Ari Dwipayana
JAKARTA -- Isu reshuffle kabinet kembali mencuat di penghujung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sinyal itu ditandai dengan dipanggilnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto istana negara.
Benarkah isu bakal ada menteri yang tergeser? Arilangga menampik hal itu. Sambil berjalan keluar kantor menuju mobil, Airlangga pada awalnya mengatakan bahwa tidak ada reshuffle di Kabinet Indonesia Maju.
Kemudian, dirinya meralat bahwa dirinya tidak mengetahui adanya agenda tersebut. “Tidak ada, tidak tahu,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (31/7/2024).
Meski demikian, Airlangga menyampaikan bahwa esok (tanggal 1 Agustus 2024), akan menghadiri rapat terbatas alias ratas di Jakarta bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), bukan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sebagaimana kabar yang beredar sebelumnya.
"Lagi ada ratas, [sudah] ada undangan ratas, di Jakarta,” lanjutnya. Dalam informasi yang beredar di kalangan jurnalis, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia diisukan akan diangkat menjadi menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) menggantikan Arifin Tasrif.
Baca juga:
Kolom: "What's in a Name!"
Merespons hal tersebut, Bahlil menegaskan bahwa dirinya hanya berfokus dan bekerja di kementerian yang dirinya pimpin saat ini.
"Saya hari ini kerja di Kementerian Investasi kan,” kata Bahlil kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/7/2024). Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan bahwa beragam isu yang beredar di media sosial terkait dengan akan terjadi perombakan (reshuffle) kabinet di IKN hari ini, Selasa (30/7/2024) adalah tidak benar.
"Tidak betul. Sampai saat ini belum ada rencana/agenda reshuffle kabinet. Tidak ada agenda pelantikan menteri baru di IKN seperti isu-isu yang beredar," katanya kepada wartawan melalui pesan teks, Selasa (30/7/2024).
Hal ini berbeda dengan Kamis, 18 Juli 2024 lalu, ketika Jokowi memutuskan untuk melakukan pengangkatan terhadap tiga wakil menteri. Mulai dari Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung. (*)
Comments (0)
There are no comments yet