Sinyal Ancaman Diberikan Arab Saudi Bila AS Cs Rampas Aset Rusia

M. Gazali - News
13 July 2024 17:45
Sinyal Ancaman Diberikan Arab Saudi Bila AS Cs Rampas Aset Rusia

JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi memberikan sinyal ancaman kepada Eropa jika negara-negara G7 menyita hampir US$ 300 miliar atau setara Rp 4.863 triliun (kurs Rp 16.211) aset Rusia yang dibekukan. Ancaman yang diberikan yakni akan menjual sejumlah surat utang (obligasi) Eropa.

 

Untuk diketahui negara G7 itu terdiri dari, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

 

Dikutip dari Bloomberg, Kamis (11/7/2024), Kementerian Keuangan Kerajaan Arab Saudi pada awal 2024, telah mengatakan kepada beberapa rekan G-7 mengenai penolakan terhadap rencana penyitaan aset Bank Sentral Rusia yang dibekukan itu.

 

Meskipun, alasan pembekuan itu dimaksudkan untuk mendukung Ukraina. Namun alih-alih mendukung Ukraina, ada informasi bahwa hal tersebut menjadi ancaman terselubung.

 

Baca juga:
Penjelasan Pelatih Terkait Kondisi Bek Anyar Persebaya

Diketahui Arab Saudi menginvestasikan puluhan miliar euro pada obligasi Prancis. Para pejabat Prancis pun mulai khawatir bahwa negara-negara lain akan mengikuti contoh yang dilakukan Saudi.

 

Terkait negara G7 yang berencana membantu Ukraina memang telah dibicarakan pada pertemuan puncak di Italia pada bulan Juni 2024 setelah berdiskusi selama berbulan-bulan.

 

Para pemimpin G7 menyepakati struktur keuangan yang akan memberi Ukraina bantuan sekitar US$ 50 miliar dengan mengorbankan aset-aset Rusia yang dibekukan.

 

Tujuh negara anggota dan Uni Eropa saat itu juga telah sepakat untuk memberikan pinjaman yang akan dibayar kembali dengan hasil sekitar US$ 280 miliar dana Rusia yang dibekukan, yang sebagian besar berlokasi di Eropa. Amerika Serikat dan Inggris mendukung penyitaan total. Namun Jepang dan Jerman menentang hal ini. (*)


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment