
JAKARTA -- Pemerintah sedang mengevaluasi Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya harga BBM non subsidi seperti Pertamax Cs. Hal itu dilakukan pasca pemerintah menahan harga keekonomian BBM non subsidi sampai pada Juni 2024 ini.
Adapun evaluasi itu disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan juga PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga.
"Semuanya dilihat fiskal negara. Mampu atau tidak mampu, kuat atau tidak kuat harganya, harga minyaknya sampai seberapa tinggi. Semuanya akan dikalkulasi, semua akan dihitung, semua akan dilakukan lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang," kata Presiden RI Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (30/5/2024).
Menurut Jokowi harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak. Sehingga pergerakan harga BBM akan mempengaruhi berbagai harga di dalam negeri.
Sebelumnya, sejauh ini pemerintah masih menahan harga energi seperti BBM hingga Juni mendatang. meski harga minyak mentah dunia mengalami tekanan adanya peningkatan tensi konflik di timur tengah.
"Sejauh ini saya belum ada perubahan (evaluasi subsidi energi Juni)," kata Sri Mulyani saat ditanya wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip Rabu (28/5/2024).
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengungkapkan, sejatinya pihaknya belum bisa memastikan perubahan harga BBM bulan Juni 2024 mendatang. Yang terang, saat ini pihaknya masih terus memantau harga pasar.
"Kami masih memantau harga pasar karena ini kan belum final," ujar Riva saat ditemui di SPBE wilayah Koja, Jakarta Utara, dikutip Rabu (29/5/2024).
Baca juga:
Bagi Pelatih Filipina Indonesia Lebih Sulit Dari Vietnam
Namun yang pasti, dia mengatakan pihaknya akan terus mendukung program pemerintah dalam menentukan harga BBM yang dijual oleh perusahaan.
Riva mengungkapkan pihaknya akan memberikan harga energi sesuai dengan kemampuan masyarakat. "Jadi kita enggak ada rencana untuk melakukan hal-hal yang diluar daripada ketetapan pemerintah," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baik BBM subsidi maupun non subsidi akan ditahan sampai pada Juni 2024 ini.
"Kira-kira (ditahan) sampai Juni lah. Kita lihat karena harga minyak mentah kan masih US$ 83 (per barel)," terang Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/3/2024).
Atas tidak naiknya harga BBM non subsidi ini, Arifin menyatakan bahwa pihaknya sudah ada hitung-hitungan sehingga tidak akan merugikan PT Pertamina (Persero).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa diputuskan dalam sidang kabinet paripurna bahwa tidak ada kenaikan listrik dan BBM sampai Juni.
"Baik itu yang subsidi maupun non subsidi," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, belum lama ini. (*)
Comments (0)
There are no comments yet