Penghargaan Abu Ubaidah kepada Iran

Supa Athana - News
21 January 2025 20:04
Poros Perlawanan Tak Mungkin Takluk pada Musuh

PALESTINA- Juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, Abu Ubaidah, dalam pernyataannya malam ini menegaskan bahwa operasi "Badai Al-Aqsa" merupakan sebuah contoh luar biasa dari keteguhan dan penciptaan sejarah.

Abu Ubaidah
Dilaporkan oleh Al-Jazeera, Abu Ubaidah memulai pidatonya dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan janji Allah mengenai kehancuran rezim Israel. Ia menekankan bahwa penjajahan oleh rezim Zionis pasti akan menuju kehancuran.

Ia juga menyinggung tentang 470 hari perlawanan luar biasa rakyat Palestina di Gaza terhadap serangan brutal dan menyeluruh dari rezim Zionis.

Abu Ubaidah menyatakan bahwa operasi "Badai Al-Aqsa" adalah sebuah teladan luar biasa dari keteguhan dan penciptaan sejarah.

Ia menegaskan bahwa rakyat Palestina telah mengorbankan banyak martir selama lebih dari 15 bulan demi kebebasan, kesucian, dan tanah air mereka.

Abu Ubaidah menekankan bahwa pengorbanan dan darah rakyat Palestina tidak akan pernah sia-sia dan perjuangan ini akan terus berlanjut.

Dalam pesannya kepada rakyat Palestina, ia mengatakan bahwa keteguhan dan perlawanan mereka telah mengejutkan dunia.

Pencapaian Sejarah
Juru bicara Al-Qassam menegaskan bahwa mereka telah menciptakan sebuah epik sejarah yang tiada bandingannya di dunia.

Ia menambahkan bahwa operasi "Badai Al-Aqsa" telah mengubah wajah kawasan dan membawa perubahan besar dalam perimbangan kekuatan.

Abu Ubaidah menyatakan bahwa pertempuran "Badai Al-Aqsa" telah memberikan pukulan besar kepada musuh, menyebabkan kerugian besar baik dalam hal kerusakan maupun korban.

Ia juga menegaskan bahwa penjajahan adalah kesalahan terbesar di era ini, dan kelanjutannya akan berdampak pada seluruh kawasan.

Perlawanan dengan Segala Kemampuan
Ia menekankan bahwa bersama saudara-saudara mereka di kelompok perlawanan lainnya, mereka telah berperang dengan segenap kekuatan dan keteguhan, serta mencapai hasil yang hampir seperti legenda.

Abu Ubaidah menyatakan bahwa sejak awal pertempuran, mereka telah menghadapi tentara yang terdiri dari kelompok kriminal pembunuh, dalam situasi yang tampak mustahil.

Baca juga:
Kementan-BAZNAS Tingkatkan Produktivitas Petani

Ia menjelaskan bahwa sejak awal, mereka memasuki pertempuran yang tidak seimbang melawan musuh, meskipun memiliki perbedaan besar dalam kemampuan militer.

Kekejaman Musuh
Abu Ubaidah menyoroti bahwa musuh melakukan pembantaian keluarga, menghancurkan rumah-rumah, dan melakukan kejahatan keji terhadap mereka.

Ia juga menyebutkan bahwa para penjajah berusaha memaksakan rencana pengusiran paksa terhadap rakyat Palestina.

Ia menyatakan bahwa rezim Zionis adalah akar dari segala kesengsaraan dan bencana di kawasan, dan upaya untuk menyatukan rezim tersebut dengan kawasan pasti akan gagal.

Komitmen pada Gencatan Senjata
Abu Ubaidah menegaskan bahwa sejak awal agresi, tujuan utama mereka adalah mencapai kesepakatan untuk menghentikan serangan rezim Zionis dan genosida terhadap rakyat Palestina.

Ia menyatakan bahwa mereka berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata dan pelaksanaan semua poin yang disepakati, serta meminta para mediator untuk memastikan musuh mematuhinya.

Ia menambahkan bahwa komitmen mereka pada gencatan senjata tergantung pada sejauh mana musuh juga berkomitmen terhadapnya.

Penghargaan kepada Iran dan Dukungan Global
Abu Ubaidah menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Republik Islam Iran atas dukungan berkelanjutan terhadap rakyat Palestina dan perlawanan, serta partisipasi mereka dalam pertempuran bersejarah ini, khususnya dalam operasi "Janji yang Tepat".

Ia juga memberikan penghormatan kepada front perlawanan di Lebanon, Iran, dan Irak atas dukungan mereka terhadap Gaza.

Selain itu, ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh orang merdeka di dunia yang selama lebih dari 15 bulan menunjukkan dukungan melalui demonstrasi besar-besaran di berbagai tempat.

Pesan Harapan untuk Gaza
Dalam pesannya kepada rakyat Gaza, Abu Ubaidah menyatakan bahwa dengan bekerja sama, mereka akan membangun kembali apa yang telah dihancurkan oleh penjajah.

Ia menegaskan bahwa setiap tetes darah yang tumpah di tanah ini adalah demi kebebasan tanah air dan kesuciannya.


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment