Meski Diterpa Kasus Bertubi-tubi, Google Tak Tergoyahkan
Kantor Google
JAKARTA - Microsoft tetap tidak bisa mengalahkan dominasi Google dalam persaingan mesin pencari. Google tetap di atas, meski tengah kena kasus bertubi-tubi di berbagai negara.
Laporan StatCounter menyebutkan Google mengantongi pangsa pasar 88,07%. Perusahaan meninggalkan jauh para pesaingnya termasuk Bing, mesin pencarian Microsoft, yang berada di urutan kedua dengan hanya mendapatkan bagian 6,89%, dikutip dari Tech Spot, Selasa (14/11/2023).
Dominasi Google makin merajalela jika melihatnya secara global. Berdasarkan laporan per Oktober 2023, pangsa pasarnya mencapai 91,55% berbanding 3,11% yang dimiliki Microsoft.
Kabar buruk lainnya, Microsoft juga harus menghadapi penurunan pangsa pasar. Tercatat pada Oktober 2022 sebesar 3,59% atau menurun 0,48%.
Di AS, pangsa pasar Bing juga merosot selama 12 bulan terakhir. Yakni dari 7,4% pada Oktober 2022 menjadi 6,89% di bulan lalu.
Baca juga:
MK: Ambang Batas Parlemen 4 Persen Harus Diubah
Capaian yang didapatkan Microsoft tidak sebanding dengan kerja keras yang dilakukan perusahaan. Microsoft diketahui telah mengintegrasikan Bing dengan chatbot populer milik OpenAI, ChatGPT.
Bukan hanya dengan Bing, Microsoft juga mengintegrasikan ChatGPT dengan banyak produk dan layanannya. Misalnya Windows Copilot yang akan mengaktifkan Bing Chat.
Integrasi itu harusnya bisa jadi penantang serius dalam dominasi Google. Sayang kerja sama Microsoft dan OpenAI hanya berhasil mengganggu nilai saham Google bukan menjadi 'pembunuh' mesin pencariannya.
Google juga bukan hanya diam melihat pesaingnya berusaha menjatuhkan dominasi perusahaannya. Tak lama setelah ChatGPT diluncurkan, perusahaan diketahui menyiapkan platform penantang bernama Bard. (*)
Comments (0)
There are no comments yet