Makna : اَللّـهُمَّ كُنْ (Allahumma KUN)

Supa Athana - Entertainment
16 February 2025 09:56
Secara keseluruhan, huruf "kaf" dan "nun" dalam konteks cahaya yang sempurna menggambarkan hubungan antara kekuasaan Allah, kehidupan, pengetahuan, dan petunjuk Ilahi yang membawa umat manusia menuju kebahagiaan dan kebenaran.
Oleh: Muhammad Taufiq Ali Yahya*
 
Kalimat اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah bagian dari Doa Al-Faraj, yang sering dibaca oleh kaum Muslimin, khususnya dalam tradisi Syiah, untuk memohon pertolongan Allah bagi Imam Mahdi (aj). Berikut adalah 10 makna yang bisa dikaitkan dengan bagian doa ini:
1.Permohonan kepada Allah – Kata اَللّٰهُمَّ adalah bentuk seruan kepada Allah, menandakan doa dan permohonan yang tulus.
2.Kedekatan dengan Allah – Kata كُنْ (Jadilah Engkau) menunjukkan keyakinan bahwa Allah selalu hadir dan berkuasa untuk mengatur segala sesuatu.
3.Permohonan perlindungan – Dalam konteks doa, permintaan ini menunjukkan harapan agar Allah senantiasa menjadi pelindung Imam Mahdi (aj).
4.Keterkaitan antara hamba dan Tuhan – Doa ini menggambarkan hubungan erat antara seorang mukmin dan Allah dalam meminta bantuan-Nya.
5.Penegasan peran Allah dalam takdir – Kata كُنْ mengingatkan bahwa semua ketetapan berada di tangan Allah, sesuai dengan firman-Nya: كُنْ فَيَكُونُ (Jadilah, maka jadilah ia).
6.Kesadaran akan kebutuhan manusia kepada Allah – Doa ini mencerminkan sikap seorang hamba yang sadar bahwa semua kebutuhan dan pertolongan berasal dari Allah semata.
7.Harapan akan kemenangan kebenaran – Doa ini dimaksudkan untuk mendukung Imam Mahdi (aj), yang diharapkan membawa keadilan dan kebebasan bagi umat manusia.
8.Kesabaran dalam penantian – Membaca doa ini menunjukkan kesiapan dan kesabaran seorang mukmin dalam menantikan kemunculan Imam Mahdi (aj).
9.Manifestasi kasih sayang Allah kepada wali-Nya – Dalam doa ini, kita meminta Allah untuk selalu melindungi dan menolong Imam Mahdi (aj) dengan rahmat-Nya.
10.Dorongan untuk terus berdoa – Doa ini mengajarkan bahwa umat Islam harus selalu berdoa untuk para wali Allah, terutama Imam Mahdi (aj), sebagai bagian dari tanggung jawab spiritual mereka.
Kalimat ini memiliki makna yang sangat dalam, terutama dalam konteks spiritual dan keyakinan akan kehadiran serta perlindungan Allah terhadap wali-wali-Nya.
 
Makna "cahaya yang sempurna" dalam konteks huruf hijaiyah "kaf" (ك) dan "nun" (ن) dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. *Cahaya Ilahi*: Huruf "kaf" dapat melambangkan kekuatan dan kehendak Allah, sementara "nun" dapat diartikan sebagai simbol kehidupan. Ketika digabungkan, keduanya mencerminkan cahaya Ilahi yang sempurna, yang memberi kehidupan dan petunjuk kepada seluruh makhluk.
2. *Penerangan Hati dan Jiwa*: Cahaya yang sempurna juga mengacu pada penerangan yang diberikan oleh Allah kepada hati dan jiwa manusia. Dalam konteks ini, "kaf" dan "nun" merepresentasikan cahaya pengetahuan dan hikmah yang menuntun seseorang untuk menemukan kebenaran dan tujuan hidup.
3. *Kesempurnaan Ciptaan*: Kombinasi dari kedua huruf ini mencerminkan kesempurnaan ciptaan Allah. Cahaya yang sempurna ini dapat dipahami sebagai manifestasi dari sifat-sifat Allah yang Maha Sempurna, yang tercermin dalam segala aspek alam dan kehidupan.
4. *Petunjuk dan Hidayah*: "Cahaya yang sempurna" juga bisa diartikan sebagai petunjuk Ilahi yang membawa umat manusia kepada jalan yang benar. Dalam hal ini, huruf "kaf" dan "nun" menjadi simbol dari hidayah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya untuk menjalani hidup dengan benar.
5. *Revelasi dan Wahyu*: Dalam konteks spiritual, cahaya yang sempurna dapat dihubungkan dengan wahyu dan ajaran-ajaran Allah yang disampaikan melalui para nabi. Huruf "kaf" dan "nun" bisa merepresentasikan komunikasi Allah dengan umat-Nya melalui kitab-kitab-Nya yang memberikan cahaya pengetahuan dan kebenaran.
Secara keseluruhan, huruf "kaf" dan "nun" dalam konteks cahaya yang sempurna menggambarkan hubungan antara kekuasaan Allah, kehidupan, pengetahuan, dan petunjuk Ilahi yang membawa umat manusia menuju kebahagiaan dan kebenaran.
 
Dalam Al-Qur’an, makna اَللّٰهُمَّ كُنْ (Allahumma kun) dapat dikaitkan dengan beberapa konsep penting yang berkaitan dengan kekuasaan Allah dan permohonan kepada-Nya. Berikut makna berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an:
1.Kekuasaan Mutlak Allah
•Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
‎إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
“Apabila Dia menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah!’ Maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Al-Baqarah: 117)
•Ini menunjukkan bahwa kata كُنْ dalam doa adalah pengakuan atas kekuasaan mutlak Allah dalam menciptakan dan mengatur segala sesuatu.
2.Doa sebagai Bentuk Ketundukan
•Dalam QS. Al-A’raf: 55, Allah berfirman:
‎ٱدْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًۭا وَخُفْيَةً
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.”
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah bentuk kerendahan hati dalam meminta pertolongan Allah.
3.Allah sebagai Pelindung Orang Beriman
‎ • وَكَانَ ٱللَّهُ وَلِيًّا مُّجِيدًۭا
“Dan Allah adalah Pelindung yang Maha Mulia.” (QS. Al-Furqan: 1)
•Ini selaras dengan doa اَللّٰهُمَّ كُنْ yang memohon Allah menjadi pelindung Imam Mahdi (aj).
4.Allah sebagai Penolong Sejati
‎ • وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَلِيًّۭا وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ نَصِيرًۭا
“Cukuplah Allah sebagai Pelindung dan cukuplah Allah sebagai Penolong.” (QS. An-Nisa: 45)
•Doa ini mengandung permohonan agar Allah selalu menolong wali-Nya.
5.Janji Allah untuk Menolong Orang Saleh
‎ • إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ ٱلْأَشْهَٰدُ
“Sesungguhnya Kami pasti menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari saksi-saksi berdiri.” (QS. Ghafir: 51)
•Ini sejalan dengan doa اَللّٰهُمَّ كُنْ yang meminta Allah menolong Imam Mahdi (aj).
6.Keterkaitan dengan Perintah Berdoa
‎ • وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.’” (QS. Ghafir: 60)
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah implementasi dari ayat ini.
7.Harapan akan Kemenangan Kebenaran
‎ • وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى ٱلَّذِينَ ٱسْتُضْعِفُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةًۭ وَنَجْعَلَهُمُ ٱلْوَٰرِثِينَ
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi, dan menjadikan mereka pemimpin serta menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).” (QS. Al-Qasas: 5)
•Doa ini mencerminkan harapan akan kepemimpinan Imam Mahdi (aj) sebagai pelaksana keadilan Allah.
8.Kesabaran dalam Penantian
‎ • وَٱصْبِرُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
“Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46)
•Membaca doa ini mencerminkan kesabaran dalam menantikan kehadiran Imam Mahdi (aj).
9.Allah sebagai Sumber Rahmat
‎ • وَرَحْمَتِى وَسِعَتْ كُلَّ شَىْءٍ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (QS. Al-A’raf: 156)
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ meminta curahan rahmat Allah kepada wali-Nya.
10.Janji Allah untuk Menyempurnakan Cahaya-Nya
‎ • يُرِيدُونَ لِيُطْفِـُٔوا۟ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفْوَٰهِهِمْ وَيَأْبَى ٱللَّهُ إِلَّآ أَن يُتِمَّ نُورَهُ
“Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah tidak menghendaki kecuali menyempurnakan cahaya-Nya.” (QS. At-Tawbah: 32)
•Imam Mahdi (aj) diyakini sebagai wujud penyempurnaan cahaya Allah di bumi, sehingga doa ini sangat relevan.
Kesimpulannya, اَللّٰهُمَّ كُنْ dalam doa Al-Faraj memiliki landasan kuat dalam Al-Qur’an, baik dari segi kekuasaan Allah, perlindungan terhadap wali-Nya, hingga janji kemenangan bagi orang-orang yang beriman.
A beautiful Islamic-themed digital illustration featuring the Arabic phrase 'اَللّـهُمَّ كُنْ' (Allahumma KUN) in a simple, elegant font. The design includes soft floral elements, glowing light effects, and a peaceful background to enhance the spiritual ambiance. The text is accompanied by decorative heart and flower emojis to create a warm and inspiring aesthetic.
 
Kalimat اَللّٰهُمَّ كُنْ dalam Doa Al-Faraj memiliki makna mendalam yang juga dapat ditemukan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad (s) dan Ahlulbait (a). 
Berikut makna berdasarkan hadis:
1. Allah sebagai Pelindung Imam Mahdi (aj)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (a) bersabda:”Pemilik urusan ini (Imam Mahdi) pasti memiliki ghaibah, di mana seorang hamba harus bertakwa kepada Allah dan berpegang teguh pada agamanya.” (Kamaluddin, Syaikh Shaduq)
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah permohonan agar Allah selalu melindungi dan menolong Imam Mahdi dalam masa ghaibahnya.
2. Kekuasaan Allah dalam Menentukan Takdir
Nabi Muhammad (s) bersabda:
“Allah berfirman: ’Jika Aku menghendaki sesuatu, Aku hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah!’ Maka jadilah ia.” (Bihar al-Anwar, jilid 4)
•Kata كُنْ dalam doa mencerminkan keyakinan bahwa segala sesuatu bergantung pada kehendak Allah.
3. Keutamaan Berdoa untuk Imam Mahdi (aj)
Imam Hasan Al-Askari (a) bersabda:
“Demi Allah, ia (Imam Mahdi) memiliki suatu ghaibah, di mana tidak akan selamat darinya kecuali orang yang berdoa untuk keteguhannya dalam keimanan dan memohon percepatan kemunculannya.” (Bihar al-Anwar, jilid 51)
•Membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ merupakan bagian dari tanggung jawab seorang mukmin untuk selalu berdoa bagi Imam Mahdi (aj).
4. Doa Sebagai Bentuk Ketundukan kepada Allah
Rasulullah (s) bersabda:”Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah selain doa.” (Al-Kafi, jilid 2)
•Mengucapkan اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah bentuk penghambaan dan ketundukan kepada Allah.
5. Imam Mahdi (aj) sebagai Wali Allah di Bumi
Imam Ja’far Ash-Shadiq (a) berkata:
“Seandainya hanya tersisa satu hari dari kehidupan dunia, Allah akan memanjangkan hari itu hingga Dia mengutus seorang lelaki dari keturunanku yang akan memenuhi bumi dengan keadilan.” (Sunan Abi Dawud, hadis 4283)
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah permohonan agar Allah selalu bersama Imam Mahdi (aj) dalam misinya menegakkan keadilan.
6. Pertolongan Allah bagi Wali-Nya
Nabi Musa (a) berdoa:”Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka memahami perkataanku.” (QS. Thaha: 25-28, dikutip dalam Tafsir Al-Mizan)
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ juga mengandung makna permohonan agar Allah menolong wali-Nya dalam menghadapi kesulitan.
7. Perintah untuk Menolong Wali Allah
Imam Ali (a) bersabda:”Jadilah penolong bagi kami, Ahlulbait, agar Allah menolong kalian.” (Nahjul Balaghah, Hikmah 47)
•Doa ini merupakan bentuk partisipasi dalam menolong wali Allah melalui doa dan dukungan spiritual.
8. Keutamaan Bersabar dalam Menanti Imam Mahdi (aj)
Rasulullah (s) bersabda:
“Sebaik-baik amal umatku adalah menunggu al-Faraj (datangnya pertolongan Allah melalui Imam Mahdi).” (Bihar al-Anwar, jilid 52)
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ mencerminkan kesabaran dan pengharapan akan kedatangan Imam Mahdi (aj).
9. Perlindungan Allah terhadap Orang Beriman
Rasulullah (s) bersabda:
“Barang siapa yang berpegang teguh kepada Allah, maka ia telah diberi petunjuk ke jalan yang lurus.” (Musnad Ahmad)
•Doa ini adalah wujud permohonan agar Imam Mahdi (aj) dan pengikutnya selalu dalam perlindungan Allah.
10. Janji Allah untuk Menyempurnakan Cahaya-Nya
Imam Ali (a) bersabda:
“Allah akan mengutus seseorang dari keturunanku yang akan menghapus kezaliman dan menegakkan keadilan.” (Ghaybah an-Nu’mani)
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah permohonan agar Allah menyempurnakan cahaya-Nya melalui Imam Mahdi (aj).
Kesimpulan
Berdasarkan hadis-hadis di atas, doa اَللّٰهُمَّ كُنْ memiliki makna yang mendalam, termasuk:
1.Permohonan perlindungan Allah bagi Imam Mahdi (aj).
2.Pengakuan atas kekuasaan mutlak Allah.
3.Keutamaan berdoa untuk Imam Mahdi (aj).
4.Bentuk ketundukan kepada Allah.
5.Imam Mahdi sebagai wali Allah di bumi.
6.Permintaan pertolongan bagi wali Allah.
7.Kewajiban menolong Imam Mahdi (aj).
8.Kesabaran dalam menanti kemunculannya.
9.Perlindungan bagi orang beriman.
10.Janji Allah untuk menegakkan keadilan.
Dengan memahami makna ini, membaca doa اَللّٰهُمَّ كُنْ menjadi lebih bermakna dan menguatkan keyakinan seorang mukmin terhadap peran Imam Mahdi (aj) dalam rencana ilahi.
 
Dalam hadis-hadis Ahlulbait (a), kalimat اَللّٰهُمَّ كُنْ dalam Doa Al-Faraj memiliki makna yang mendalam, terutama terkait dengan perlindungan dan pertolongan Allah bagi Imam Mahdi (aj). Berikut makna
1. Perlindungan Allah bagi Imam Mahdi (aj)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (a) bersabda:”Pemilik urusan ini (Imam Mahdi) pasti akan mengalami masa ghaibah. Dalam masa itu, tidak ada yang selamat kecuali orang yang berpegang teguh pada agamanya dan berdoa kepada Allah agar tetap dalam petunjuk.” (Bihar al-Anwar, jilid 51)
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah permohonan agar Allah melindungi Imam Mahdi (aj) dalam masa ghaibahnya.
2. Allah sebagai Penolong Wali-Nya
Imam Ali (a) berkata:”Ketahuilah, bumi ini tidak akan kosong dari hujjah Allah, baik yang tampak maupun tersembunyi. Supaya hujjah Allah tidak batal dan bukti-Nya tidak lenyap.” (Nahjul Balaghah, Hikmah 147)
•Doa ini adalah pengakuan bahwa Allah selalu menjadi penolong dan pelindung Imam Mahdi (aj).
3. Janji Kemenangan bagi Imam Mahdi (aj)
Imam Muhammad Al-Baqir (a) bersabda:”Ketika al-Qaim (Imam Mahdi) bangkit, dia akan mendirikan pemerintahan berdasarkan keadilan dan menghancurkan kezaliman dan kebatilan.” (Bihar al-Anwar, jilid 52)
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah permohonan agar Allah mempercepat kemenangan Imam Mahdi (aj).
4. Keutamaan Berdoa untuk Imam Mahdi (aj)
Imam Hasan Al-Askari (a) bersabda:
“Demi Allah, ia (Imam Mahdi) memiliki suatu ghaibah, di mana tidak akan selamat darinya kecuali orang yang berdoa untuknya dan tetap setia dalam penantian.” (Bihar al-Anwar, jilid 51)
•Membaca doa ini menunjukkan kecintaan dan kesetiaan kepada Imam Mahdi (aj).
5. Doa sebagai Bentuk Ketundukan kepada Allah
Imam Ja’far Ash-Shadiq (a) berkata:
“Berdoalah, karena doa adalah senjata orang mukmin dan tiang agama, serta cahaya langit dan bumi.” (Al-Kafi, jilid 2)
•Doa ini mencerminkan ketundukan seorang mukmin kepada Allah sebagai satu-satunya sumber kekuatan.
6. Imam Mahdi (aj) sebagai Manifestasi Rahmat Allah
Imam Ali (a) berkata:”Dunia ini akan dipenuhi dengan keadilan sebagaimana ia pernah dipenuhi dengan kezaliman, melalui seorang lelaki dari keturunanku yang akan datang di akhir zaman.” (Ghaybah an-Nu’mani)
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ mengandung permohonan agar Allah menegakkan keadilan melalui Imam Mahdi (aj).
7. Kesabaran dalam Penantian Imam Mahdi (aj)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (a) bersabda:”Barang siapa yang bersabar dalam penantian kami, ia seperti orang yang berjihad di sisi Rasulullah dengan pedang.” (Bihar al-Anwar, jilid 52)
•Membaca doa ini menunjukkan kesabaran dan keyakinan dalam menunggu kemunculan Imam Mahdi (aj).
8. Imam Mahdi (aj) adalah Hujjah Allah di Bumi
Imam Muhammad Al-Baqir (a) berkata:”Seandainya tidak ada seorang Imam di bumi, maka bumi akan hancur dan tidak akan ada yang tersisa.” (Al-Kafi, jilid 1)
•Doa ini mencerminkan pengakuan bahwa Imam Mahdi (aj) adalah pemimpin yang menjaga keseimbangan dunia.
9. Perlindungan Allah terhadap Para Wali-Nya
Imam Ja’far Ash-Shadiq (a) berkata:
“Ketika al-Qaim (Imam Mahdi) bangkit, Allah akan menjaganya dengan malaikat, sebagaimana Allah menjaga Nabi Nuh di dalam bahtera.” (Bihar al-Anwar, jilid 52)
•Doa ini adalah permohonan agar Allah selalu melindungi Imam Mahdi (aj) dalam perjuangannya.
10. Janji Allah untuk Menyempurnakan Cahaya-Nya
Imam Ali (a) berkata:
“Allah akan mengutus seseorang dari keturunanku yang akan menghapus kezaliman dan menegakkan keadilan. Ia akan memenuhi bumi dengan cahaya sebagaimana ia sebelumnya dipenuhi dengan kegelapan.” (Bihar al-Anwar, jilid 51)
•Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah permohonan agar Allah mempercepat penyempurnaan cahaya-Nya melalui Imam Mahdi (aj).
Kesimpulan
Berdasarkan hadis-hadis Ahlulbait (a), doa اَللّٰهُمَّ كُنْ memiliki makna sebagai berikut:
1.Memohon perlindungan Allah bagi Imam Mahdi (aj).
2.Pengakuan bahwa Allah adalah penolong para wali-Nya.
3.Harapan akan kemenangan Imam Mahdi (aj).
4.Keutamaan berdoa untuk Imam Mahdi (aj).
5.Bentuk ketundukan kepada Allah.
6.Imam Mahdi (aj) sebagai rahmat Allah di bumi.
7.Kesabaran dalam menunggu kedatangannya.
8.Pengakuan bahwa Imam Mahdi (aj) adalah hujjah Allah di bumi.
9.Memohon agar Allah menjaga dan menolong Imam Mahdi (aj).
10.Permohonan agar Allah menyempurnakan cahaya-Nya melalui Imam Mahdi (aj).
 
Membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ dalam Doa Al-Faraj bukan hanya permohonan bagi Imam Mahdi (aj), tetapi juga bentuk keyakinan terhadap janji Allah dalam menegakkan keadilan di dunia.
 
Kalimat اَللّٰهُمَّ كُنْ dalam Doa Al-Faraj memiliki makna yang mendalam dalam tradisi Islam, baik dari perspektif Sunni maupun Syiah. Berikut makna yang diuraikan berdasarkan pandangan mufasir dari kedua mazhab tersebut:
 
1. Permohonan Perlindungan Allah bagi Imam Mahdi (aj)
•Sunni: Doa ini dianggap sebagai permohonan kepada Allah untuk melindungi pemimpin umat Islam dari segala bentuk bahaya dan fitnah.
•Syiah: Doa ini secara khusus ditujukan untuk memohon perlindungan Allah bagi Imam Mahdi (aj) selama masa ghaibahnya, agar beliau senantiasa dalam lindungan dan penjagaan Ilahi.
2. Pengakuan atas Kekuasaan Mutlak Allah
•Sunni: Mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan penuh atas segala sesuatu, dan segala kejadian terjadi atas kehendak-Nya.
•Syiah: Menegaskan bahwa segala sesuatu berada di bawah kendali Allah, dan kehendak-Nya yang menentukan segala peristiwa di alam semesta.
3. Keutamaan Berdoa untuk Pemimpin Umat
•Sunni: Menganjurkan umat untuk senantiasa mendoakan kebaikan bagi para pemimpin mereka agar dapat memimpin dengan adil dan bijaksana.
•Syiah: Menekankan pentingnya berdoa untuk Imam Mahdi (aj) agar beliau segera muncul dan menegakkan keadilan di muka bumi.
4. Bentuk Ketundukan dan Penghambaan kepada Allah
•Sunni: Doa ini merupakan manifestasi dari ketundukan total seorang hamba kepada Sang Pencipta, menunjukkan ketergantungan penuh kepada-Nya.
•Syiah: Menggambarkan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah, dengan harapan mendapatkan pertolongan dan bimbingan-Nya melalui Imam Mahdi (aj).
5. Imam Mahdi (aj) sebagai Wali Allah di Bumi
•Sunni: Mengenali pentingnya keberadaan pemimpin yang saleh sebagai representasi kehendak Allah di dunia.
•Syiah: Mengakui Imam Mahdi (aj) sebagai hujjah Allah yang ditugaskan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran di bumi.
6. Permohonan Pertolongan bagi Wali Allah
•Sunni: Memohon agar Allah senantiasa menolong dan membimbing para pemimpin umat dalam menjalankan tugas mereka.
•Syiah: Meminta agar Allah memberikan kekuatan dan dukungan kepada Imam Mahdi (aj) dalam misinya menegakkan keadilan.
7. Kewajiban Menolong dan Mendukung Pemimpin yang Adil
•Sunni: Umat diingatkan untuk selalu mendukung dan membantu pemimpin yang berusaha menegakkan kebenaran dan keadilan.
•Syiah: Menekankan pentingnya kesiapan umat untuk menyambut dan mendukung Imam Mahdi (aj) saat kemunculannya.
8. Kesabaran dalam Menanti Kepemimpinan yang Dijanjikan
•Sunni: Mengajarkan umat untuk bersabar dalam menghadapi berbagai ujian sambil menantikan hadirnya pemimpin yang membawa kebaikan.
•Syiah: Menekankan nilai kesabaran dalam menunggu kemunculan Imam Mahdi (aj) sebagai penyelamat akhir zaman.
9. Perlindungan Allah terhadap Orang Beriman
•Sunni: Doa ini mencerminkan harapan agar Allah melindungi seluruh umat Islam dari segala bentuk kejahatan dan fitnah.
•Syiah: Memohon agar Allah menjaga komunitas mukminin, khususnya para pengikut setia Ahlulbait, dari segala mara bahaya.
10. Janji Allah untuk Menyempurnakan Cahaya-Nya
•Sunni: Keyakinan bahwa Allah akan menyempurnakan agama-Nya dan memenangkan kebenaran atas kebatilan.
•Syiah: Iman bahwa melalui perantaraan Imam Mahdi (aj), Allah akan menyempurnakan cahaya-Nya dan menegakkan keadilan di seluruh dunia.
11. Manifestasi Rahmat Allah melalui Kepemimpinan
•Sunni: Pemimpin yang adil dianggap sebagai wujud rahmat Allah bagi umat manusia, membawa kedamaian dan kesejahteraan.
•Syiah: Imam Mahdi (aj) dilihat sebagai manifestasi utama rahmat Allah yang akan menghapus kezaliman dan menegakkan keadilan.
12. Doa sebagai Senjata Orang Mukmin
•Sunni: Menekankan bahwa doa adalah alat utama bagi orang beriman untuk memohon pertolongan dan perlindungan Allah.
•Syiah: Mengajarkan bahwa melalui doa, khususnya doa untuk Imam Mahdi (aj), umat dapat mendekatkan diri kepada Allah dan mempercepat datangnya pertolongan-Nya.
13. Pengakuan atas Ketersembunyian Rencana Ilahi
•Sunni: Menyadari bahwa Allah memiliki rencana yang mungkin tersembunyi dari pengetahuan manusia, dan segala sesuatu terjadi sesuai dengan hikmah-Nya.
•Syiah: Mengakui bahwa masa ghaibah Imam Mahdi (aj) adalah bagian dari rencana Ilahi yang memerlukan keimanan dan kesabaran dari para pengikutnya.
14. Harapan akan Terwujudnya Keadilan Universal
•Sunni: Berdoa agar Allah menghadirkan pemimpin yang akan menegakkan keadilan dan menghapus kezaliman di seluruh dunia.
•Syiah: Keyakinan bahwa Imam Mahdi (aj) akan muncul untuk memenuhi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan
 
Dalam perspektif ahli makrifat dan hakikat, doa اَللّٰهُمَّ كُنْ dalam Doa Al-Faraj tidak hanya bermakna permohonan zahir bagi Imam Mahdi (aj), tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang dalam. 
 
Berikut makna yang bisa ditafsirkan berdasarkan pemahaman mereka:
1. Manifestasi Kehendak Allah di Alam Semesta
•“Kun Fayakun” (Jadilah, maka terjadilah) adalah hukum Ilahi yang menggerakkan segala sesuatu.
•Doa ini adalah pengakuan bahwa segala yang terjadi adalah manifestasi dari kehendak Allah.
2. Imam Mahdi (aj) sebagai Tajalli Nur Ilahi
•Dalam hakikat, Imam Mahdi (aj) bukan sekadar pemimpin, tetapi manifestasi cahaya Ilahi di alam.
•Doa ini adalah permohonan agar cahaya hakikatnya tampak di dunia.
3. Kesadaran tentang Tauhid dan Ketiadaan Diri
•Ahli makrifat melihat bahwa dengan membaca doa ini, seorang hamba menyadari bahwa dirinya tidak memiliki daya dan kehendak, hanya Allah yang berkehendak.
4. Permohonan untuk Menyaksikan Hakikat yang Tersembunyi
•Seperti ghaibnya Imam Mahdi (aj), banyak realitas Ilahi yang tersembunyi dari mata manusia.
•Doa ini mencerminkan kerinduan untuk menyingkap hijab makrifat.
5. Imam Mahdi (aj) sebagai Wali Qutb (Poros Alam)
•Dalam hakikat, Imam Mahdi (aj) adalah Wali Qutb, pusat spiritual yang mengatur keseimbangan alam.
•Doa ini adalah pengakuan bahwa keseimbangan dunia bergantung pada keberadaan beliau.
6. Permohonan Kesempurnaan Ruhani
•Imam Mahdi (aj) adalah Insan Kamil (manusia sempurna), dan doa ini juga merupakan permohonan agar seorang hamba dapat menyerap sifat-sifat kesempurnaan tersebut.
7. Kesiapan Jiwa untuk Menerima Cahaya Makrifat
•Ahli makrifat percaya bahwa kemunculan Imam Mahdi (aj) bukan hanya fisik, tetapi juga manifestasi cahaya batin dalam diri manusia yang telah mencapai kesucian jiwa.
8. Fana dalam Kehendak Allah
‎ • اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah ungkapan kehendak Ilahi, dan membacanya dengan makrifat berarti meleburkan kehendak pribadi dalam kehendak Allah.
9. Imam Mahdi (aj) sebagai Rahmat Ilahi yang Menyeluruh
•Kehadiran beliau adalah manifestasi rahmat Allah yang akan menyempurnakan kebenaran di dunia.
10. Kehadiran Batin Imam Mahdi (aj) dalam Jiwa Pencari Kebenaran
•Imam Mahdi (aj) ghaib dari pandangan lahiriah, tetapi dapat hadir dalam hati mereka yang telah mencapai kesucian jiwa.
•Doa ini adalah jalan menuju kesadaran akan kehadiran batin beliau.
11. Cahaya Ilahi yang Akan Menerangi Dunia
•Kemunculan Imam Mahdi (aj) dalam hakikat bukan hanya kemenangan fisik, tetapi juga penyebaran cahaya makrifat yang menerangi jiwa manusia.
12. Penyatuan antara Dunia dan Akhirat
•Imam Mahdi (aj) membawa kesempurnaan hukum Ilahi, yang menyatukan aspek zahir dan batin kehidupan manusia.
13. Permohonan agar Hijab Keghaiban Terangkat
•Doa ini bukan hanya memohon kehadiran fisik Imam Mahdi (aj), tetapi juga membuka mata batin agar dapat melihat kebenaran yang tersembunyi.
14. Kunci bagi Ketenangan dan Keyakinan Hakiki
•Doa ini menghubungkan hati seorang mukmin dengan cahaya Ilahi, memberikan ketenangan dan keyakinan sejati.
15. Imam Mahdi (aj) sebagai Simbol Kesempurnaan Cinta Ilahi
•Kemunculan beliau adalah puncak manifestasi cinta dan kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya.
16. Penyucian Diri sebagai Syarat untuk Menyaksikan Hakikat
•Para ahli makrifat mengajarkan bahwa hanya mereka yang telah mensucikan diri yang dapat memahami makna sejati doa ini.
17. Imam Mahdi (aj) sebagai Pemimpin dalam Alam Batin
•Bagi para ahli hakikat, Imam Mahdi (aj) adalah pembimbing ruhani yang hadir di hati para pencari makrifat.
18. Doa sebagai Kunci Terbukanya Pintu-Pintu Makrifat
‎ • اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah permohonan agar Allah membuka pintu makrifat dan menyingkap hakikat yang tersembunyi.
19. Persiapan Jiwa untuk Bertemu dengan Kebenaran Sejati
•Ahli makrifat melihat doa ini sebagai latihan spiritual untuk menyiapkan diri dalam menyambut Imam Mahdi (aj) secara batin dan zahir.
20. Kesadaran akan Peran Sejati Manusia sebagai Khalifah Allah
•Doa ini mengajarkan bahwa manusia memiliki tanggung jawab untuk mencapai hakikat dirinya sebagai khalifah Allah di bumi, sebagaimana Imam Mahdi (aj) adalah manifestasi tertinggi dari peran ini.
Kesimpulan
Bagi ahli makrifat dan hakikat, اَللّٰهُمَّ كُنْ bukan sekadar doa untuk kemunculan fisik Imam Mahdi (aj), tetapi juga:
1.Penyaksian terhadap Tauhid Hakiki.
2.Permohonan untuk memahami hakikat keberadaan.
3.Pengakuan bahwa Imam Mahdi (aj) adalah manifestasi cahaya Ilahi.
4.Jalan menuju kesempurnaan spiritual.
5.Kesadaran akan kehadiran batin Imam Mahdi (aj) dalam diri pencari makrifat.
Dengan memahami makna ini, seorang mukmin dapat lebih dalam menghayati Doa Al-Faraj sebagai jalan menuju makrifat Ilahi dan kesempurnaan ruhani.
Dalam perspektif ahli makrifat dan hakikat, doa اَللّٰهُمَّ كُنْ dalam Doa Al-Faraj memiliki banyak kisah dan pengalaman spiritual yang berkaitan dengan Imam Mahdi (aj) dan pencari hakikat. Berikut adalah beberapa kisah yang menggambarkan makna mendalam doa ini dalam kehidupan para arif dan pecinta Ahlulbait.
1. Kisah Syaikh Hasan bin Muthahhar Al-Hilli dan Cahaya Doa
Suatu malam, Syaikh Hasan bin Muthahhar Al-Hilli, seorang ulama dan ahli hakikat besar, sedang beribadah di masjid. Dalam munajatnya, ia membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ dengan hati yang penuh cinta kepada Imam Mahdi (aj). Tiba-tiba, hatinya dipenuhi cahaya yang luar biasa, dan ia mendengar suara yang berkata:”Wahai Hasan, jika engkau ingin melihat Hakikat, maka sucikan dirimu, dan engkau akan memahami kehadiran-Nya dalam setiap hembusan nafasmu.”
Sejak saat itu, Syaikh Hasan mengalami perubahan ruhani yang besar. Ia mengatakan bahwa setiap kali membaca doa ini dengan keikhlasan, ia merasakan kehadiran Imam Mahdi (aj) dalam jiwanya, seolah-olah hijab antara dunia lahir dan batin tersingkap.
2. Pertemuan Seorang Sufi dengan Imam Mahdi (aj)
Dikisahkan bahwa seorang sufi bernama Syaikh Abu Yazid pernah merindukan pertemuan dengan Imam Mahdi (aj). Ia membaca Doa Al-Faraj setiap malam dengan penuh kesungguhan, mengulang اَللّٰهُمَّ كُنْ ratusan kali.
Suatu malam, ia bermimpi berada di sebuah taman yang indah. Seorang lelaki bercahaya datang kepadanya dan berkata:”Engkau mencari-Ku di luar, padahal Aku selalu bersamamu. Rahasia doa ini adalah meleburkan kehendakmu dalam kehendak Allah, sehingga engkau tidak lagi merasa jauh dari-Ku.”
Saat terbangun, Abu Yazid menangis dan menyadari bahwa hakikat kehadiran Imam Mahdi (aj) bukan hanya dalam bentuk fisik, tetapi dalam kesadaran spiritual yang mendalam.
3. Doa Seorang Pecinta Ahlulbait dan Karunia Pertolongan
Seorang pria saleh di Najaf mengalami kesulitan besar dalam hidupnya. Ia kehilangan keluarganya, hartanya, dan kesehatannya. Dalam keputusasaan, ia pergi ke Haram Imam Ali (as) dan membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ dengan penuh harapan.
Saat tertidur di pelataran Haram, ia bermimpi bertemu seorang lelaki bercahaya yang berkata:
“Doamu telah sampai ke langit. Bersabarlah, karena pertolongan akan datang dari tempat yang tak terduga.”
Keesokan harinya, seorang saudagar dermawan menolongnya tanpa diminta, dan kehidupannya berubah total. Ia meyakini bahwa doa ini telah membuka pintu pertolongan Imam Mahdi (aj) baginya.
4. Perjalanan Arif ke Masjid Jamkaran dan Keajaiban Doa
Seorang arif bernama Syaikh Muhammad Taqi Bahjat sering berkunjung ke Masjid Jamkaran, tempat yang dikenal sebagai lokasi istimewa bagi Imam Mahdi (aj). Ia selalu menyarankan murid-muridnya untuk membaca Doa Al-Faraj dengan hati yang tulus.
Suatu ketika, seorang muridnya yang mengalami kebuntuan dalam makrifat datang dan meminta bimbingan. Syaikh Bahjat berkata:
“Pergilah ke Masjid Jamkaran, duduklah dalam kesunyian, dan bacalah اَللّٰهُمَّ كُنْ dengan seluruh jiwa dan ragamu. Jika hatimu suci, engkau akan melihat cahaya yang akan membimbingmu.”
Murid tersebut mengikuti nasihatnya, dan dalam doanya, ia mengalami pengalaman ruhani di mana seluruh hatinya dipenuhi ketenangan dan keyakinan akan kehadiran Imam Mahdi (aj).
5. Kisah Seorang Pemuda yang Berjumpa dengan Orang Misterius
Di Iran, seorang pemuda bernama Ali mengalami banyak cobaan dalam hidupnya. Ia merasa jauh dari Allah dan tidak menemukan makna dalam ibadahnya. Suatu hari, ia bertemu seorang lelaki tua misterius di sebuah masjid, yang berkata kepadanya:”Jika engkau ingin melihat cahaya hakikat, bacalah اَللّٰهُمَّ كُنْ dengan hati yang bersih dan kesadaran penuh.”
Ali mulai membaca doa ini setiap malam. Hingga suatu malam, ia bermimpi melihat seseorang berpakaian putih yang berkata kepadanya:”Wahai Ali, cahaya telah muncul di hatimu. Bersabarlah, dan engkau akan memahami kehadiran-Nya.”
Setelah kejadian itu, Ali merasakan perubahan besar dalam hidupnya. Ia lebih tenang, lebih dekat dengan Allah, dan lebih yakin akan keberadaan Imam Mahdi (aj).
Kesimpulan dari Kisah-Kisah Ini
Dari berbagai kisah ini, ahli makrifat dan hakikat mengajarkan bahwa:
1.Doa bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi jalan menuju kesadaran ruhani.
2.Imam Mahdi (aj) selalu hadir dalam kehidupan orang yang mencarinya dengan hati yang suci.
‎ 3. اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah permohonan agar kehendak Allah terwujud dalam kehidupan kita.
4.Jika seseorang membaca doa ini dengan hati yang ikhlas, hijab antara dirinya dan realitas Ilahi akan tersingkap.
5.Banyak orang yang mengalami pertolongan gaib setelah membaca doa ini dengan keyakinan penuh.
Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa Doa Al-Faraj bukan sekadar harapan untuk kemunculan fisik Imam Mahdi (aj), tetapi juga sarana untuk menyatukan hati manusia dengan hakikat Ilahi.
6. Kisah Seorang Ulama yang Dituntun dalam Mimpi
Seorang ulama besar di Karbala mengalami kegelisahan batin selama bertahun-tahun. Ia merasa bahwa ilmunya belum sampai pada hakikat yang sejati. Setiap malam, ia berdoa dan membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ dengan harapan mendapat bimbingan.
Suatu malam, dalam mimpinya, ia melihat seorang lelaki bercahaya berkata kepadanya:”Jika engkau ingin memahami hakikat, jangan hanya membaca doa dengan lidahmu, tetapi biarkan hatimu melebur dalam kehendak-Nya.”
Keesokan harinya, ulama itu mulai mengubah caranya beribadah, tidak hanya dengan ilmu tetapi juga dengan hati yang penuh cinta dan keikhlasan. Setelah beberapa tahun, ia merasakan cahaya yang tak dapat dijelaskan dalam hidupnya.
7. Kisah Seorang Musafir yang Ditolong oleh Orang Misterius
Seorang musafir dalam perjalanan menuju Makkah tersesat di padang pasir. Ia kehabisan air dan hampir kehilangan harapan. Dalam keputusasaan, ia mengangkat tangan dan membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ dengan air mata yang mengalir.
Tiba-tiba, seorang lelaki dengan wajah bercahaya muncul dari kejauhan dan berkata:”Jangan takut, pertolongan Allah lebih dekat dari urat lehermu.”
Lelaki itu memberikan air dan menunjukkan jalan keluar dari padang pasir. Ketika musafir itu menoleh untuk berterima kasih, orang tersebut telah menghilang. Ia meyakini bahwa orang itu adalah Imam Mahdi (aj) yang datang menolongnya.
8. Pertemuan Seorang Wali dengan Imam Mahdi (aj) di Ka’bah
Seorang wali Allah yang sangat merindukan Imam Mahdi (aj) sering berdoa di depan Ka’bah dengan membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ berkali-kali.
Suatu malam, ketika ia sedang dalam sujud panjang, seorang lelaki menyentuh bahunya dan berkata:
“Doamu telah diterima. Engkau akan memahami bahwa Aku lebih dekat dari yang kau kira.”
Ketika ia bangkit dari sujud, lelaki itu telah menghilang. Namun, sejak hari itu, ia merasakan perubahan luar biasa dalam dirinya—ketenangan batin yang mendalam dan keyakinan akan kehadiran Imam Mahdi (aj).
9. Kisah Seorang Wanita yang Selamat dari Bahaya
Seorang wanita di Irak sedang dalam perjalanan ketika mobilnya dihentikan oleh sekelompok orang bersenjata. Dalam ketakutan, ia hanya bisa menggumamkan اَللّٰهُمَّ كُنْ di dalam hatinya.
Tiba-tiba, salah satu dari mereka melihat sesuatu di belakang wanita itu dan segera berteriak ketakutan:
“Biarkan dia pergi! Kita tidak boleh menyentuhnya!”
Wanita itu pun dilepaskan tanpa cedera. Saat ia melihat ke belakang, tidak ada siapa-siapa, tetapi ia yakin bahwa Imam Mahdi (aj) telah hadir untuk melindunginya.
10. Kisah Seorang Sufi yang Melihat Cahaya di Gua
Seorang sufi yang mengasingkan diri di sebuah gua untuk beribadah sering membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ dalam dzikirnya.
Suatu malam, ia melihat cahaya terang muncul di dalam gua, dan sebuah suara berkata kepadanya:
“Jika engkau ingin bertemu dengan kekasih-Ku, sucikan hatimu dari segala ketergantungan selain kepada-Nya.”
Sejak saat itu, sufi tersebut mengalami pengalaman ruhani luar biasa, seolah-olah hijab antara dunia dan akhirat telah tersingkap.
11. Kisah Seorang Pemuda yang Mendapat Petunjuk di Masjid Kufah
Seorang pemuda yang sedang mencari makna hidup pergi ke Masjid Kufah untuk beribadah. Ia membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ dengan penuh harap agar mendapatkan petunjuk.
Tiba-tiba, seorang lelaki tua yang duduk di sebelahnya berkata:
“Jangan mencari Tuhan di luar dirimu. Jika hatimu bersih, engkau akan melihat-Nya dalam setiap hembusan nafas.”
Saat pemuda itu menoleh, lelaki tua itu telah menghilang. Ia pun sadar bahwa pesan itu adalah petunjuk langsung dari Imam Mahdi (aj).
12. Seorang Fakir yang Berubah Hidupnya Setelah Membaca Doa Ini
Seorang fakir di Qom sering membaca Doa Al-Faraj setiap malam. Ia begitu miskin hingga sering tidur dalam keadaan lapar.
Suatu malam, dalam mimpinya, ia melihat seorang lelaki berpakaian hijau yang berkata:”Besok, pergilah ke pasar dan katakan kepada saudagar di sudut timur bahwa rezekimu ada padanya.”
Keesokan harinya, ia mengikuti petunjuk tersebut dan menemukan seorang saudagar yang langsung mengenalinya. Saudagar itu berkata:
“Aku bermimpi semalam bahwa aku harus menolongmu.”
Sejak itu, hidup fakir tersebut berubah, dan ia menjadi seorang dermawan yang membagikan hartanya kepada fakir lainnya.
13. Seorang Ulama yang Melihat Imam Mahdi (aj) di Tengah Shalat Malam
Seorang ulama besar di Najaf sedang melakukan shalat tahajud dan dalam sujudnya, ia membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ berulang kali.
Tiba-tiba, ia merasa ada tangan yang menyentuh pundaknya dan sebuah suara lembut berkata:
“Jangan khawatir, Aku selalu bersamamu.”
Ketika ia menoleh, ia melihat seorang lelaki bercahaya yang tersenyum kepadanya. Sejak saat itu, ia semakin yakin bahwa Imam Mahdi (aj) selalu hadir dalam kehidupan orang-orang yang mencintainya.
14. Seorang Penulis yang Mendapat Inspirasi dari Imam Mahdi (aj)
Seorang penulis yang sering menulis tentang Ahlulbait mengalami kebuntuan dalam menulis. Ia merasa bahwa pikirannya kosong dan tak bisa menghasilkan karya yang bermakna.
Dalam keputusasaan, ia membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ sambil menangis.
Malam itu, dalam tidurnya, ia bermimpi seseorang datang kepadanya dan berkata:
“Tulis dengan hati, bukan hanya dengan pena. Maka engkau akan menemukan makna sejati.”
Keesokan harinya, ia mulai menulis dengan cara yang berbeda, dan tulisannya menjadi sangat menyentuh dan mendalam.
15. Seorang Ibu yang Melihat Cahaya di Rumahnya
Seorang ibu yang sangat merindukan kehadiran Imam Mahdi (aj) sering membaca اَللّٰهُمَّ كُنْ setiap malam sebelum tidur.
Suatu malam, ia melihat cahaya terang di sudut rumahnya dan mendengar suara lembut yang berkata:”Jangan berhenti berdoa, karena doa seorang ibu adalah kunci bagi rahmat Allah.”
Sejak itu, ia semakin yakin bahwa doa ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Imam Mahdi (aj).
Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa doa اَللّٰهُمَّ كُنْ bukan hanya doa permohonan, tetapi juga:
•Jalan menuju penyaksian hakikat spiritual.
•Sarana perlindungan dan pertolongan dari Imam Mahdi (aj).
•Cara untuk membuka hati dan mendekatkan diri kepada Allah.
•Sumber inspirasi bagi orang-orang yang mencari kebenaran.
Semoga kisah-kisah ini menguatkan keyakinan kita bahwa Imam Mahdi (aj) selalu hadir bagi mereka yang mencarinya dengan hati yang suci.
 
Manfaat dan Doa “اَللّٰهُمَّ كُنْ” dalam Doa Al-Faraj
Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ adalah bagian dari Doa Al-Faraj, doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca dalam rangka memohon kehadiran dan pertolongan Imam Mahdi (aj). Doa ini bukan hanya sekadar permohonan untuk kedatangan Imam Mahdi (aj), tetapi juga memiliki banyak manfaat spiritual dan duniawi bagi siapa saja yang membacanya dengan hati yang tulus.
🌿 Manfaat Membaca Doa “اَللّٰهُمَّ كُنْ”
1. Mendekatkan Diri kepada Allah
•Doa ini mengajarkan ketundukan dan kepasrahan kepada kehendak Allah.
•Membantu seseorang untuk lebih bersandar kepada Allah dalam segala keadaan.
2. Menguatkan Hubungan Spiritual dengan Imam Mahdi (aj)
•Membaca doa ini dengan keyakinan dapat memperkuat hubungan batin dengan Imam Mahdi (aj).
•Seseorang yang rutin membacanya akan lebih sadar akan kehadiran Imam Mahdi (aj) dalam kehidupannya.
3. Mempercepat Datangnya Pertolongan dalam Kesulitan
•Banyak orang yang mengalami keajaiban setelah membaca doa ini dalam keadaan sulit.
•Doa ini bisa menjadi perantara datangnya solusi yang tak terduga.
4. Perlindungan dari Bahaya dan Kezaliman
•Membaca doa ini dapat menjadi tameng dari musibah, kejahatan, dan gangguan syaitan.
•Orang yang sering membacanya mendapatkan penjagaan ilahi dalam kehidupannya.
5. Menenangkan Hati dan Menghilangkan Kegelisahan
•Membaca doa ini berulang kali dapat membawa ketenangan batin dan menghilangkan kecemasan.
•Memberikan keyakinan bahwa Allah selalu hadir dan Imam Mahdi (aj) sedang mengawasi umatnya.
6. Memperoleh Cahaya Makrifat dan Hakikat
•Bagi pencari kebenaran, doa ini dapat menjadi sarana untuk menyaksikan realitas spiritual yang lebih dalam.
•Dengan rutin membacanya, seseorang dapat mengalami pengalaman ruhani yang luar biasa.
7. Memperoleh Keberkahan dalam Hidup
•Membaca doa ini dengan istiqamah dapat membawa keberkahan dalam rezeki, kesehatan, dan keluarga.
•Banyak ulama yang merekomendasikan doa ini untuk membuka pintu-pintu rezeki dan rahmat Allah.
8. Mendapatkan Hidayah dan Petunjuk dalam Hidup
•Orang yang bingung dalam mengambil keputusan besar dapat menemukan jalan yang benar setelah membaca doa ini.
•Doa ini menghubungkan hati dengan sumber hidayah sejati, yaitu Imam Mahdi (aj).
9. Mempercepat Kemunculan Imam Mahdi (aj)
•Setiap doa yang dipanjatkan untuk Imam Mahdi (aj) berkontribusi dalam mempercepat kemunculannya.
•Orang yang ikhlas dalam membaca doa ini akan termasuk dalam golongan pendukung Imam Mahdi (aj) saat ia muncul.
10. Menjadi Sarana Pengabulan Doa Lainnya
•Membaca doa ini sebelum berdoa untuk kebutuhan lain dapat membuat doa lebih cepat dikabulkan.
•Allah mencintai mereka yang mendoakan kelangsungan kepemimpinan Imam Mahdi (aj) dan memberikan balasan dengan mengabulkan permintaan mereka.
📜 Bacaan Lengkap Doa Al-Faraj yang Mengandung “اَللّٰهُمَّ كُنْ”
‎اَللّٰهُمَّ كُنْ لِوَلِيِّكَ الْحُجَّةِ بْنِ الْحَسَنِ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَعَلَىٰ آبَائِهِ فِي هٰذِهِ السَّاعَةِ وَفِي كُلِّ سَاعَةٍ وَلِيًّا وَحَافِظًا وَقَائِدًا وَنَاصِرًا وَدَلِيْلًا وَعَيْنًا حَتَّىٰ تُسْكِنَهُ أَرْضَكَ طَوْعًا وَتُمَتِّعَهُ فِيهَا طَوِيْلًا
“Ya Allah, jadilah bagi wali-Mu, hujjah Ibnul Hasan (salawat-Mu atasnya dan atas leluhurnya), pada saat ini dan setiap saat, sebagai pelindung, penjaga, pemimpin, penolong, penunjuk jalan, dan mata yang mengawasi, hingga Engkau menempatkannya dengan aman di bumi-Mu dan membuatnya hidup di dalamnya untuk waktu yang lama.”
🌺 Waktu Terbaik untuk Membaca Doa Ini
1.Setiap hari setelah shalat wajib
•Doa ini dianjurkan untuk dibaca setiap selesai shalat lima waktu agar senantiasa mendapat perlindungan Allah.
2.Pada waktu sahur dan tengah malam
•Membaca doa ini saat tahajud atau sebelum sahur sangat dianjurkan, karena pada waktu ini langit terbuka untuk doa-doa yang tulus.
3.Setelah membaca zikir atau istighfar
•Setelah memperbanyak istighfar, doa ini dapat menjadi sarana untuk mendapatkan ampunan dan pertolongan Allah.
4.Saat mengalami kesulitan atau bencana
•Jika seseorang berada dalam bahaya atau kesulitan besar, membaca doa ini bisa menjadi sarana pertolongan.
5.Setiap malam Jumat
•Malam Jumat adalah waktu yang penuh berkah, dan membaca doa ini pada malam tersebut sangat dianjurkan.
🛑 Cara Mengamalkan Doa Ini Agar Lebih Berkah
•Baca dengan penuh keyakinan: Jangan hanya membaca doa ini dengan lisan, tetapi rasakan maknanya di dalam hati.
•Sucikan hati sebelum membacanya: Sebaiknya dalam keadaan wudhu dan dengan hati yang bersih dari niat buruk.
•Gabungkan dengan shalawat: Sebelum dan sesudah membaca doa ini, ucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad (saw) dan Ahlulbaitnya.
•Jadikan kebiasaan harian: Semakin sering dibaca, semakin kuat pengaruhnya dalam kehidupan kita.
•Berdoa dengan niat membantu Imam Mahdi (aj): Jika kita berdoa dengan niat ingin menjadi bagian dari pasukan Imam Mahdi (aj), doa ini akan lebih bermakna.
✨ Kesimpulan
Doa اَللّٰهُمَّ كُنْ dalam Doa Al-Faraj adalah doa yang penuh makna dan manfaat. Selain menjadi sarana untuk mempercepat kemunculan Imam Mahdi (aj), doa ini juga membawa keberkahan, perlindungan, dan ketenangan hati bagi siapa saja yang membacanya dengan tulus.
Bagi pencari hakikat, doa ini dapat membuka hijab ruhani dan membawa mereka lebih dekat kepada cahaya Ilahi.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang mencintai dan mendukung Imam Mahdi (aj) dengan hati yang ikhlas.
 
