Selamat Berbahagia atas Kelahiran Cucunya Rasulullah saw Imam Ali bin Husein as (Zainal Abidin AsSajjad) 5 Sya'ban 38 H

Supa Athana - Entertainment
05 February 2025 09:23
Doa wahana mengungkapkan dan menafsirkan segala problema yang sedang menimpa masyarakat.

Oleh: Muhammad Taufiq Ali Yahya*

Biografi Singkat Imam Zainal Abidin As-Sajjad a.s. 

Imam Ali bin Husein a.s. yang lebih dikenal dengan julukan as-sajjad dan zainal abidin dilahirkan di Madinah pada tanggal 15 Jumadil Ula 38 H. atau 5 Sya'ban 38 H. Dan pada tanggal 12 atau 25 Muharam 95 H. ia diracun oleh Hisyam bin Abdul Malik dan meneguk cawan syahadah pada usia 56 tahun. Ia dikuburkan di Baqi', Madinah. 

Ibu Imam Ali As-Sajjad adalah Ghazalah yang berasal dari kota Sanad atau Sajistan. Dan ia juga dikenal dengan nama Salafah atau Salamah. Akan tetapi, sebagian sumber sejarah menyatakan bahwa namanya adalah Shahr- banuweh, Shah-zanan, Shahr-naz, Jahan-Banuweh dan Khuleh. 

Imam Ali Zainal Abidin a.s. hidup pada masa paling kritis yang pernah dialami oleh Ahlul Bayt a.s. Ia hidup sezaman dengan memuncaknya penyelewengan setelah Rasulullah SAW. wafat. 

Imam Ali Zainal Abidin a.s. dilahirkan tiga tahun sebelum syahadah Imam Ali a.s. Ketika ia lahir, kakeknya sedang sibuk menghadapi perang Jamal. 

Setelah itu ia selalu menemani ayah tercintanya dalam setiap pergolakan negara. 
Imam Sajjad a.s. memainkan peran yang sangat menentukan dalam menggalangkan kekuatan masyarakat untuk membenci Bani Umaiyah dan memberontak melawan mereka. 

Setiap kali mendapatkan kesempatan untuk itu, ia tidak pernah membuang-buang kesempatan. Dengan penuh hati-hati, ia selalu mengawasi semua program pemerintahan masa itu. 

Untuk mengenalkan masyarakat (dengan segala problema yang terjadi di masyarakat) ia memilih metode doa. 

Di dalam doa-doanya ia mengungkapkan dan menafsirkan segala problema yang sedang menimpa masyarakat kala itu. 

Shahifah Sajjadiah yang dikenal dengan Zabur Ahlul Bayt a.s. adalah sebuah peninggalan berharga dunia Islam yang sangat mendapat perhatian seluruh ulama setelah Al Quran dan Nahjul Balaghah. 

Salah satu peninggalan berharga Imam Sajjad a.s. lainnya adalah buku kecil yang berisi masalah-masalah pendidikan dan etika. Peninggalan ini dikenal dengan nama Risalatul Huquq. (Risalah Hak Azazi)

Dalam buku kecil ini yang memuat lima puluh satu hak, ia menerangkan tugas-tugas manusia, baik di hadapan Tuhannya, dirinya dan orang lain. 

Kepedulian Imam Sajjad a.s. terhadap Fakir dan Miskin 

Salah satu khidmat besar kepada masyarakat yang pernah dilakukan oleh Imam Ali Zainal Abidin a.s. adalah kepeduliannya terhadap anak yatim, fakir dan miskin serta hamba sahaya. 

Diriwayatkan bahwa ia membiayai kehidupan seratus keluarga miskin. Sebagian penduduk Madinah selalu menerima bahan pangan pada malam hari dan mereka pergunakan untuk menjalankan kehidupan mereka. Akan tetapi, mereka tidak tahu bahan pangan tersebut berasal dari mana. Setelah Imam Sajjad a.s. meninggal dunia, baru mereka mengetahui siapa yang memberi bahan pangan kepada mereka setiap malam. 

Imam Ali Zainal Abidin a.s. setiap malam memikul goni-goni yang penuh dengan bahan pangan dan roti lalu ia membagikannya kepada para fakir dan miskin seraya berbisik kepada dirinya: 
"Bersedekah secara diam-diam akan memadamkan api murka Allah". 

Setelah ia meninggal dunia, penduduk Madinah berkata: "kami telah kehilangan sedekah secara diam-diam, karena Ali bin Husein telah meninggal dunia". 

Di sepanjang tahun karena seringnya ia memikul bahan-bahan pangan, bahunya mengapal. Ketika ia dimandikan, bahunya yang mengapal itu menarik perhatian khalayak ramai. 

