Usai Pilpres, Tren Bisnis Properti Bakal Kembali Besinar
ilustri bisnis properti
JAKARTA -- Pengamat properti Anton Sitorus mengatakan, berakhirnya Pemilu 2024 dapat menjadi katalis positif bagi perkembangan bisnis sektor properti. Hal ini antara lain karena situasi membaik dan kalangan pebisnis kembali optimistis dapat menjalankan aktivitas tanpa dibayangi ketidakpastian.
"Uncertainty pada saat sebelum pemilu itu sudah berangsur-angsur hilang, sehingga rencana ekspansi bisnis terutama para pengembang juga sudah mulai dilaksanakan di tahun ini," ucap Anton dikutip, Selasa (21/5/2024).
Secara historis, para pengembang properti cenderung meluncurkan produk properti terbarunya pada kuartal kedua setiap tahun. Anton pun optimitis hal yang sama akan terjadi pada tahun 2024.
"Kalau kita lihat secara historis, pada kuartal satu ini memang lebih adem ayem. Karena rencana proyek yang akan di-launching baru akan dilaksanakan pada kuartal kedua. Kalau kita lihat sepanjang triwulan pertama pertumbuhannya masih biasa-biasa saja. Tapi kita harapkan di triwulan berikutnya akan mulai terjadi pertumbuhan proyek-proyek baru dan volume penjualan juga meningkat," tambah Anton.
Baca juga:
Orang Tua Wajib Tahu, Ini 3 Tanda-Tanda Kekerasan Seksual pada Anak
Salah satu yang menjadi dasar optimisme tersebut, adanya kebijakan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) yang diperpanjang hingga akhir tahun 2024. Insentif seperti ini, menurut Anton, bukan hanya menjadi angin segar bagi ritel, juga bagi para pengembang.
"Bukan hanya masyarakat, pengembang juga mengharapkan seperti itu, supaya penjualannya lebih lancar. Karena dalam kondisi ekonomi yang belum benar-benar sembuh, konsumen masih membutuhkan insentif. Dengan 11% discount itu sangat membantu. Harapannya pemerintah akan terus memberikan insentif lagi di tahun berikutnya sampai pasar benar-benar recover seperti kondisi sebelum Covid," pungkas Anton.
Diketahui, emiten-emiten pengembang properti raksasa membukukan pertumbuhan sepanjang kuartal pertama tahun ini. Beberapa di antaranya adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang membukukan laba bersih sebesar Rp 1.44 triliun dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang berhasil meraup laba bersih Rp 483 miliar. (*)
Comments (0)
There are no comments yet