Akhir Doa Nudbah (Doa yg dinisbahkan ke Imam Mahdi afs)
Ya Allah tegakkanlah kebenaran dengannya (Imam Mahdi). 
Hapuskanlah kebathilan. 
Dengannya Menangkan wali-wali-Mu. Dengannya hinakan musuh-musuhmu. Sambungkanlah tali hubungan antara kami dengannya (Imam Mahdi). Yang akan membawa persahabatan. Jadikanlah kami ya Allah sebagai penolong-penolong mereka. Dan terus tetap berada dilingkungan mereka. Ya Allah bantulah kami untuk memenuhi hak kepadanya dan kesungguhan untuk mentaatinya serta menjauhkan maksiat yang dibencinya. 
1, Limpahkanlah kepada kami keridhoannya,
2, Anugerahkan kepada kami 
3, kelembutan rahmat, dan doanya, serta kebaikannya 
4, yang dapat kami peroleh dengan keluasan dari rahmat-Mu. 
5, Kesuksesan disisi-Mu, 
6, dan jadikanlah shalat kami diterima 
7, dengan sebabnya, dosa-dosa kami diampuni, 
8, doa kami dikabulkan 
9, serta jadikanlah rezeki kami berlimpah, 
10, kegelisahan kami terobati, 
11, kebutuhan kami dipenuhi, 
12, sambutlah kami dengan wajah-Mu yang mulia, 
13, terimalah Taqarrub kami kepada-Mu,
 14, serta pandanglah kami dengan pandangan rahmat 
15, dan kasih sayang, sehingga kami
16, dapat kesempurnaan dengannya. 
17, Dan dengannya kami diberikan kemuliaan disisiMu, 
18, dan jangan Engkau palingkan kami dari kemurahan-Mu, 
19, berilah minum kapada kami dari Haudh telaga kakeknya (Nabi saaw), 
20, dengan gelasnya dan tangannya 
21, yang dapat memberikan kepuasan dari rasa haus yang sangat menyenangkan,
 22, serta berikanlah kemudahan untuk meminumnya, 
23, juga tidak akan ada kehausan lagi sesudahnya".
 "Wahai yang maha Pengasih dari segala yang maha Pengasih".

*Penulis adalah Pelayan Pesantren Pertanian dan Pengamalan Al-Quran

 

Baca juga:
Menko Polhukam Berikan Nama-nama Pejabat yang Terlibat Judi Online


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment