Penerima Dana Abadi Rp12 Miliar: Unhas Terpilih sebagai Wakil dari Timur Indonesia, Wujudkan Visi Kampus Berkelas Dunia

MAKASSAR—Sebuah lembaran baru terbuka bagi Universitas Hasanuddin (Unhas). Di tengah lanskap pendidikan tinggi yang semakin kompetitif, kampus yang terletak di jantung Sulawesi Selatan ini mendapatkan kepercayaan besar dari pemerintah pusat. Melalui Program Enhancing Quality Education for International University Recognition (EQUITY) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Unhas diberi pendanaan sebesar Rp12 miliar dari Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Penandatanganan kontrak yang dilaksanakan pada Selasa, 26 Agustus, di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Jakarta, menandai dimulainya babak baru. Dari 23 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang terpilih, Unhas menjadi satu-satunya yang mewakili kawasan timur Indonesia. Kepercayaan ini bukan hanya sekadar angka, melainkan cerminan dari reputasi dan progres yang telah dicapai di bawah kepemimpinan Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc.
Sejak menjabat pada 2022, Prof. JJ, sapaan akrabnya, telah mengarahkan Unhas ke jalur percepatan yang signifikan. Berbagai capaian, baik di tingkat nasional maupun internasional, menjadi saksi nyata dari tangan dinginnya. Kini, dengan mandat baru ini, Unhas bersiap untuk melompat lebih jauh.
Momentum dan Kebanggaan bagi Unhas
Dalam acara penandatanganan, Prof. JJ mengungkapkan rasa bangganya. “Ini adalah kehormatan besar bagi Unhas. Terpilih sebagai salah satu penerima, dan yang lebih membanggakan, menjadi satu-satunya dari kawasan timur Indonesia, berarti kita membawa nama baik seluruh wilayah,” jelasnya.
Kepercayaan ini, menurut Prof. JJ, akan dioptimalkan untuk berbagai target, terutama dalam upaya penguatan reputasi menuju World Class University. Dana ini akan difokuskan untuk meningkatkan peringkat Unhas dalam pemeringkatan global seperti THE Ranking dan memperluas jejaring dengan mitra-mitra internasional.
Namun, Prof. JJ menekankan bahwa peringkat dunia bukanlah tujuan akhir. "Menteri selalu mengingatkan, peringkat adalah indikator, bukan tujuan. Tujuan utama kita adalah memperkuat kualitas tridarma perguruan tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—dengan standar yang lebih tinggi," tegasnya.
Visi jangka pendek Unhas adalah masuk dalam jajaran 500 besar dunia pada tahun 2029. Sebuah target ambisius, tetapi Prof. JJ yakin dengan kerja keras dan kolaborasi seluruh pihak—mahasiswa, dosen, staf, alumni, dan mitra—cita-cita ini bisa dicapai.
Rencana Penggunaan Dana EQUITY: Menuju Reputasi Global
Terkait teknis penggunaan dana, Prof. Dr. Ir. Rohani Ambo-Rappe, M.Si., Direktur Peningkatan Reputasi Unhas, menjelaskan detailnya. "Sekitar 40 persen dari total pendanaan akan dialokasikan untuk penelitian dosen dan peneliti Unhas," ungkap Prof. Rohani. Skema pendanaan ini dirancang khusus dengan luaran publikasi pada jurnal internasional bereputasi tinggi, yaitu Q2–Q1.
Baca juga:
Presiden Jokowi Terima Pengurus PWI Pusat di Istana Merdeka
Selain penelitian, dana EQUITY juga akan digunakan untuk:
-
Student dan Staff Outbound/Inbound: Memfasilitasi pertukaran mahasiswa dan staf dengan universitas-universitas global.
-
Summer Course: Menyelenggarakan program musim panas internasional untuk menarik mahasiswa asing.
-
Reward Sitasi: Memberikan apresiasi bagi karya-karya ilmiah yang banyak disitasi, memacu produktivitas akademik.
-
Program Internasionalisasi Lainnya: Berbagai inisiatif strategis untuk memperkuat jaringan dan reputasi global Unhas.
Prof. Rohani berharap, dengan alokasi dana yang tepat, pemeringkatan Unhas di berbagai skala—seperti QS WUR, QS by Subject, dan THE Impact—dapat terus membaik. Pengumuman proposal akan segera dibuka, memberikan kesempatan bagi seluruh sivitas akademika untuk berpartisipasi dalam langkah bersejarah ini.
Di balik pendanaan dan target yang terukur, cerita ini adalah tentang sebuah kepercayaan. Kepercayaan pemerintah pada Unhas sebagai representasi kampus unggulan di timur Indonesia. Dan yang terpenting, ini adalah kisah tentang semangat kolektif dari seluruh civitas akademika Unhas untuk membawa nama besar almamater, dan bangsa, ke panggung dunia.(*)
Comments (0)
There are no comments yet