Ali bin Thawus dalam kitab Iqbaalul A'maal ketika menjelaskan amalan-amalan bulan Ramadhan berkata: "Ali bin Husein a.s. di malam terakhir bulan Ramadhan membebaskan dua puluh orang budak seraya berkata: "Aku ingin Allah melihatku membebaskan budak-budakku sehingga Ia akan membebaskanku dari api neraka kelak di hari kebangkitan ". 
Ia tidak pernah menahan budak lebih dari satu tahun. Ketika ia membawa seorang budak ke rumahnya di awal atau pertengahan tahun, ia pasti membebaskannya pada malam hari raya Idul Fitri. 

Ia sering membeli budak-budak berkulit hitam. Ketika musim haji tiba, ia membawa mereka bersamanya ke padang Arafah. Setelah itu, ia membebaskan mereka di tanah padang Masy'ar dan membekali mereka dengan hadiah uang. Dengan demikian, sangat banyak budak-budak di kota Madinah yang telah dibebaskan oleh Imam Sajjad a.s. Dan setelah bebas, mereka tidak memutuskan hubungan spiritual dengannya. 

Mutiara Hikmah Imam Ali As-Sajjad a.s. 

1. Jiwa yang mulia : "Barang siapa memiliki jiwa yang mulia, maka dunia akan hina dalam pandangannya". 

2. Dunia bukan tolak ukur nilai : "Sangat berbahaya bagi seseorang ketika ia tidak melihat dunia sebagai suatu bahaya bagi dirinya". 

3. Menghindari berkata bohong : "Jauhilah berkata bohong, baik untuk hal sepele maupun untuk hal yang besar, baik serius maupun bergurau. Karena seseorang jika ia telah berani berbohong untuk hal-hal kecil, ia akan berani untuk berbohong untuk hal yang besar". 

4. Sahabat tidak baik : "Hati-hatilah, jangan kau bersahabat dengan orang pembohong, karena ia akan mendekatkan kepadamu suatu yang jauh dan menjauhkan dalam pandanganmu sesuatu yang dekat. Hati-hatilah, jangan kau bersahabat dengan orang fasik, karena ia akan memperjual-belikanmu dengan sesuap nasi atau lebih sedikit dari itu. Hati-hatilah, jangan kau bersahabat dengan orang kikir, karena ia akan meninggalkanmu ketika engkau merasa membutuhkan bantuannya. Hati- hatilah, jangan kau bersahabat dengan orang tolol, karena --menurut kata hatinya-- ia ingin membantumu, akan tetapi malahan ia melakukan sesuatu yang membahayakanmu. Hati-hatilah, jangan kau bersahabat dengan orang memutus tali silaturahmi, karena aku melihatnya terlaknat di dalam kitab Allah". 

5. Jangan berbicara kecuali diperlukan : "Sesungguhnya pengetahuan dan kesempurnaan agama seorang muslim (dapat dilihat ketika) ia meninggalkan setiap ucapan yang tidak penting, jarang berdebat, sabar dan berakhlak yang terpuji". 

6. Introspeksi diri dan mengingat hari kiamat : "Wahai anak Adam, kebaikan akan selalu bersamamu selama engkau memiliki penasihat dari dalam dirimu, mengintrospeksi diri, rasa takut (kepada Allah) menjadi syiarmu dan bertindak hati-hati menjadi bagian dari hidupmu. Wahai anak Adam, engkau akan mati, dibangkitkan dan disidang di hadapan Allah azza wa jalla. Oleh karena itu, persiapkanlah jawaban untuk-Nya". 

7. Hasil doa : "Seorang mukmin ketika berdoa akan mendapatkan salah satu dari tiga hal ini: doa itu akan disimpan untuknya di akhirat, dikabulkan saat itu juga atau satu bala` yang akan menimpanya dijauhkan darinya". 

7 Dosa kepada Manusia Dan Doa Memohon Maaf atas Perbuatan Jelek pada Manusia dan Kekurangan dalam Memenuhi Hak-hak mereka

Imam Ali Zainal Abidin, Ahli Sujud - Ahlulbait Indonesia

Doa Imam Ali bin Husein Zainal Abidin Assajjad as.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 
وَ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
 
1, اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعْتَذِرُ إِلَيْكَ مِنْ مَظْلُومٍ ظُلِمَ بِحَضْرَتِي فَلَمْ أَنْصُرْهُ‏

2, وَ مِنْ مَعْرُوفٍ أُسْدِيَ إِلَيَّ فَلَمْ أَشْكُرْهُ

3, وَ مِنْ مُسِي‏ءٍ اعْتَذَرَ إِلَيَّ فَلَمْ أَعْذِرْهُ‏

4, وَ مِنْ ذِي فَاقَةٍ سَأَلَنِي فَلَمْ أُوثِرْهُ

5, وَ مِنْ حَقِّ ذِي حَقٍّ لَزِمَنِي لِمُؤْمِنٍ فَلَمْ أُوَفِّرْهُ‏

6, وَ مِنْ عَيْبِ مُؤْمِنٍ ظَهَرَ لِي فَلَمْ أَسْتُرْهُ

7, وَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ عَرَضَ لِي فَلَمْ أَهْجُرْهُ‏

أَعْتَذِرُ إِلَيْكَ - يَا إِلَهِي - مِنْهُنَّ وَ مِنْ نَظَائِرِهِنَّ اعْتِذَارَ نَدَامَةٍ يَكُونُ وَاعِظاً لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنْ أَشْبَاهِهِنَ‏

فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ اجْعَلْ نَدَامَتِي عَلَى مَا وَقَعْتُ فِيهِ مِنَ الزَّلاَّتِ‏

وَ عَزْمِي عَلَى تَرْكِ مَا يَعْرِضُ لِي مِنَ السَّيِّئَاتِ تَوْبَةً تُوجِبُ لِي مَحَبَّتَكَ يَا مُحِبَّ التَّوَّابِينَ‏

Bismillâhirrohmânirrohîm, 

Baca juga:
Kolom: Makna ‘Mahasin Mawtakum’ ; Menyebut yang Baik dan Indah dari Orang yang Meninggal

Allâhumma sholli muhammadin wa-âlihi, 

Allâhumma innî a’tadziru ilayka min mazhlûmin zhulima bihadhroti falam anshurhu, 

wamin ma’rûfin usdiya ilayya falam asykurhu 

wamin musî-i i’tadzaro ilayya falam a’dzirhu 

wamin dzî faqotin sa-alanî falam ûtsirhu 

wamin haqqin dzî haqqin lazimanî limu’minin faman u-affirhu 

wamin ‘aibin mu’minin zhoharo lî falam asturhu 

wamin kulli itsmin ‘arodho lî falam ahjurhu 

a’tadziru ilayka yaa ilâhî minhunna wamin nazhô-irihinna i’tidzâro nadâmatin, 

yakûnu wa-‘izhôman limâ bayna yadayya min asybâ-hihinna 

fasholli ‘alâ muhammadin wa- âlihi, 

waj’al nadâmati ‘alâ mâ waqo’tu fîhi minaz-zallâti 

wa’azmi ‘alâ tarki mâ ya’ridhu lî 
minas-sayyi-âti 

taubatan tûjibu lî mahabbataka 

yâ muhibbat-tawwâbîna 

Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, 

1, Ya Allah daku mohon ampun kepada-Mu dihadapanku ada orang yang dizalimi aku tidak menolongnya, 

2, Kepadaku ada orang berbuat baik aku tidak berterima kasih kepadanya, 

3, orang bersalah sudah meminta maaf kepadaku aku tidak memaafkannya, 

4, orang susah memohon bantuan kepadaku aku tidak menghiraukannya,

5, Ada hak orang mukmin dalam diriku aku tidak memenuhinya, 

6, Tampak didepanku aib Mukmin, aku tidak menyembunyikannya, 

7, dihadapkan kepadaku dosa, aku tidak menghindarinya, 

Ilahi aku mohon ampun dari semua kejelekan itu 

dan yang sejenis dengan itu 
Daku sungguh menyesal, 

Biarlah itu menjadi peringatan 
agar aku tidak berbuat yang sama sesudahnya, 

Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, 

Penyesalanku atas segala kemaksiatan,

Tekadku untuk meninggalkan kedurhakaan, 

Jadikan itu semua taubat 
yang menarik kecintaan-Mu. 

Duhai Dzat yang mencintai orang-orang yang bertaubat

Ziarah dengan menyebutkan sifat-sifat Imam As-Sajjad as
زيارة الإمام علي السجاد 
عليه الصلاة والسلام

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد

السَّلامُ عَلَيْكَ يَا زَيْنَ العَابِدِينَ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا زَيْنَ المُتَهَجِّدِينَ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا إِمَامَ المُتَّقِينَ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا دُرَّةَ الصَّالِحِينَ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا وَلِيَّ المُسْلِمِينَ 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا قُرَّةَ عَيْنِ النَّاظِرِينَ العَارِفِينَ السَّلامُ عَلَيْكَ يَا خَلَفَ السَّابِقِينَ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا وَصِيَّ الوَصِيِّينَ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا خَازِنَ وَصَايَا المُرْسَلِينَ . السَّلامُ عَلَيْكَ يَا ضَوْءَ المُسْتَوْحِشِينَ . السَّلامُ عَلَيْكَ يَا نُورَ المُجْتَهِدِينَ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا سِرَاجَ المُرْتَاضِينَ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا ذُخْرَ المُتَعَبِّدِينَ 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا مِصْبَاحَ العَالَمِينَ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا سَفِينَةَ العِلْمِ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا سَكِينَةَ الحِلْمِ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا مِيزَانَ القَصَاصِ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا سَفِينَةَ الخَلاصِ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا بَحْرَ النَّدَى . 
السَّلامُ عَلَيْكَ بَدْرَ الدُّجَى . 
السَّلامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا الأَوَّاهُ الحَلِيمُ . 
السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُهَا الصَّابِرُ الحَكِيمُ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا رَئِيسَ البَكَّائِينِ . 
السَّلامُ عَلَيْكَ يَا مِصْبَاحَ المُؤْمِنِينَ . 
السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مَوْلايَ يَا أَبَا مُحَمِّدٍ ، 
أَشْهَدُ أَنَّكَ حُجَّةُ اللَّهِ ، وَابْنُ حُجَّتِهِ ، 
وَأَبُو حُجَجِهِ وَابْنُ أَمِينِهِ ، 
وَأَبُو أُمَنَائِهِ ، 
وَأَنَّكَ نَاصَحْتَ فِي عِبَادَةِ رَبِّكَ ، 
وَسَارَعْتَ فِي مَرْضَاتِهِ ، 
وَخَيَّبْتَ أَعْدَاءَهُ ، وَسَرَرْتَ أَوْلِيَاءَهُ . 
أَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ عَبَدْتَ اللَّهَ حَقَّ عِبَادَتِهِ ، وَاتَّقَيْتَهُ حَقَّ تُقَاتِهِِ ، 
وَأَطَعْتَهُ حَقَّ طَاعَتِهِ حَتَّى أَتَاكَ اليَقِينُ ، فَعَلَيْكَ يَا مَوْلايَ يَا بْنَ رَسُولِ اللَّهِ 
أَفْضَلُ التَّحِيَّةِ ، وَالسَّلامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ .

Ziarah Imam Ali As-Sajjad عليه السلام

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.

Salam kepadamu, wahai perhiasan para ahli ibadah.
Salam kepadamu, wahai perhiasan orang-orang yang bangun malam untuk beribadah.
Salam kepadamu, wahai imam orang-orang yang bertakwa.
Salam kepadamu, wahai mutiara orang-orang saleh.
Salam kepadamu, wahai pemimpin kaum Muslimin.
Salam kepadamu, wahai penyejuk mata orang-orang yang mengenal Allah.
Salam kepadamu, wahai penerus para pendahulu.
Salam kepadamu, wahai washi (penerus) dari para washi.
Salam kepadamu, wahai penjaga wasiat para rasul.
Salam kepadamu, wahai cahaya bagi mereka yang merasa kesepian.
Salam kepadamu, wahai cahaya bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam ibadah.
Salam kepadamu, wahai pelita bagi orang-orang yang mendisiplinkan diri dalam ketaatan.
Salam kepadamu, wahai simpanan bagi para ahli ibadah.
Salam kepadamu, wahai lentera bagi seluruh alam.
Salam kepadamu, wahai bahtera ilmu.
Salam kepadamu, wahai ketenangan dalam kesabaran.
Salam kepadamu, wahai timbangan keadilan.
Salam kepadamu, wahai bahtera keselamatan.
Salam kepadamu, wahai lautan kemurahan.
Salam kepadamu, wahai purnama di tengah kegelapan malam.
Salam kepadamu, wahai yang penuh kasih dan penyantun.
Salam kepadamu, wahai yang sabar dan bijaksana.
Salam kepadamu, wahai pemimpin orang-orang yang banyak menangis (karena takut kepada Allah).
Salam kepadamu, wahai cahaya bagi orang-orang beriman.

Salam kepadamu, wahai junjunganku, wahai Abu Muhammad.
Aku bersaksi bahwa engkau adalah hujjah (bukti) Allah, putra hujjah-Nya,
ayah dari para hujjah-Nya, putra dari kepercayaan-Nya,
dan ayah dari orang-orang yang dipercaya-Nya.
Aku bersaksi bahwa engkau telah bersungguh-sungguh dalam ibadah kepada Tuhanmu,
bersegera dalam mencari keridhaan-Nya,
menggagalkan rencana musuh-musuh-Nya, dan menggembirakan para wali-Nya.
Aku bersaksi bahwa engkau telah menyembah Allah dengan sebenar-benarnya ibadah,
bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya ketakwaan,
dan menaati-Nya dengan sebenar-benarnya ketaatan hingga keyakinan (kematian) datang kepadamu.

Maka, salam sejahtera bagimu, wahai junjunganku, wahai putra Rasulullah,
semoga salam dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya selalu tercurah kepadamu.

 

*Penulis adalah Pelayan Pesantren Pertanian dan Pengamalan Al-Quran


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment