan. Ketika ketakutan menjadi parah, maka tempat berlindung adalah kepada Allah.”
Salah satu aturan kesuksesan lainnya adalah akhlak yang baik di hadapan orang lain.
Nabi (saw) adalah sumber dari segala akhlak.
Beliau bersabda:
إنما بعثت لأتمم مكارم الاخلاق
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
Dengan akhlak, manusia memperoleh keridhaan Sang Pencipta dan makhluk-Nya, serta meraih kesuksesan dan kebahagiaan.
Amirul Mukminin a.s. berkata:
لو كُنَّا لا نرجُو جَنّةً،
ولا نَخْشَى ناراً
ولا ثواباً ولا عِقَاباً،
لَكانَ ينبغي لنا أنْ نَطْلُبَ مكارمَ الأخلاق؛
فإنّها مِمّا تَدُلُّ على سبيلِ النّجَاحِ»
“Seandainya kita
tidak berharap pada surga,
tidak takut pada neraka,
tidak mengharapkan pahala, dan tidak takut akan siksa,
maka kita tetap wajib mengejar akhlak yang mulia, karena itulah jalan menuju kesuksesan.”
Sebaliknya, seseorang
yang tidak berakhlak,
pendusta, dan
tidak menghormati orang lain,
akan mengalami kegagalan.
Ia tidak akan pernah merasakan kesuksesan dan kebahagiaan.
Amirul Mukminin a.s. berkata:
أبعد الناس من النجاح الكذوب
ذو الوجه الوقاح
“Orang yang paling jauh dari kesuksesan adalah pendusta yang tak tahu malu.”
Berpikir yang dilarang adalah merenungkan hal-hal yang tidak baik, karena itu adalah kerugian yang membuat pemiliknya menjauh dari jati diri dan berpikir negatif.
Ini juga mencegahnya untuk berkembang ke arah kesempurnaan dan mencapai kesuksesan.
Amirul Mukminin a.s. berkata;
الفِكرُ في غَيرِ الحِكمَةِ هَوَسٌ .
“Berpikir tentang sesuatu selain kebijaksanaan adalah kegilaan.”
Oleh karena itu, kita memahami bahwa siapa pun yang ingin meraih kesuksesan dalam hidup dan kebahagiaan di dunia, ia harus bertakwa kepada Allah terlebih dahulu, berdoa kepada-Nya untuk mencapai kesuksesan, dan merenungkan diri.
Karena jika jiwa keluar dari kehendak Allah, maka ia akan jatuh ke dalam perangkap setan.
Juga, penting untuk berkomitmen pada kesuksesan dan memanfaatkan waktu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam.
Comments (0)
There are no comments yet